Di kantor polisi tepatnya di sebuah ruangan khusus untuk investigasi. Lee Taeyong menjadi giliran pertama untuk di interogasi sebagai saksi namun tidak menutup kemungkinan akan berubah menjadi tersangka siapa yang tahu, dalam kasus seperti ini semua kemungkinan bisa terjadi.
Dia terlihat tenang, tak seperti teman-temannya yang lain. Mereka gelisah dan juga takut, siapa juga yang tak gelisah jika berada di tempat seperti ini.
"Saudara Lee Taeyong apa anda mengenal korban?" tanya seorang detektif paruh baya bernama Kim Jong In
"Ya," jawab taeyong singkat.
"Apa hubungan kalian?"
"Kami berteman sejak masuk kuliah."
"Aku dengar beberapa hari yang lalu kau bertengkar dengannya."
"Ya kami bertengkar, kami bahkan sempat saling memukul."
"Kau tahu, kau yang paling kami curigai sebagai pelakunya?"
Taeyong sedikit terkejut, tapi dia kembali memasang wajah tenang.
"Itu urusan kalian mencurigaiku, tapi aku sungguh tidak tahu kenapa bajingan itu bisa mati secepat itu. Lagi pula semalam aku bersama Jaehyun dan Doyoung di club sampai pagi, jika tak percaya silahkan tanyakan pada mereka," jelas Taeyong.
"Baiklah kau bisa keluar, tapi bukan berarti kau bebas dari segala tuduhan kau masih di bawah pengawasan kami," ujar detektif Kim penuh dengan penekanan.
"Terserah saja."
Taeyong melenggang keluar dari ruangan sempit yang pengap dan juga panas.
Secara bergantian mereka semua di interogasi, tapi masih tak ada titik terang dan mereka akhirnya di persilahkan untuk pulang meski mereka mendapat larangan untuk berpergian jauh sampai tersangka yang sebenarnya di temukan.
***
Mereka berkumpul di markas mereka, rasa lelah terasa menggerogoti tubuh mereka. Ada juga rasa sedih biar bagaimanapun Yuta tetap bagian dari mereka terlepas dari hubungan mereka yang sedang tidak baik.
"Kenapa si bodoh itu mati, dan membuat kita kerepotan," ujar Taeyong.
"Kalau tahu dia akan mati secepat ini, aku pasti akan menyuruhnya membayar hutangnya dulu," celetuk Doyoung.
"Akh sial, kenapa mereka semua mencurigai kita," timpal Johnny.
Mereka menghembuskan napas kasar. Melepaskan segelas rasa frustasi.
"Apa mungkin musuh Yuta Hyung yang melakukannya?" tanya Mark.
"Musuh?"
"Setahuku dia tidak punya musuh yang berarti, dan dia cukup tangguh dia tidak akan mati dengan mudah," ujar Jaehyun yang dari tadi hanya diam akhirnya ikut bicara.
"Apapun atau siapapun penyebab dia mati, kita harus menemukannya. Ini satu-satunya cara untuk terbebas dari segala tunduhan," ujar Taeyong.
***
"Ah Reum-ah ...."
Kun melambaikan tangan pada Ah Reum yang sedang berjalan ke arahnya.
Ah Reum berlari kecil menghampiri Kun yang tak berjarak jauh darinya.
"Kenapa ke sini?" tanyanya.
"Menjemputmu, kau selalu bilang selalu merasa takut saat pulang sendiri," jawab Kun.
"Kau tak perlu repot-repot, aku tahu kau sibuk."
"Tidak masalah, aku senang melakukannya. Lagi pula aku tidak ingin hal buruk terjadi padamu ... lagi."
"Lupakan semua itu Kun, seperti aku yang sudah menguburnya dalam hatiku. Jadi jangan lagi merasa bersalah," ujar Ah Reum.
Ah Reum berjalan mendahului Kun, dan Kun hanya mengikutinya dari belakang.
***
Sebuah ruangan dengan pencahayaan yang minim. Itu adalah ruang forensik. Dokter sedang melakukan otopsi pada jasad Yuta di sampingi oleh detektif dan seorang jaksa.
"Ada luka bekas benda tumpul di belakang kepalanya," ujar dokter Park.
"Apa itu penyebab kematiannya?" tanya detektif Kim.
"Bukan, dia kehabisan darah karena sayatan di arteri leher," jawab dokter Park.
Jaksa dan detektif itu hanya mengangguk-angguk lalu tetap mengawasi jalannya otopsi.
"Seonsaeng-nim ...." Seorang asisten yang membantu jalannya otopsi.
"Kau menemukan sesuatu?"
"Lihat luka ini, bukankah ini seperti tulisan?" Dia menunjukan sebuah luka di lengan bagian dalam.
"Find Me?"
"Apa ini pesan dari pembunuhnya?"
"Daebak ...."
Semua orang di ruangan itu begidik. Bagaimana tidak karena dengan sangat jelas jika ini adalah pembunuhan yang mungkin saja di lakukan oleh psikopat. Di lihat dari caranya meninggalkan pesan.
***
TBCTernyata nulis ginian bikin capek ya kkk
Tapi tetep semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Me (19+)✓ END
FanfictionCerita ini mungkin tidak sesuai untuk anak di bawah 19 tahun, jadi mohon kebijaksanaanya. Terima kasih :-) Lee Taeyong, Jung Jaehyun,Kim Jungwoo, Kim Doyoung, Johnny Seo, Mark Lee adalah anggota club high class dari sebuah universitas swasta di Seou...