Jadian

33 10 2
                                    

" Gue harus menemui Arfi sekarang. " Ucapku pada Dina.

" Jangan,Ta. "

" Kenapa jangan? "

" Kalau lo nemuin dia,pasti luka nya akan kambuh lagi. Sebaiknya besok saja,mungkin dia sudah sedikit agak tenang besok. "

" Tapi kan besok pengambilan rapor. "

" Lalu kenapa? lo selalu ikut,kan? "

" Iya. Bagaimana kalau ada orang tuanya? "

" Bagus. "

" Kok bagus? "

" Orang tuanya jadi mengenal lo. "

" Mengenal sebagai apa? Sebagai orang yang pernah menyakiti Arfi sampai ia sehancur itu? "

" Ya bukan. "

" Lalu? "

" Orang tuanya akan kenal sama lo sebagai seseorang yang bertanggung jawab. Kalau lo menyakiti,lo juga harus mengobati. "

" Baiklah. "

Pulang Sekolah

* Aku menulis diary;

Hari ini adalah hari dimana aku tahu siapa aku sebenarnya. Aku merelakan barang lama yang selalu menemaniku demi barang baru yang lebih indah. Padahal,aku belum tahu akan kah aku nyaman dengan barang baru itu? Seharusnya aku memperbaiki saja barang lamaku. Tak usah beli yang baru. Tapi,perasaan memang tidak bisa dibohongi. Setiap orang memang akan suka dengan barang yang berbau baru. Apalagi yang lebih indah dari yang lama. Itu aku. Egois.

Kudengar suara notif whatsapp dari handphone ku.

Faris: Hai Ata!
Aku rindu.
Bisa bertemu?
Ada yang ingin kubicarakan

Ata: Hai Ris!
Kan sudah ketemu tadi?
Bicara disini saja.

Faris: Masih belum puas.
Ingin bertemu lagi.
Lebih enak jika langsung.

Aku harus jawab apa? Sedangkan kondisiku saat ini sedang tidak baik. Badanku lemas. Mataku sembab. Mukaku tidak karuan. Kalau bertemu pasti dia akan tahu aku habis menangis.

Ata: Maaf,Ris. Gak bisa. Aku mau pergi:(

Maaf Ris terpaksa aku harus berbohong padamu. Aku harus menghindari pertanyaan-pertanyaan mengapa aku menangis. Itu saja.

Faris: Oh gitu yav Yaudah deh.
Ata: Kamu udah dirumah?
Faris: Udah.
Ata: Oh.
Faris: Aku bicara disini saja,ya?
Ata: Iya.
Faris: Kamu sayang sama aku?
Ata: Kamu masih ragu ?
Faris: Bukan gitu. Aku mau kamu lebih serius menjalaninya denganku.
Ata: Maksudnya?
Faris: Kamu mau gak jalani hubungan itu sama aku?
Ata: Hubungan apa? Pacar?
Faris: :)

Huaa astaga,jadi itukah alasannya mengajakku bertemu? Mengapa tidak bertemu saja tadi. Yaampun,Ta! Bodoh sekali kamu ini. Pasti kalau bertemu akan romantis. Agh,bodohnya aku. Tak apa lah. Yang penting hubungan yang sebelumnya tidak jelas ini menjadi sebuah kejelasan.

Ata: Itukah alasanmu mengajakku bertemu?
Faris: Iya.
Ata: Mmm..
Faris: Tak perlu kutanyakan jawabannya padamu,ya?
Ata: Kok gitu? Kenapa?
Faris: Jawabanmu pasti mau lah
Ata: Ge-er ih:D
Faris: Yasudah kalau tidak mau.
Ata: Kalau tidak mau,kamu mau cari perempuan lain,gitu?
Faris: Ya enggak lah. Aku itu ibarat kamera DSLR loh.
Ata: Why?
Faris: Kalo udah difokusin ke kamu ya yang lainnya ngeblur:D
Ata: Kamu bukan kamera,tapi permen karet.
Faris: Kok permen karet?
Ata: Iya lah. Manisnya diawal doang
Faris: Oh jadi kamu nyindir aku nih? Aku itu gabakal ninggalin kamu,Ta.. aku janji:)
Ata: Aku bercanda kok.
Faris: Awas aja besok.
Ata: Kenapa besok? Rapotan kan?
Faris: Iya. Besok kamu akan bertemu Ibuku.
Ata: Trus?
Faris: Trus aku akan bertemu Ibumu.
Ata: Trus?
Faris: Trus Ibuku akan bertemu Ibumu.
Ata: Trus?
Faris: Trus kamu akan menjadi menantu Ibuku.
Ata: Kapan?
Faris: Besok.
Ata: Besok?
Faris: Iya. Besok kalau sudah lulus S3 :D
Ata: Amin. Hehe
Faris: Aku akan menunggumu. Selama apapun,ingatlah. Aku tetap akan menjadi milikmu.
Ata: (:
Faris: Gimana jawabannya?
Ata: Mau:D
Faris: Akhirnyaa!!

Setelah itu,aku menulis diary ku kembali.

Aku jadian! this is the first time I'm having relationship someone I love. Ya,aku berharap ini adalah yang terakhir. Berawal dari kamu dan akan berhenti dengan kamu juga. Bersama kamu,aku nyaman. Aku tidak peduli apa kata buruk orang lain tentangmu. Itu semua hanya membuat aku semakin yakin kamu tidak seperti itu. we will live it all(:
15 Desember 2017,Fav date.

Setelah itu aku tidur. Aku merasa lelah karena telah menangis seharian,juga tersenyum seharian.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang