#9 ( flashback)

2.2K 223 3
                                    


Hari pertama masuk universitas adalah hal yang menyenangkan untuk Ah Reum. Dia terlihat begitu semangat, bagaimana tidak dia berhasil masuk ke Universitas yang di impikannya dan kabar baiknya dia mendapat beasiswa penuh.

"Sekarang aku mahasiswa," gumamnya bersemangat.

Jika gadis  lain masuk universitas berjalan berusaha tampil sebaik mungkin agar bisa menarik perhatian senior atau teman baru, tapi tidak untuk Ah Reum. Dia tetap seperti biasa, baginya tujuan masuk universitas hanyalah belajar, lalu lulus dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Dia menghabiskan waktu luangnya di perpustakaan karena dia tak punya teman atau lebih tepatnya tidak ada waktu untuk berteman.

"Kau Yoon Ah Reum 'kan?" tanya seorang yang terlihat begitu tampan.

"I-i-iya," jawab Ah Reum gugup.

"Aku Lee Taeyong, mahasiswa semester 3."

"Akh, ada apa Sunbae mencariku?" tanyanya.

"Kudengar kau anak yang pintar, dosen Ahn merekomendasikan dirimu untuk mengajariku," jawabnya.

"A-aku?"

"Iya kau siapa lagi, hanya dirimu 'kan yang bernama Yoon Ah Reum? sudahlah ajari aku, tidak ada penolakan!"

Tanpa menunggu persetujuan Ah Reum, Taeyong langsung duduk di sebelah Ah Reum.

Ini pertama kali untuk dia duduk sedekat ini dengan seorang pria kecuali Kun. Jantungnya berpacu, terlebih Lee Taeyong sangatlah tampan dan dia adalah wanita normal.

"Sunbae, tidak bisakah kau bergeser sedikit?"

"Akh baiklah." Taeyong bergeser beberapa centi dari Ah Reum. .

Seiring berjalannya waktu mereka menjadi semakin dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Ah Reum semakin merasa nyaman di dekatnya begitu pula dengan Lee Taeyong.

Sepertinya saat ini mereka juga sedang bersama di perpustakaan.

"Ah Reum-ah  bekercanlah denganku!" ujar Taeyong.

Ah membisu karena terkejut, ada luapan emosi yang dia juga tak tahu.

"Sunbae ...."

"Kau tidak mau berkencan denganku?"

"Bukan begitu ...."

"Jadi kau mau berkencan denganku?"

Ah Reum ragu, tapi kemudian dia mengangguk perlahan.

Senyum Lee Taeyong mengembangkan, tanpa sadar dia langsung memeluk  Ah Reum yang ada di sebelahnya.

***

Hari-hari indah mereka lewati bersama. Meski banyak orang tidak suka dengan hubungan mereka karena orang-orang itu berpikir mereka tidaklah cocok, Taeyong si mahasiswa populer, tampan, dan juga kaya sedangkan Ah Reum hanyalah mahasiswi yang biasa saja.

"Taeyong-ah yang benar saja, Ah Reum itu tidak pantas untukmu!" ujar Yuta.

"Yuta benar, masih banyak gadis yang lebih baik dari dia yang mengantri untuk menjadi kekasihmu," Timpal Doyoung.

"Mungkin bagi kalian Ah Reum tidak pantas untukku tapi bagiku dia lebih dari pantas untukku. Dia baik, tidak banyak mau dan satu yang pasti dia tulus."

Taeyong yang kesal pergi meninggalkan teman-temannya.

Dia mencari Ah Reum ke kelasnya, namun dia tidak menemukan Ah Reum di sana.

"Hei kau," panggil Taeyong pada mahasiswa yang keluar dari kelasnya yang sama dengan Ah Reum.

"Ada apa?" tanya mahasiswa itu.

"Kau lihat Yoon Ah Reum?"

"Oh Yoon Ah Reum, dia ijin katanya sakit!"

Tanpa berucap lagi, Taeyong langsung pergi meninggalkan tempat itu. Dia merasa begitu khawatir karena dia tahu Ah Reum tidak punya siapa-siapa.

Dia mencoba mengetuk pintu tapi tak ada sautan, dia langsung menerobos masuk. Mencari kekasih di setiap sudut rumah itu.

"Yoon Ah Reum kau di mana??"

Ah Reum akhirnya keluar dari kamar mandi yang ada di dekat dapur.

"Taeyong Sunbae kenapa kau di sini?" tanya Ah Reum dengan sanatinya.

Taeyong tak menjawab pertanyaan Ah Reum, dia langsung memeluknya.

"Sunbae ...."

"Aku dengar kau sakit!"

"Aku hanya sedikit demam."

"Tapi kenapa kau tidak memberi tahuku?"

"Aku tidak ingin merepotkanmu."

"Jika kau tidak memberi tahuku kau justru merepotkanku karens membuatku khawatir."

"Mianhae,"  ucap Ah Reum.

Taeyong tidak membiarkan Ah Reum banyak bergerak, dia menyuruh Ah Reum untuk tetap dia di tempat tidurnya  sedangkan dia menggantikan semua perkerjaan Ah Reum.

"Sunbae, kau tidak perlu melakukan semua itu," ujar Ah Reum.

"Kau tidur saja, aku hanya membuatkanmu bubur."

Ah Reum tersenyum, setelah sekian lama akhirnya dia bisa merasakan hangatnya kasih sayang dari orang lain. Biasanya saat sakit, dia hanya sendiri dan sekarang ada seseorang yang mengkhawatirkannya.

"Buburnya sudah siap!" ujar Taeyong.

"Gomawo," ucap Ah Reum.

"Jika kau berterima kasih, kau harus habiskan buburnya."

Taeyong mulai menyuapi Ah Reum dengan penuh perhatian yang membuat Ah Reum begitu merasa bahagia hingga air matanya jatuh.

"Kenapa menangis? ada yang sakit?" tanya Taeyong cemas.

"Tidak, aku hanya terlalu merasa bahagia. Terima kasih sudah datang ke hidupku. Bagiku sunbae adalah keajaiban yang datang ke hidupku."

Taeyong menarik Ah Reum ke dalam pelukannya.

"Sunbae Gomawo."

Taeyong menatap kekasihnya yang tersenyum padanya.

"Kau terlihat jauh lebih cantik saat tidak pakai kaca mata," ujarnya sambil menyingkap anak-anak rambut yang menutupi wajah Ah Reum.

"Kau selalu tampan Sunbae."

Taeyong memangkas jarak antara mereka, menyatukan bibirnya dengan Ah Reum. Semakin lama semakin dalam yang semula lembut berubah sedikit kasar dan menuntut. Ah Reum mulai kehabisan napas.

"Sunbae, cukup!"

Ah Reum sadar jika yang mereka lakukan sudah melanggar batas.

"Kau mencintaiku 'kan?

"Aku mencintaimu, tapi ini salah."

"Ah Reum-ah percaya padaku."

Ah Reum memejam matanya, tenggelam dalam mimpi indah yang dia sadari adalah sebuah kesalahan.

***
TBC

Maaf kemarin aku ke tiduran jadi lupa update.

Happy reading  guys

Find Me (19+)✓ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang