Obrolan kedua orang yang tengah kasmaran ini pun terus berlanjut hingga mereka terlelap dengan sendirinya.
Keesokan harinya. Namira bangun tepat pukul 05.00 pagi. Energinya seolah sudah terisi kembali setelah kemarin ia pergi seharian.
Namira bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil wudhu lalu solat subuh. Setelah solat ia mengecek ponselnya.
Girel : selamat pagi sayang.
"Penyemangat pagi nih" ucapnya dalam hati.
Namira : selamat pagi juga sayang
Girel : aku jemput ya?
Namira : eh jangan deh lain kali aja ya?
Girel : oh gitu? Iya deh. Sampai ketemu di sekolah ya sayang
Namira : iya sayangg
Namira kembali meletakkan ponselnya di atas nakas lalu mandi dan bersiap ke sekolah. Setelah berkaca hampir setengah jam ia turun ke bawah untuk sarapan.
"Selamat pagi ma" ucap Namira sambil mencium pipi mamanya.
Seperti biasanya saat Namira turun sarapan, adik dan papanya sudah hilang batang hidungnya, karena sekolah adiknya yang lumayan jauh dari rumahnya menyebabkan papanya harus mengantar adiknya lebih awal.
"Wah ada apa nih anak mama manis banget hari ini" balas mamanya.
"Hehehe mama tau aja" ucap Namira.
"Ayo cerita sama mama" ucap mamanya.
"Namira pacaran sama Girel hehe" ucap Namira dengan cengiran kudanya sambil berusaha membaca respon mamanya. Bukannya mama nya tidak mengizinkan Namira pacaran. Hanya saja mamanya terlalu selektif soal ini.