psike/ psi-ké/
jiwa; sukma; rohani
"Aku bodoh karena telah jatuh padanya terlalu dalam sekarang aku mencintainya dan tidak mau kehilangannya. "
"Sadarlah dia tidak mencintaimu, dia hanya mencintai roh yang sedang mengincar jasadmu."
Berkonten spiri...
Ayo di vote sebelum baca yaaa , tinggalkan kometar jugaa huhuu <3
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi kalian meyalahkanku atas semua kasus ini?" Pemuda bersurai crimson itu menatap ketiga orang dihadapannya dengan tatapan tajam.
Suasana mencekam.
"Selesaikan masalahmu dengan Rin." Kata Mayuzumi.
"Urusanku sudah selesai dengannya. Aku sudah menyuruhnya untuk kembali ke dunianya." Balasnya dingin.
"Jika kau sudah menyelesaikannya-nodayo kenapa Rin masih berada di dunia ini dan kepingan roh lainnya tetap ada di badan y/n hah?!" Semprot Midorima.
"Ya berarti itu ada urusan lain yang belum dia selesaikan."
Mayuzumi bangkit, dia menarik kerah baju Akashi, "Serius Akashi!! Jika kau membiarkan ini, dua arwah akan melayang sia – sia menjadi yurei!"
Mayuzumi yang telah diceritakan semuanya oleh Kuroko mulai emosi. Dia merelakan waktunya untuk kuliah demi membereskan kasus ini.
"Dua arwah?"
"Arwah Rin dan y/n mereka keduanya telah dincar oleh mahluk halus bernama goryo." Jelas Kuroko.
"Goryo?"
"Mahluk halus bagian dari jenis yurei, arwah jahat yang gentayangan karena mati dengan tidak tenang, dibunuh karena ketidakadilan." Ujar Midorima.
"Aku tidak tau dan tidak mau tau. Urusanku dengan Rin telah selesai."
"Kalau begitu kau tidak peduli pada y/n? Kau rela jika dia mati-nodayo?" Skakmat Midorima.
"Aku tidak peduli. Urusanku dengan Rin selesai karena aku sudah tidak menaruh peduli dan perhatian lagi pada gadis bernama y/n itu." Jelas Akashi serius.
Midorima, Mayuzumi maupun Kuroko sudah tidak bisa menanggapinya lagi. Mereka rasa Akashi tidak berguna untuk digali informasi.
"Tapi kau mau membantu menyelesaikan masalah ini kan Akashi-kun?"
"Tidak."
"Aku tidak tertarik dengan dunia spiritual. Jangan ganggu aku." Ucap Akashi final dan di waktu itu juga ketiga orang dihadapannya berdiri dan pergi.
"Karena jika memang janjiku yang membuatnya jadi arwah penasaran, pasti aku yang akan mati." Lirih Akashi pelan.
