Chat

83 9 2
                                    

Bel pulang sekolah

" Ata,mau jajan kedepan gak? " Tanya Diyah.

" Enggak deh, gue disini aja. " Kataku sambil duduk di kursi mobil antar jemputku.

" Yaudah gue tinggal, ya? "
Aku mengangguk. Setelah itu aku sendirian didalam mobil karena anak anak antar jemput pada jajan diluar. Aku merasa jenuh. Jadi,kuputuskan untuk menjemput Diyah yang sedang membeli jajan di luar sekolah.

Aku terkejut,karena setelah keluar dari gerbang sekolah bisa bertemu dengan Faris. Dia tersenyum padaku,aku membalas senyumnya. Entah ada apa dengan diriku ini? Mengapa jantungku langsung berdebar sangat kencang? Ada apa ini? Aku tidak mengerti. Oh ya Tuhan..

" Diyah? " kusapa Diyah yang sedang mengantri untuk membeli pentol bakar saat itu.

" Loh? Katanya gak jajan " Diyah membalikkan badannya padaku.

" Gue sendirian di mobil, jadi gue kesini."

" Oh, sebentar ya. "

" Iya "

Setelah itu,Diyah menggerak-gerakkan tanganku.
" Ta, itu Faris kan?, ayo ikut gue. " katanya saat pesanan pentol bakarnya sudah siap.

" Kemana? " Diyah tidak mempedulikan pertanyaanku,dia langsung membawaku ke tempat Faris sekarang,yaitu parkiran sekolah.

" Ris, "

Faris menoleh.

" Gue mau minjem buku paket." Kata Diyah,

" Paket apa? "

" Matematika, ada? "

" Gak bawa. "

" Ah elah, yaudah. "

" Iya."

" Sebenarnya ada yang rindu. "

" Rindu? "

" Iya rindu. "

" Siapa? "

Faris melihatku ketika aku cengar cengir tidak jelas dihadapannya. Astaga,mengapa kulakukan itu. Memalukan sekali.

" Ada pokoknya. " Jawab Diyah

" Hm? "

" Yaudah kita balik dulu, Ris. "

" Loh? Okelah. "

Lalu mereka berjalan menuju mobil antar jemput sekolah.
" Lo itu kenapa sih,Di "

" Apasih, salting ya, hayo-hayo. "

" B aja ish. "

" Yang bener? "

" Bener. "

" Yaudah ah gitu aja marah "

" Gak marah "

" Coba ngaca, satu dunia kalo liat lo yang sekarang ini juga pasti bilang lo marah,Ta. " Diyah tertawa.

Lalu aku mempercepat jalanku dan meninggalkan Diyah yang menertawakanku tadi.

Lalu akhirnya aku sampai rumah setelah perjalanan dari Sekolah menuju rumahku yang memang cukup jauh.
" Assalamualaikum. "

" Waalaikumsalam. Eh, Ata sudah pulang. " Jawab Ibu yang kutengok sedang berada di Dapur.

" Bentar ya, Ibu bikinin kamu Teh. "
" Gak usah bu, Ata ngantuk. Pengen langsung tidur aja. "

" Minum sedikit,kamu gak haus? "

Aku menggeleng-gelengkan kepala.

" Yasudah kalau begitu, nanti kalau ada apa-apa panggil Ibu ya? "

" Siap bu bos! "
Lalu aku masuk ke dalam kamarku. Aku mengganti bajuku dengan kaos dan celana pendek. Setelah itu aku merebahkan diriku di kasur. Entah,tiba tiba saja aku merasa lelah walaupun tidak melakukan apapun tadi.

" Ah aku ngantuk,tapi sama saja jika tidak bisa tidur. " Gumamku.

Aku mendengar handphone ku berbunyi, suaranya terdengar seperti ada notif dari line. Lalu ku raih handphone ku yang berada di meja samping kasurku.

" Hanya Official Account yang mempromosikan obat herbal, kukira siapa. " Aku menaruh kembali handphone ku, dan aku berusaha memejamkan mata sebentar agar bisa tidur. Tetapi tidak ada hasil.

" Berisik. " Gumamku ketika mendengar banyak sekali notif dari whatsapp,suaranya jadi tidak karuan. Setelah akan ku silent, tiba-tiba saja aku ingin membuka whatsapp. Aku mencari nama Faris di kontakku, dan ada. Tanganku ingin mengirim pesan kepadanya,tetapi hatiku ragu. Oke baiklah, akan ku chat dia nanti saja. Aku harus tetap berusaha pada perjuanganku,untuk tidur.

Ah tetap tidak bisa. Baiklah akan ku chat Faris.

Ata : Hai

Tak butuh waktu lama, Faris langsung membalas whatsapp dariku.

Faris : Hai
Siapa ya?
Ata. : Aku, Ata.
Faris : Ata?
Ata : Oh iya lupa, aku Ata kelas
8.12
Save nomor gue, ya?

Oh semesta,berani sekali aku untuk mengirim pesan itu! Padahal aku tahu, jika aku chat dia maka dia akan merasa aku adalah orang yang tadi dikatakan Diyah. Ah aku bodoh!

Oke,lanjut.

Faris : Oh,iya
Teman Diyah yang tadi,ya?
Ata : Iya
Btw,kok kamu tau?
Faris : Dari profile kamu

Astaga,aku lupa. Profile ku memang fotoku dengan Diyah dan Fira. Mungkin karena itu dia jadi tahu.

Ata : Oh iya ya,hehe..
Faris : Hmm..
Ata : Rumah kamu di Jl. Yahya kan?
Faris : Kok kamu tau?
Ata : Aku tau semua tentang kamu
Faris : Kamu peramal?
Ata : Aku bukan peramal
Faris : Lalu?
Ata : Aku cuma tau semua nya tentangmu. Sudah itu saja. Dan bagiku,mengetahui tentangmu itu perlu.
Faris : Kok perlu? :D
Ata : Ah sudah lupakan
Faris : Kamu kah orang nya?
Ata : Apa?
Faris : Enggak deh nanti takutnya dibilang ke ge-er an:D

Apa jangan jangan.. dia tau? Ah kamu tidak sedang ke ge-er an kok. Memang benar aku orangnya. Andai semudah itu untuk mengatakannya padamu.

Ata : Apa? Gak apa bilang aja.
Faris : Enggak.
Ata : Yaudah.
Faris : Kamu udah makan?

APA?! Bahkan dia saja belum tau apa apa tentangku. Mengapa dengan sangat mudahnya dia bertanya padaku begitu? Seperti orang yang sudah mengenalku lama. Ah jantungku berdegup kencang sekali sekarang.

Ata : Iya sudah
Faris : Ooo
Ata : Kamu?
...

Sudah,tidak kulanjutkan lagi,ya? Karena itu hanya basa basi.

" Nak,ayo makan. Semua sudah menunggumu di meja. " Tiba tiba Ibu membuka pintu kamarku.

" Iya bu,aku nyusul. Aku mau cuci muka dulu "

" Oh yasudah kalau begitu " Jika Ibuku berbicara memang suka berlagat jawa. Karena beliau berasal dari Yogyakarta.

Setelah aku cuci muka, aku langsung menuju ke Meja makan untuk makan siang bersama keluargaku.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang