XII

45.4K 5.2K 1.5K
                                    

"Kalo kamu bisa buka hatiku, kenapa saat kamu keluar tidak menutup nya? Kamu tak bertanggung jawab, membiarkan hatiku terbuka tanpa kamu didalamnya."



Kalo komen tembus 100+ suer dah double update hari ini juga.




"Ssshhh.."

"Lebay banget."

"Ih sakit.."

"Ya bentar, ini juga pelan-pelan."

"Ahhh.."

"Bentar lagi ini."


"Buruan.. sshhh.."



tebak mereka lagi apa.







































Bersihin luka.

jadi Jeongin sekarang lagi bersiin lukanya Hyunjin yang tadi abis dipukulin Woojin.

Jeongin bego kan?

iya.

udah disakitin, tapi tetep aja gak mau ngeliat orang yang udah nyakitin dia ngerasain sakit.

walau rasa sakitnya beda.

Jeongin batin, Hyunjin fisik.

klasik ya?

Tapi tenang, Ini kisah Hyunjeong. Hyunjin dan Jeongin. bukan dilan dan milea. bukan nathan dan salma. mereka apa adanya, walaupun masing-masing dari mereka belum nyadar atas itu semua.

rasa sakit hati?

bukannya itu semua adalah resiko dari yang namanya jatuh cinta?

Tau ga sih, kenapa Jeongin selalu galak? nggak, Jeongin nggak segalak yang kalian kira.

Jeongin cuma.. nggak mau sakit hati yang ke dua kalinya.

tapi sekarang apa? justru dia ngelakuin kesalahan yang sama.

dan seorang Hyunjin, si cowok yang cuma macarin Jeongin buat mastiin orientasi seksual plus dare itu, adalah cowok yang berhasil runtuhin semua pertahanan Jeongin selama ini.

padahal cara Hyunjin lebih receh dari Dilan, tapi Hyunjin ya Hyunjin, pesonanya bikin semua orang jadi bertekuk lutut sama dia.

Padahal Jeongin udah bertekad dalam hati, kalo dia gabakal lagi berhubungan sama yang namanya Hyunjin.

tapi tetep aja,

dia nggak bisa.


bodoh ya? haha.


dan sekarang, Jeongin natap Hyunjin yang lagi megangin bekas luka yang baru aja dibersihin tadi,

dan sekarang, Jeongin natap Hyunjin yang lagi megangin bekas luka yang baru aja dibersihin tadi,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Masih sakit nggak?" Tanya Jeongin hati-hati. tapi dia nggak natap Hyunjin. oke, dia takut makin gamon.

"Nggak. kan udah ada kamu." cowok itu malah cengengesan. yang berakhir di tabok pake kotak P3K sama Jeongin.

"Gausah ngerdus mulu. sana pergi sama nancy. gua kan cuma pacar dare an lo." Jeongin natap malas Hyunjin.

Hyunjin lumayan kaget, tau darimana Jeongin soal dia sama Nancy?


"Jeong.. aku gak ber-"

"Gapapa, gue ngerti. Gue kan galak, lo pasti gabakal suka gue. haha, bodoh ya gue. berharap banyak sama lo." Jeongin senyum miris. kepalanya mengadah, natap pepohonan diatas tempat mereka duduk sekarang.

Disinilah mereka, dengan Jeongin yang nyoba ngeluapin keluh kesah dia selama ini, juga jujur tentang perasaannya. tapi, siapa yang tau kedepannya bakal gimana kan?

"Jeong, maaf." Hyunjin genggam tangan Jeongin yang makin lama makin dingin. padahal cowok itu udah kedinginan, tapi kenapa masih maksain?

Jeongin nggak jawab utaraan maaf dari Hyunjin. dia cuma diem sekarang. tapi bibirnya tersenyum, "Gue ga pernah marah sama lo kok. ini salah gue juga, kebanyakan berharap. padahal realita gak seindah ekspetasi."

"Stop nyalahin diri sendiri, disini emang gue yang brengsek."

Mereka saling menyalahkan diri sendiri, padahal mereka nggak sadar, ini bukan masalah kesalahan pada diri mereka sendiri, tapi ini kesalahan pada skenario yang salah mereka buat.

ibaratnya, seorang aktor drama yang sedang pentas tapi salah melafalkan dialog. dan akibatnya membuat semua berantakan.

kira-kira, seperti itulah mereka. mereka cuma remaja yang punya tingkat keegoisan tinggi, nggak bersikap dewasa. yang akhirnya membuat dialog itu jadi runyam dan berantakan.

tapi, dialog itu masih bisa diubah di kemudian hari kan?

"Hyunjin, kita udahan aja ya?"




IH SUMPAH INI BARU PERTAMA KALI AKU BUAT KATA-KATA BEGITU ASTOGE

Desahan » Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang