#4

2.9K 267 14
                                    


Taeyong terbangun, kepala terasa berat karena terlalu banyak menenggak alkohol semalam.

"Tuan muda sudah bangun?" tanya seorang ahjumma yang bekerja di rumahnya.

"Nde."

"Di meja sudah saya siapkan sup penghilang mabuk."

"Khamsahsmnida," ucapnya.

Lee Taeyong memang terkenal kasar dan juga arogan saat di kampus, tapi dia selalu bersikap sopan dengan orang yang lebih tua meskipun dia hanya seorang asisten rumah tangga.

Taeyong menyantap sup itu selagi hangat untuk mengerang rasa pusing di kepalanya.

"Tuan muda ...," teriak ahjumma itu yang membuat Taeyong  berhenti menyendok makanannya.

"Ada apa?" tanyanya.

"Saya menemukan ini."

Ahjumma  itu menunjukan sebuah surat yang di tulis dengan tinta merah dengan beberapa bercak darah.

"Ahjumma, kau menemukan ini di mana?"

"Di saku jaket ini," ujarnya sambil mengangkat jaket kulit warna hitam yang Taeyong gunakan semalam.

"Ahjumma, jangan katakan ini pada diapun termasuk orang tuaku."

"Nde."

****

Ah Reum baru saja menyelesaikan pekerjaan paruh waktunya sebagai pengantar susu. Dia memang memiliki banyak pekerjaan paruh waktu untuk menyambung hidupnya.

Dia adalah yatim piatu, orang tuanya meninggal saat dia masih SMP dan saat ini dia hanya tinggal  sendiri di rumah  peninggalan orang tuanya yang sudah mulai lapuk.

"Ah Reum-ah," teriak Kun yang baru pulang lari pagi.

Rumah Kun ada di sebelah rumahnya, baginya Kun sudah seperti saudara laki-lakinya sendiri. Orang tua Kun juga sangat baik padanya.

"Kau baru mengantar susu?"

"Ehm," jawabnya singkat.

"Kau sudah makan?"

"Sudah tadi."

"Ah Reum-ah ...." Kun ingin mengatakan sesuatu namun dia terlihat ragu.

"Ada apa?"

"Tidak!! Akh aku lupa hari ini aku harus berangkat lebih pagi," ujarnya mengalihkan pembicaraan. "Ah Reum-ah anyeong."

Ah Reum hanya mengangkat bahunya. Kun memang selalu begitu, dari dulu hingga saat ini tidak berubah.

***

Taeyong mengumpulkan teman-temannya di markas mereka. Surat itu benar-benar membuatnya tidak tenang. Dia berpikir seseorang secara sengaja memang ingin menjebaknya.

"Lihat ini." Taeyong melempar surat itu pada teman-temannya.

Hai ... Apa permainan yang aku buat menyenangkan?
Ini baru permulaan, aku akan melakukan hal lebih yang tidak kalian bayangkan.
Tapi kalian perlu tahu itu tidak seberapa dengan rasa sakitku.
Persiapan diri kalian.
Jika kalian tidak ingin hancur maka
Temukan aku.

"Ini gila," ujar Doyoung.

"Mungkin dia yang membunuh Yuta?" tanya Jaehyun

"Aku juga berpikir demikian Hyung," timpal Jungwoo.

"Siapapun dia kita harus menemukan dia, sebelum dia benar-benar menghancurkan kita."

"Tapi kau menemukan ini di mana?" tanya Johnny.

"Di saku jaket yang kupakai semalam," jawab Taeyong.

"Mungkin gadis itu?"

"Maksudmu?"

"Gadis misterius yang menabrak kita."

"Kita harus menemukan gadis itu."

***

Hari Ah Reum yang melelahkan, akan bertambah susah saat teman-temannya mulai membulinya. Predikat anak buangan membuat dia di jauhi hampir semua orang. Dia selalu di salahkan bahkan untuk hal-hal yang dia tidak tahu. Semua ini tidak adil itulah yang selalu di pikirkannya.

"Ya! Kau anak buangan!" panggil Park Soo Young yang tentunya di tujukan pada Ah Reum.

"Ada apa?" tanya Ah Reum mencoba tetap tenang.

"Tidak, aku hanya ingin memberimu kado."

Park Soo Young menyerahkan sebuah kotak kepada Ah Reum .

"Go-go-gomawo," ucapnya.

Ah Reum ragu, tapi jika dia menolak mungkin saja hal buruk akan di terimanya. Selain NCT geng, Park Soo Young dan teman-temannya adalah yang paling sering membuatnya sudah.

"Buka!"

Ah Reum tau ada yang tidak beres, tapi dia tidak punya keberanian lebih untuk menolak.

"Ahhhh ...," jeritnya.

Dia melepas kotak itu, wajahnya menjadi pucat karena isi kotak itu yang sama sekali tidak pantas di sebut kado.

"Ya, kenapa kau membuangnya bukankah ini lucu?"

Seakan tak puas melihat wajah pucat Ah Reum. Soo Young mengambil kotak itu dan melempar isi kotak itu pada Ah Reum.

"Aku mohon, jauhkan ini dariku," pintanya.

Soo Young tersenyum sinis. "Bukankah kau bisa berteman dengannya? Kalian sama bukan? Sama-sama ular."

Ah Reum mencoba mengusir ular berukuran sedang yang merambat di pangkuannya. Sementara Park Soo Young menganggap ini sebagai hiburan.

Aku bahkan tidak tahu alasan mengapa mereka membenciku. Kenapa dari semua harus aku? Kenapa aku harus menderita oleh kesalahan yang bahkan bukan aku yang melakukannya.

***
TBC

Ternyata bikin otak jalan terus buat nulis itu susah ya.

Jadi aku benar-benar kagum sama author yang bisa update sehari lebih dari sekali  mereka luar biasa.

Ok ini udah hari ketiga semoga besok masih lancar amin.






Find Me (19+)✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang