#8

2.2K 220 13
                                    

Ah Reum berdiri menatap gedung-gedung pencakar langit dari atap gedung kampus. Menikmati senja yang mulai menyelimuti kota Seoul.

"Maaf aku terlambat," ucap seseorang yang menutupi wajahnya dengan masker hitam.

"Tidak apa-apa, aku tahu semua pasti sulit untukmu."

"Noona, tidak bisakah kau berhenti saja. Mereka bukan orang yang bisa kau remehkan," ujar orang itu sambil melepas maskernya.

"Aku tidak dapat berhenti, Jungwoo-ah."

"Noona ...."

"Jangan terlalu mengkhawatirkan aku, kau bisa berhenti jika kau mau. Aku juga tidak ingin kau terlibat lebih dalam."

"Aku tidak bisa berhenti jika kau tidak berhenti. Bagaimana bisa aku membiarkan kakakku melalui ini sendiri gara-gara para b*jing*n itu," ujar Jungwoo frustasi.

"Terima kasih telah ada pihakku, aku janji aku akan segera mengakhiri ini."

Ah Reum menepuk pundak Jungwoo sebelum akhirnya dia pergi meninggalkannya.

Jungwoo terdiam menatap punggung Ah Reum yang kemudian menghilang di makan jarak pandang.

Sebuah kenangan melintas dalam ingatannya.

8 tahun yang lalu ....

Seorang gadis cilik terlihat meringkuk di pojokan sebuah ruangan di rumah duka dengan memeluk seorang anak laki-laki yang mungkin hanya terpaut 2 tahun darinya. Mereka saling menguatkan satu sama lain  hingga seorang wanita menarik anak laki-laki itu dengan paksa.

"Noona ....," rengek anak itu.

"Jangan bawa Jungwoo."

Gadis itu berusaha mempertahankan adiknya.

Namun semua sia-sia tenaganya tak sebanding dengan wanita itu. Dia terpental dan hanya bisa menatap adiknya yang pergi.

***

Meski Jaehyun dan Doyoung masih berseteru satu sama lain, tapi mereka harus menekan ego mereka demi membongkar dalam dari semua ini.

Taeyong mencari Ah Reum di perpustakaan. Dia sangat hafal jika jam segini Ah Reum selalu ada perpustakaan. Dia mencari di setiap sudut hingga matanya menangkap gadis berkacamata yang sedang sibuk dengan buku tebalnya.

"Yoon Ah Reum," panggil Taeyong yang terdengar dingin.

Ah Reum mengalihkan pandangannya dari buku, mencari sumber suaranya yang memanggil namanya.

"Sunbae."

"Ikut aku!"

"Ada apa?"

"Haruskah aku bongkar semuanya di sini?"

"Baiklah."

Ah Reum mengikuti Taeyong. Dia tahu hal ini akan terjadi jadi dia hanya mengikuti Taeyong tanpa bertanya lebih banyak.

Mereka sampai di sebuah gedung tua yang sepi, di sana NCT geng telah menunggu.

Tubuh Agar Reum bergetar, suasana seperti ini tidak asing untuknya. Memori buruk itu terputar kembali, tapi dia tahu saat dia memulainya kenangan itu memang akan terbuka kembali bersama lukanya.

"Yoon Ah Reum gadis jahat, kenapa kau lakukan ini pada kami??" teriak Doyoung.

"A-a-apa maksud kalian aku tak mengerti?"

"Jangan berlagak sok bodoh! Kami tahu semuanya."

Ah Reum terdiam, dia hanya menunduk sebelum dia akhirnya memlepas kacamatanya. Dia mengangkat kepalanya lalu tersenyum tipis.

"Kalian bertanya padaku kenapa aku melakukan semua itu pada kalian, tidakkah kalian tahu jawabannya?" tanyanya yang terdengar dingin.

"Apa kalian lupa yang kalian lakukan padaku?" tanyanya lagi.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, katakan pada kami apa kau yang membunuh Yuta?" tanya Taeyong dengan tatapan tajamnya.

Sebelah bibirnya terangkat. "Ya aku yang membunuh Yuta, aku juga yang membuat Park Soo Young menyebarkan videonya dengan Dosen Jung dan aku juga yang membuat ayah Kim Doyoung di penjara lewat tangan Jung Jaehyun," jawab Ah Reum. "Aku yang membuat kalian berantakan," ujarnya penuh penekanan.

"Gadis j*l*ng."

Doyoung yang terpancing emosi mememukul Ah Reum jika saja Taeyong tidak lebih dulu menghentikannya.

"Jangan pukul dia biar bagaimanapun dia wanita," ujar Taeyong.

Tiba-tiba air mata jatuh membasahi pipi Ah Reum. "Jika dulu kau juga menghentikan mereka untuk memukulku hari ini mungkin tidak akan pernah terjadi," ucap Ah Reum lirih.

Mereka semua membeku mendengar perkataan Yoon Ah Reum, mereka kembali teringat dosa mereka 2 tahun yang lalu. Sesuatu yang mungkin menjadi penyebab hal-hal yang terjadi sekarang.

****
TBC


Find Me (19+)✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang