Dengan perlahan Girel memasangkan kalung itu ke leher Namira yang disambut Namira dengan memindahkan rambut panjang nya.
"Lo cantik, Ra kayak ibu gue" ucap Girel setelah memasangkan kalung kepada Namira.
"Oh ya? Gue mau dong kapan-kapan ketemu ibu Lo" ucap Namira seketika.
"Nanti ya kapan-kapan gue ajak ke rumah ibu gue" jawab Girel.
Namira bingung mengartikan ekspresi Girel. Ia sepertinya sangat menyayangi ibunya, tetapi kenapa Girel bukannya menunjukkan ekspresi senang malah sedih.
"Yaudah yuk pulang" ajak Girel.
Mereka pun pulang dengan perasaan yang berbeda. Namira yang senang karena mengetahui perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan dan Girel? Siapa yang bisa menduga perasaan Girel sekarang. Raut wajahnya benar-benar sulit ditebak.
Tiba dirumah Namira. Setelah mengantar Namira pulang dengan selamat, Girel pun pamit kepada orang tua Namira.