Bertengkar

72 9 2
                                    

" Kamu tadi kenapa? " Tanyaku

" Kenapa apa? "

" Tadi pagi kamu ga nyapa aku. Kamu cuek. Ga senyum pula. "

" Oh itu. Khawatir aku berubah ya? Pantesan tadi ngira semuanya udah selesai. "

Aku diam sambil mengunyah makanan yang ia suapkan.

" Tadi aku habis berantem. " ia melanjutkan bicaranya.

" Berantem? Loh? Kok bisa? Berantem sama siapa? Kenapa berantem? Kamu gak kenapa-kenapa, kan? " Aku langsung bangun dan menatapnya dengan tajam.

" Kalau kamu tanyanya banyak gitu, aku mau jawab darimana dulu nih? "

" Semuanya. "

" Aku tadi bertengkar sama Raka. "

" Raka siapa? Raka yang mana? Ceritakan semuanya Ris! "

" Raka.. mantanmu. "

Badanku lemas seketika. Banyak pertanyaan yang muncul dalam kepalaku. Bagaimana bisa Raka? Mengapa Raka? Kok kenal Raka? Ada apa dengan Raka dan Faris? Apalagi ini yang akan terjadi?!

" Ta,jangan khawatir. Gak ada apa-apa. "

" Ya kalau tidak ada apa-apa kenapa kamu bertengkar? " Aku membentak Faris.

" Maaf Ta.. " Faris memegang tangan kiriku. Lalu ia melanjutkan apa yang akan ia katakan " Ketika aku mau berangkat sekolah,seperti biasa aku selalu nongkrong untuk minum teh hangat dulu di warung Mas Opik. "

" Lalu? "

" Lalu, tepat di samping tempat yang aku duduki, aku mendengar. Seseorang berkata 'gue punya mantan. Sekarang lagi gue baper-baperin tuh anak. Dan gue yakin belum sampai sebulan pasti dia udah klepek-klepek sama gue. Trus kalo dia udah lagi sayang-sayangnya sama gue,gue tinggal aja deh.' Ketika ku lihat wajahnya, aku tidak mengenalnya. Tetapi saat kuhajar, ia bilang kalau ia adalah mantanmu. Kamu dijadikan bahan lelucon didepan teman-temannya, Ris. Aku tidak terima itu. Kamu bukan bahan lelucon. Kamu bukan handphone yang bisa ia mainkan kapan saja. "

" Faris.. "

" Maafkan aku,Ta. Aku menghajarnya."

Aku menunduk.

" Kamu bukan bahan lelucon.. dia tidak bisa seenaknya begitu ke kamu."

" Udah Faris. Gak apa. Makasih "

" Kamu gak apa? "

" Hm? "

" Kamu sayang Raka,kan? "

" Cuma pernah "

Faris menatapku dengan serius,tapi kulihat matanya berkaca kaca.

" Setelah kamu datang,semuanya berubah. Duniaku bukan dia lagi. Aku rela mengakhiri semuanya untuk memulai denganmu. "

Air matanya jatuh,tapi mulutnya masih sempat tersenyum.

" Udah, nggak usah dibahas lagi. Tidak penting. " kataku sambil mengusap pipinya yang basah karena air matanya.

Sebenarnya aku sempat shock. Aku tidak menduga,orang yang selama ini kukira benar benar menyayangiku ternyata malah mempermainkanku.
Raka dekat denganku saat aku masih 3 bulan bersama Arfi. Aku pernah menyukainya,tapi hanya sebentar. Karena setelah itu aku tahu Arfi menungguku pulang. Ragaku ada bersamanya,tetapi hatiku ada pada orang lain. Dan aku harus pulang ke tempat dimana tempat hatiku yang sebenarnya. Tapi entah mengapa,kali ini bersama Faris semua nya berbeda. Aku menemukan bahagiaku. Bahagia yang tak pernah bisa Arfi berikan kepadaku.

" Yaudah. Gimana? Kamu udah enakan? "

" Lumayan. "

" Nanti pulang aku antar,ya? "

" Gak mau."

" Harus mau. "

" Kalau tidak? "

" Ya tetap harus mau. "

" Enak aja perintah-perintah aku. "

" Kalau gak mau yasudah. "

Ah aku mau,Ris! Ayo bujuk aku lagiiiii

" Beneran gak mau? " Tanyanya lagi.

" Yaudah deh. "

" Aku mau ambil tas aku. Sama sekalian ambil tas kamu juga. Kamu disini aja,ya? Nanti aku kesini. "

" Takut. " Aku takut jika sendirian berada di UKS. Entah kenapa,mungkin karena terlalu banyak menonton film horror Sekolah yang hantunya selalu berasal dari UKS kalau tidak begitu ya Kamar Mandi. Apalagi siswa yang tidur di sebelah kasurku sudah pergi sejak tadi, mungkin karena berisik mendengar aku dengan Faris yang berbincang banyak tadi.

" Mau ikut? "
Aku mengangguk.
" Ayo aku bantu turun " Faris membantuku turun dari kasur. Setelah itu aku diantar olehnya kekelasku. Kebetulan memang saat itu belum terdengar bel pulang yang bunyi,jadi masih banyak siswa yang nongkrong di depan kelas. Aku jalan dengan dituntun oleh Faris karena aku masih merasa pusing. Jika kau bisa bayangkan bagaimana di posisiku saat itu,pasti kau sangat malu karena dilihat banyak siswa.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang