A/N : Tolong feedbacknya setelah membaca yaa :)
Tidak begitu mengejutkan ketika peraih nilai tertinggi jatuh pada Akashi Seijuro dengan nillai sempurnanya. Sesuatu yang mencengangkan jatuh kepada y/n yang merupakan mahasiswa dari luar negri. Ia meraih posisi kedua sebagai peraih nilai tertinggi.
"Tidak mengecewakan memang saya memilih kalian berdua sebagai perwakilan," Izaya mendatangi dua mahasiswa didikannya. Mereka sekarang sudah berada di dekat parkiran menunggu mobil kampus menjemput.
"Dan sepertinya hubungan kalian jadi dekat juga ya hehe" Sambungnya ketika melihat y/n yang glendotan ditangan Akashi. Andai dosen itu tahu bahwa gadis itu bukan y/n dan yang Akashi lihat dan rasakan adalah sosok Rin.
"Ah tidak juga sensei." Rin melepaskan tangannya dari Akashi.
"Kau terlihat lebih berbeda ya sekarang, oh satu lagi informasinya kita mungkin akan menginap selama dua hari di Tokyo. Berhubung kita akan melanjutkan olimpiade final besok lusa, tadi pihak kampus menyuruh kita untuk tinggal di Tokyo sampai olimpiade benar – benar selesai. Tenang seluruh biaya dan segalanya sudah ditanggung oleh kampus." Jelas Izaya.
Kedua mahasiswa dan satu dosennya itu baru saja tiba di lobby hotel yang sudah disediakan kampus. Izaya mengambil tiga kunci yang telah dipesan. Sementara itu sambil menunggu sang dosen mengambil kunci Akashi dan Rin memutuskan untuk mengobrol.
"Wah aku rindu Tokyo tapi aku lebih merindukan Kyoto sebenarnya." Ucap Rin.
"Kapan – kapan kita kesana." Jawab Akashi.
"Besok mungkin kita bisa izin untuk mengunjungi teman – teman kisedai lain sebentar." Lanjut Akashi.
Rin terdiam. "Tidak Sei-kun, tidak usah kalau memang kita bisa izin pergi mending kita pakai untuk menghabiskan waktu berdua." Lanjut Rin.
Untunglah ia cerdas, ia sadar bahwa tubuh yang dipakainya adalah tubuh y/n. Maka jika orang lain bertemu dengannya maka yang terlihat adalah sosok si wadah, yaitu y/n. Ia sadar bahwa sekarang ia hanyalah roh yang bergentayangan yang meminjam jasad gadis lain. Hanya Akashilah yang dapat melihat sosok Rin yang asli, bukan melihat sebagai sang wadah.
Kembali lagi pada rencana mereka yang akan pergi jalan - jalan. Dugaan Akashi memang benar, julukan absolutnya tidak hanya sekedar julukan. Izaya memberikan waktu kepada dua mahasiswanya untuk berlibur sebentar di Tokyo. Sebagai tindakan agar mereka mendapat refreshing sebelum besoknya mereka harus kembali bertempur dalam olimpiade.
"Kami akan pergi keluar nanti malam, biar sekarang saja kita kaji ulang materinya sensei." Mereka bertiga baru saja menyelesaikan sarapannya di restoran hotel. Akashi sedikit memberi penawaran pada dosennya tersebut.
"Ohh baiklah jika itu yang kalian mau."
Pukul lima sore waktu sekitar, Akashi dan Rin telah bersiap untuk pergi refreshing. Mungkin salah karna mereka malah berjalan – jalan disaat besoknya ada olimpiade. Tapi tak apalah untuk sosok jenius seperti Akashi dan jiwa Rin, itu bukan sebuah masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
○ PSIKE ( AU! AKASHI SEIJURO)
Spiritualpsike/ psi-ké/ jiwa; sukma; rohani "Aku bodoh karena telah jatuh padanya terlalu dalam sekarang aku mencintainya dan tidak mau kehilangannya. " "Sadarlah dia tidak mencintaimu, dia hanya mencintai roh yang sedang mengincar jasadmu." Berkonten spiri...