Bel pun berbunyi pertanda aku harus kembali ke kelas. Aku pun melangkah pergi dari kelas Wira setelah memastikan bahwa Wira baik-baik saja. Hatiku sedikit lega melihat respon Wira yang kembali seperti biasanya.
-Author POV-
Namira melangkah pergi meninggalkan Wira yang masih terdiam di depan kelasnya. Sebenarnya firasat Namira benar bahwa ada sesuatu dengan perubahan Wira. Orang pecicilan yang sering melontarkan lelucon jenaka kini menjadi orang yang berbeda. Tidak banyak berbicara, berlaku seadanya.
Belum sempat Namira melangkah masuk ke dalam kelas, Girel lebih dulu mencegatnya.
"Dari mana?" tanya Girel.
"Dari kelas anak IPS" jawab Namira tanpa merasa ada sesuatu yang berbeda dari tatapan Girel kepadanya.
"Ngapain?" tanya Girel lagi. Ekspresinya benar-benar dingin.
"Nyari Wira." balas Namira lagi.
"Gue dari tadi nyariin lo niatnya mau ngajak lo makan di kantin. Taunya lo malah nyari orang lain" ucap Girel dengan nada setengah membentak.
Baru kali ini Namira melihat nada bicara Girel yang seperti ini. Biasanya Girel selalu berbicara dengan lembut kepadanya. Apakah ini sisi lain Girel?
"Maaf. Tapi gue ada alasan kenapa gue kesana."
"Alasan apa? Alasan buat gandengan tangan sama dia?"
"Maksud lo apa sih."
"Gue liat tadi Wira megang tangan lo."
Namira mengaku salah, tetapi kejadian sebenarnya bukan seperti itu. Namira mencoba menjelaskan sebisanya walaupun ia tau penjelasannya tidak akan berarti apa-apa bagi Girel.
"Gak seperti yang lo liat, Rel. Gue cuma.." ucapan Namira terhenti, karena Girel memotongnya dengan cepat.
"Ah udahlah basi."
Girel lalu melangkah masuk ke dalam kelas lebih dulu dan meninggalkan Namira yang masih berdiri didepan pintu kelas.
Tiba di rumah. Mood Namira benar-benar jelek hari ini. Sejak tadi ia hanya berbaring sembari mengutak-atik ponselnya berharap ada balasan pesan masuk dari seseorang.
Namira memang mengirimkan pesan singkat kepada Girel. Namira mencoba menjelaskan jika ia dan Wira hanya teman. Tidak lebih dan perlakuan Wira tadi hanya untuk menyelamatkan Namira dari adu mulut dengan Nada.
Bukannya mendapatkan balasan pesan dari Girel. Namira malah mendapat pesan masuk yang isinya menampilkan foto Girel dengan seseorang. Dimana seseorang itu tengah menyender di bahu Girel.
089696xxxxxx : gue pinjam Girel dulu ya buat nonton.
Pesan itu tidak lain dan tidak bukan berasal dari Nada. Ia tampaknya sengaja memanasi Namira dengan mengirimkannya foto berdua dengan Girel.
"Oh jadi ini alasan Girel gak balas pesan gue" ucap Namira.
Namira ingin marah kepada Girel sekarang. Namun ia tahan karena menyadari posisinya yang juga salah.