Kak Mark

🌿 Be Mine

Semoga masih ada yang baca ya :v
Last chapter, jadi tolong vomentnya ya ^^

Ibel

Kriiingg

Tanganku bergerak meraih alarm yang ada di meja nakas.
Setelah mematikannya, aku segera bangun dan meregangkan badanku.

Beruntung aku sudah sidang skripsi, dan sekarang tinggal mempersiapkan wisuda.

Mark bagaimana? Dia baik-baik saja. Begitu juga dengan hubungan kami. Mark sudah menyelesaikan pendidikan polisinya dan sekarang dia menjadi polisi yang bertugas di daerah Bekasi.

Sedangkan aku, kuliah di Yogyakarta. Dulu saat Mark masih Menjalani pendidikan Akpol, kita masih lumayan sering bertemu.
Tapi sekarang, kita hanya bertemu lewat video call.

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku.

"Masuk!" teriakku sambil turun dari kasur.

"Bel, hari ini jadi jalan-jalan gak?"

Aku menoleh dan mendapati Yeojung yang menyembulkan kepalanya di balik pintu.

"Oiya lupa kalau hari ini mau pergi. Kaya nya gak jadi deh. Hari ini keluarga gue mau jenguk kesini."

Yeojung mengangguk, lalu pergi dari kamarku.

Setelah itu aku segera ngambil handuk dan pergi buat mandi.

Btw aku tinggal disebuah kos-kosan yang lumayan bagus. Kamar mandinya ada di dalem, jadi gak perlu keluar kamar cuma buat ke kamar mandi.

Setelah mandi, aku segera ganti baju pakai seragam dan bersolek. Aku kerja di sebuah caffe kecil milik temanku. Hitung-hitung nambah uang jajan lah ya.

Terus aku keluar dan pergi menggunakan vespa matic kesayanganku.

Sesampainya disana, aku langsung masuk dan pergi ke belakang.

"eh, Kak Taeyong belum dateng?" tanyaku pada teman Kerjaku, Joy.

"Udah tadi. Depan kayanya."

"Oke,"

Setelah itu aku segera keluar dari dapur dan mencari dimana keberadaan Kak Taeyong, kakak tingkat di kampus dan juga bosku.

Setelah berkeliling, akhirnya ketemu sama Kak Taeyong yang lagi bersihin mobilnya.

"Kak!"

Kak Taeyong menoleh, lalu tersenyum.

"Eh, Bel. Kenapa?"

Dia menghentikan aktivitasnya dan menghampiriku.

"Eee.. Itu, nanti boleh nggak izin pulang cepet? Soalnya harus jemput orang tua ke bandara." Izin ku hati-hati.

Dan dia malah ketawa pelan. "Santai kali, Bel. Boleh kok, kamu kan pegawai sementara disini. Sokin kalau mau pulang cepet. Lagian gaji kamu bulan ini cuma setengah, jadi ya terserah kamu." kata Kak Taeyong.

Aku nyengir kuda, "Yes. Makasih kak!" seruku.

Ya emang buat bulan ini aku udah gak lanjut kerja lagi. Uang sakuku udah lumayan banyak, dan sebelum wisuda, aku bakal pulanh ke jakarta.

Aku melihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 12 siang, aku segera melepas apronku, lalu berjalan ke belakang untuk mengambil tas.

"Loh, udah selesai kerjanya?" tanya Joy yang lagi masak.

Aku nyengir, "Hehe, hari ini setengah hari aja. Soalnya ada keperluan."

"Oh, yaudah. Hati-hati ya."