Kak Mark

🌿 Maribel

Haram hukumnya membaca tanpa meninggalkan jejak.
Jangan nyider, tar panuan loh.

***

Tap! Tap!

Suara hentakan kaki terdengar lumayan keras di koridor sekolah. Seorang gadis yang baru saja datang berjalan dengan riang sambil bersenandung ria.

Namanya Maribel Wong. Panggil aja Ibel. Cewek imut berukuran 1,5 meter yang sangat periang.

"Pagi kawan!"

Krik krik

Gak ada yang jawab, karena memang kelas masih amat sangat teramat sepi gais. Cuma angin lewat yang berada dikelasnya.

Secara ini masih jam 6 pagi, dan Ibel dengan semangat 45 nya berangkat ke sekolah bersama vespa maticnya itu.

Niatnya sih bukan apa-apa. Dia cuma mau ngasih kotak bekal di loker nya si doi. Iya, seniat itu emang ibel. Dia gamau ada yang liat kalau dia ngasih bekal ke doinya.

Padahal mah, Ibel kalau pdkt suka terang-terangan. Giliran ngasih bekal aja diem-diem.

Setelah naruh tas di mejanya, Ibel segera mengambil kotak warna biru di Tasnya. Kotak biru itu adalah kotak bekal yang selalu dikasih Ibel ke si doi.

Dan tiap pulang sekolah, Ibel pasti ngecek lokernya buat ngambil kotak bekalnya yang udah kosong.

Kaki Ibel berjalan memasuki kelas 11 IPS 2 dan berjalan ke arah bangku nomer 2 dari belakang. Baru saja ia hendak menaruh kotak bekalnya, tiba-tiba pundaknya dipegang oleh seseorang.

"Bangkunya Mark udah gak disitu lagi, Bel. Tuh dipojokan. Kemarin udah di rolling"

Ibel menoleh ke belakang dan menemukan Dino dengan style culunnya.

"Eh, Kak Dino. Aku gak lagi nyari bangkunya Kak Mark kok" Jawab Ibel sambil nunjukin gigi putihnya.

"Gue tau kali, Bel. Satu sekolah juga tau lo naksir Mark. Ngapain lagi lo kesini kalau bukan nyariin Mark" omel Dino.

Ibel hanya meringis "Makasih, Kak Din" ucap Ibel, lalu berlari ke bangku pojok dekat pintu dan menaruh kotak bekal birunya di loker milik Mark dan segera berlari keluar.

Ya, begitulah Maribel. Gadis cantik itu memang terang-terangan menunjukka. Rasa sukanya pada seorang Mark.

Ibel sudah ditolak beberapa kali, tapi tidak menyurutkan niatnya untuk tetap mendekati Mark.

Ibarat pahlawan yang berjuang atas kemerdekaan, kalau Ibel adalah pahlawan yang berjuang atas cintanya Mark.