Namanya Disca, dalam bahasa Rusia berarti Perempuan yang selalu Bahagia. Begitu orang tuanya memberinya nama. Sangat indah. Namun sayang, Gadis berusia 17tahun yang berwajah cantik namun datar dan dingin itu tidak pernah mencerminkan sedikitpun arti namanya.
Dia tidak pernah terlihat bahagia. Baginya hidup itu sama saja, datar. Kebahagiaan hanyalah omong kosong.
Untuk apa ada sebuah kebahagiaan jika selalu ada yang merusaknya. Itu pikirnya
Baginya kehidupan datar, dingin, monoton dan tidak menye-menye adalah pilihan hidupnya. Dia suka hidup seperti itu.
Persetan untuk orang-orang yang selalu mencibir dan menuntutnya ini itu. Toh, Mereka tidak tahu apa-apa. Mereka hanya tahu menilai tanpa tahu berkaca.
Gadis berperawakan mungil namun berwajah dingin nan jutek itu berjalan lunglai menyusuri jalan menuju sekolahnya. Rambut indahya ia biarkan terikat cepol asal-asalan. Namun tetap menambah kecantikan gadis berwajah datar itu.
Langkahnya terhenti, ia dengar suara rusuh dan suara gelak tawa dari balik pohon besar itu diseberang jalan yang memang selalu sepi. Matanya menatap lurus sekumpulan cowok yang berseragam sama dengannya itu. Namun yang membuat Disca mengernyitkan keningnya adalah, salah satu dari mereka tidak memakai baju, hanya memakai celana saja. Dasinya ia ikat di kepalanya bak pendekar, lalu tubuhnya lunglai berjoget kesana kemari, disambut gelak tawa oleh teman-temannya itu
"Hahahahaha"
"Mampus lu mampuus. Sini gue kasih lipstik bibir lu biar seksiih"
"Goyang yang semangat doong . Biar gue videoin"
"Goyang drible buruuuu"
"Hahahahah"
"Ashoooyyy"
"Tareeek neeeeng"
Disca lihat kedua cowok itu asik tergelak dan memvidiokan aksi menjijikan dari seorang lelaki yang tengah berdiri disalah satu bangku sambil menari-nari.
"Masih jaman bully-bullyan?" Ucap Disca datar.
Awalnya Disca hanya melihat saja, namun lama kelamaan juga ia jengah. Apalagi ia lihat kedua cowok itu sibuk mencemongi wajah lelaki yang tengah berjoget, dan semakin gencar memvideokan.
Entah dorongan dari mana, gadis itu melangkahkan kakinya menghampiri sekelompok makhluk gila itu.
Bughhhh....
"Adaaaaw! Sakiiit!" Sentak cowok yang tadi berjoget itu. Dia dan kedua temannya kaget dengan kehadiran sesosok makhluk cantik dihadapan mereka itu
"Ehh , lo siapa sih. Kita satu sekolah kan? Aduuh gue gatau namaluu. Aduuh cantik bangett. Siapa sih?" Ucap lelaki berperawakan tinggi, Disca lihat bet name nya : Jungkook . Dibalas toyoran gemas dari temannya : Jimin
"Gue kira kelamin lo masih ada buat nge bully gitu" ucap Disca datar
"Ha?"
"Nah iya anjir, lo cewek galak yang ga pernah senyum itu kan" lanjut jungkook terkaget
"Lo dua minta maap ga sama dia, atau gue laporin" sergah Disca
"Laporin apa sih?" Tanya lelaki yang tengah telanjang itu. Disca menoleh
"Gue pikir lo ga bego-bego banget. Tampang kek lo mau aja gitu disuruh buat jadi orgil sama ni cowok ga ada kelamin" Dara menunjuk kedua cowok itu
"Heh lo cewek ngomong yang beneran dikit ya!" Sentak lelaki bertubuh sedikit pendek, berbeda dengan postur tinggi jungkook dan lelaki yang masih bertelanjang dada. Ia maju mendekati Disca. Namun tak sedikitpun Disca merasa ciut atau takut. Ia balas menatap lelaki itu datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WUF YOU
FanfictionUntukmu Pemilik sayang, rasa, cinta, dan rinduku Dariku Penikmat senyum, tawa, bahagia, dan rasamu ©️29-05-2018