🎼Jebakan

99 14 16
                                    

Aku menembus kerumunan orang di pantai, melewati gerai makanan dan wahana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menembus kerumunan orang di pantai, melewati gerai makanan dan wahana. Setelah meja-meja foosball muncul dalam pandanganku, Sone tak terlihat di sana. Begitu juga Chanyeol, Chen, dan Baekhyun.


"Sepertinya mereka sudah pergi," kata Sehun. Ada kilat senang di matanya. Tetapi lagi-lagi, kalau menyangkut Sehun maknanya bisa berbeda jauh. "Rasanya kau butuh tumpangan."


"Sone gak akan meninggalkanku," kataku, berdiri dengan kaki berjingkat untuk melewati puncak kerumunan. "Mereka mungkin bermain tenis meja."




Aku berjalan ke samping, menembus kerumunan, sementara Sehun mengikuti di belakang, menyeruput kaleng soda yang dibelinya di pinggir jalan. Dia menawariku soda, tapi dalam keadaanku sekarang aku tak yakin apakah bisa memegangnya atau tidak.



Tak ada jejak Sone atau Chanyeol di arena tenis meja.



"Barangkali mereka sedang berenang di laut," terka Sehun. Jelas-jelas dia meledekku.


Wajahku memerah. Di manakah Sone?



Sehun mengulurkan sodanya. "Yakin kau gak mau minum?"




Aku menatap dari kaleng ke Sehun. Cuma karena darahku menghangat lantaran terpikir bahwa aku akan meletakkan mulutku di tempat yang telah tersentuh mulutnya bukan berarti aku harus memberitahunya.



Aku merogoh tas dan mengeluarkan ponsel. Layar teleponku gelap dan tak mau dihidupkan. Aku tak mengerti, mengapa baterainya habis padahal aku telah mengisinya sebelum pergi. Kutekan tombol on berulang kali, tapi percuma saja.






Sehun berkata, "Tawaranku masih berlaku."




Kupikir akan lebih aman kalau aku meminta tumpangan dari orang asing.





Aku menepuk dahi. "Mobilnya. Mungkin Sone menungguku di lapangan parkir."






Dua puluh menit kemudian aku menyisir seluruh lapangan. Tak ada mobilnya di sana. Aku tak percaya, Sone pergi tanpa aku. Mungkin ada kejadian darurat. Bagaimana aku tahu, karena aku tak bisa memeriksa pesan yang masuk ke ponselku. Aku berusaha mengendalikan emosi. Tapi kalau Sone sudah pergi, ada gumpalan kemarahan yang mengendap di balik permukaan, siap ditumpahkan.

Sweet Lies ¦ Oh Sehun (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang