🥀6 - GAWAT! Tembuuus!

426 25 0
                                    

Di pagi yang sepi ini, Disca sudah berada di meja makan, ditemani oleh Tini, seperti biasa

Rania sudah pergi pagi-pagi buta untuk ke kantornya. Bahkan Disca menerima pesan dari ibunya pagi tadi, sedih memang, Rania tidak pernah sekalipun melihat Disca berangkat sekolah, menemani Disca sarapan atau sekedar mencium Disca saat akan berangkat sekolah

Disca jadi ingat isi pesan yang disampaikan mamanya itu

Mamaa

Kamu hari ini sekolah yang bener ya kaka, siap-siap pulang sekolah nanti Mama mau marahin kamu

Semalem kan ga sempet marahin, karena ada sibandel yang butuh bantuan mama

Jadi siap-siap buat Mama marahin malam ini, oh iya tadi mama ada nitip obat sama Bi Tini

Salam buat si bandel

Kalimat pesan terakhir membuat Disca ingin muntah saja, sejak kapan Mamanya itu seakrab itu dengan kim taehyung?

Ah benar, Disca bahkan sampai lupa bahwa Mamanya itu semalam tidak mencercanya berbagai cibiran dan amarah. Disca kira semalam ia selamat, namun tidak.

Rania bahkan sudah merencanakan plan B untuk tetap memarahi Disca yang memang pulang sampai larut malam, dan tidak pulang bersama supirnya

Sebentar deh? Obat? Obat apa?

Disca menaruh sendok itu kepiring, nasi gorengnya sudah habis

"Tadi si Mama nitip obat apa sama bibi?"

"Ooh. Sebentar bibi ambilin dulu ya Teh" Setelah pergi mengambil barang yang dimaksud. Tini memberikan plastik warna putih bening kepada Disca.

Disca menerima plastik itu, tapi wajahnya bingung

"Tadi Ibu nitip obat, katanya buat si badung semalem"

Meskipun sedikit kaget melihat Mamanya itu yang sangat perhatian sekali pada lelaki babak belur semalam, sampai-sampai membelikannya obat.  wajah Disca tetap datar.

Antara malas peduli sama tidak penting jugalah. Toh Mamahnya kan emang baik, mungkin jiwa-jiwa perawatnya keluar melihat ada yang babak belur begitu.

"Udah,Teh sana berangkat. Jangan lupa obatnya dikasih ke si badung yaa"

Disca bangkit dari kursi meja makan, lalu menggendong tasnya

"Duluan bi. Dadaaah" setelah menyalimi Tini, disca pergi. Supirnya sudah menunggu didepan

Sampai di gerbang depan, langkahnya terhenti melihat motor hitam besar beserta si pengemudinya sedang bertengger manis

Ia memilih menghampiri motor itu dibanding pak.dodit-supirnya, yang sudah menyuruhnya masuk mobil

"Selamat pagi" lelaki dimotor itu melepas helmnya, senyumnya sangat cerah dipagi ini

"Ada kuliah pagi?" Tanya Disca

"Nah udah hapal tuh.hehehe"
"Berangkat bareng yok"

Tanpa helaan nafas Disca mengangguk, toh Dia lebih suka naik motor dibanding naik mobil. Untungnya Jaeyoon ada kuliah pagi, jadi mereka bisa berangkat bareng

Disca dan Jaeyoon sedang membelah jalanan ibu kota sekarang. Untung jalanan pagi ini tidak terlalu macet.

"Preman semalem gimana?" Disca angkat suara ditengah-tengah perjalanan

"Udah diurus sama pihak kepolisian"
"Dan mereka ga butuh saksi kok, lo tenang aja"

"Bukannya Gue harusnya jadi saksi?"

I WUF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang