🌿 Tom and Jery

7.9K 1.1K 43
                                    

Kring!!

Bel kebebasan berbunyi. Sekarang waktunya jam Istirahat di SMAN 1. Semua siswa berhamburan keluar kelas, kecuali Ibel yang enggan beranjak dari tempat duduknya.

Padahal Ibel pengen banget ke kantin. Niatnya mau ngapelin pujaan hati alias kakak Mark Lee tercinta.

Tapi dia mengurungkan niatnya buat ke kantin karena malas kalau nanti bertemu kakaknya, yang super nyebelin.

Brak!!!

Panjang umur. Baru aja diomongin, eh si doi udah ada di depan pintu.

"Ibel!"

Ibel menelungkupkan kepalanya di meja, kala namanya di panggil.

"Dek! Woi tanggung jawab lo, gara-gara lo gue telat tadi!"

Ibel sontak mendongak saat tau ia disalahkan oleh kakaknya. "Kok gue? Lo tuh kak, yang bangunnya telat. Makanya gue tinggal!"

Ia lalu berdiri, lalu meninggalkan kakaknya yang masih berdiri dikelasnya.

Tak mau kalah, kakak Ibel yang tinggi menjulang itu mengejar Ibel yang sudah keluar.

"Eh, gabisa gitu. Harusnya lo tuh jadi adik yang baik. Lo kan tau motor gue di bengkel harusnya lo-"

"Kak Lucas, Stop! Plis, gue lagi gak mau debat sama lo"

Ibel berbalik, hendak meninggalkan Lucas yang masih kicep gara-gara dibentak.

Bugh!

"Buahahahahahaha, kena karma lo! Makanya sama abang sendiri jangan durhaka!" Ejek Lucas saat melihat adiknya yang tiba-tiba tersandung kakinya sendiri.

"Lihat noh, nabrak siapa lo! Huahahahhaha kasian gue sama lo!"

Ibel mengusap lututnya, yang sedikit sakit. Alisnya mengeryit ketika melihat sepasang kaki dengan sepatu yang tak asing berada didepan matanya.

"mampus!" gumamnya. Ia mendongak dan melihat sosok yang tadi pagi ia kirimi bekal sedang menatapnya malas.

"Untung gue bisa ngehindar" ucapnya cuek, lalu berlalu meninggalkan Ibel yang masih tetap pada posisinya. Tak lupa ia menyapa Lucas yang notabenenya teman satu ekskul Mark.

"Butuh bantuan gak lo? Kagak kan? Yaudah gue pergi dulu. Bhay!" pamit Lucas sebelum akhirnya meninggalkan Ibel sendiri.

Ibel pun segera berdiri dari posisinya, lalu merapikan roknya.

Ya, begitulah Ibel dan Lucas. Kakak beradik yang gak ada bedanya sama Tom and Jery. Tiap hari ribut mulu, gak ada berhentinya. Gak cuma hal besar yang diributin. Hal kecil kaya misalnya baju Lucas yang dijemur sama Ibel gak sengaja dijatuhin, gitu aja mereka udah ribut.

Ibel yang masih emosi sama kakaknya pun langsung berlari menyusul kakaknya. Kakinya melangkah masuk ke sebuah ruangan yang tidak bisa dibilang sepi.

"Mana Kak Lucas?!" teriak Ibel, saat memasuki ruangan itu. "Eh, Ibel. Tumben nyariin Lucas, gak nyariin-"

"gue tanya, mana Kak Lucas?!" tegas Ibel yang membuat orang yang menyapanya tadi sedikit tersentak. "E-eh, i-itu Bel. Dibelakang lo"

Ibel menoleh ke belakang dan menemukan kakaknya yang tinggi menjulang disana. "Ngapain lo? Mau nyalahin gue gara-gara lo jatuh?"

"Widih, punya bakat jadi cenayang juga lo? Iya, gara-gara lo gue tadi jatuh. Mana tadi gue hampir nabrak Kak Mark lagi! Ih, sumpah ya kak. Lo tuh bikin gue sial mulu tau!" Kesal Ibel.

"ssstt jangan keras-keras ngomongin Mark nya. Dia lagi disini" bisik Lucas.

Mata Ibel membulat. "Demi apa lo?"

"Demi gue jadi cenayang, tuh dia dibelakang lo" Ibel sontak menoleh ke belakang.

Memang benar, ada seorang Mark Lee disana.
"Double sial!" batin Ibel.

Ibel meringis, dan menunjukkan senyum terbaiknya. "H-hai, k-kak." Sapa Ibel.

Mark hanya membuang muka, enggan membalas sapaan Ibel. "Oh, Mark doang yang disapa? Yang lain enggak?" tanya orang yang tadi menyapa Ibel tapi malah dibentak, karena Ibel masih dalam keadaan emosi.

"Hai, Njun" Sapa Ibel dengan terpaksa. "Hai juga Ibel. Inget ya, kalau udah nyerah dateng aja ke aku. Aku selalu ada buat kamu" Jawab Renjun dengan panjang dan lebar.

"Najis!"

Kak Mark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang