Part 2

5.5K 715 62
                                    


Author POV

Ceklek...

Suara pintu di buka, kedua orang tersebut mengalihkan pandangannya kepada orang yang sedang membawa tas besar yang entah apa isinya.

"Hey .. Apa kakimu baik baik saja?" lelaki berperawakan tinggi menjulang berkulit putih yang baru memasuki ruangan bertanya kepada Kim Taehyung.

Tarhyung memperhatikan lelaki itu betul-betul.. mengagumi ketampanan pemuda yang baru memasuki ruangan, Tampan sekali batinnya.

" N-ne? Ohmm.. sudah lebih baik" jawab Taehyung yang duduk manis di atas sofa, sambil menganguk lucu memegang botol susu pisang yang di dapatnya dari kulkas pemilik apartment.

Jujur perasaannya saat ini sudah jauh lebih tenang. Bahkan jauh lebih dari kata tenang.  Mungkin bahagialah yang lebih cocok untuk mendeskripsikan suasana hati namja manis itu saat ini. Dia bisa bertemu dengan manusia lainnya yang masih bertahan hidup, berbicara dengan mereka, Dia merasa tidak sendirian.

"Namaku Jeongguk , dan yang ada di sebelahmu Jungkook adikku" ucap yang lebih tua dengan wajah minim ekspresi.

"Namaku Kim taehyung, s-senang berkenalan denganmu humm... Omong-omong t-terimakasih untuk tadi"

dan hanya di balas dengan anggukan dari yang lebih tua.

"Apa kau punya tempat tinggal ?"ucap Jeongguk sambil melihat kearah namja mungil yang terlihat sangat lusuh itu. Seketika jeon jungkook melirik sinis sang kakak curiga.

Hanya di balas gelengan lemah sebagai jawaban.

Sebenarnya ada, hanya saja taehyung tidak ingin kembali kesana. Disana ia sendiri. Merasakan ketakutannya sendiri. Namja manis itu ingin tinggal bersama kedua pemuda bermarga Jeon itu.

"Baiklah kau boleh tinggal di sini jika kau mau "Jeon Jeongguk berucap santai tetapi sang adik tidak setuju, sang adik langsung melayangkan protes.

"Hyung!!"

"Apa?"

"Kitakan tidak mengenalnya, lagi pula bagaimana jika dia sudah terinfeksi?" ucap jungkook sambil menunjuk nunjuk wajah Taehyung. Di balas dengan ekspresi masam dari yang sedang di tunjuk.

"Aku tidak terinfeksi kok!!" Taehyung mempoutkan bibirnya sebal mendengar tuduhan yang tidak tidak.

"Mana aku bisa tahu bisa aja kau berbohong karena takut kami melemparmu keluar " Dengan senyum dan nada yang meledek lelaki  ketahui dengan nama Jeon Jungkook menimpali lagi.

"Jadi aku harus bagaimana agar kau percaya padaku!!"

"Hei sudah sudah kalian hentikan, suara keras kalian berdua bisa membuat para makhluk-makhluk itu berdatangan dan mengumpul di depan pintu apartment kita lho" Jeongguk menengahkan mereka berdua.

Jungkoh berdecih kesal.

"kalau begitu buka bajumu biar kami periksa" jungkook berkata seraya menarik hoodie yang taehyung kenakan berusaha melihat tubuh Kim Taehyung. Namja manis itu perlahan mundur berusaha menghindar dari serangan pelecehan dari namja di depannya yang berusaha menarik pakaian yang di kenakan nya saat ini.

"yak!!! dasar byuntae! ini pelecehan namanya" sambil memukul dan menjambak kepala Jungkook,
Kim Taehyung berusaha menghentikan perbuatan lancang tersebut.

"Tuhkan hyung dia tidak mau di periksa pasti dia telah terinfeksi"

"Usir dia hyung" sahut Jungkook lagi.

"Sudahlah Jungkook kalo jika dia sudah terinfeksi pasti sedari tadi dia sudah berubah wujud menjadi makhluk menyeramkan" ucapnya Jeongguk sambil menepuk nepuk bahu Jungkook yang sekarang kini mendengus kesal merasa hyung nya sendiri tidak membelanya.

.

.

.

"Kami hanya memiliki 1 kasur, biasanya kami tidur berdua... tapi aku rasa kasur ini cukup besar dan bisa untuk kita bertiga" ucap Jeongguk sambil merapihkan seprai kasur yang sebelum nya terlihat acak-acakan.

"Apa kamu keberatan tidur satu kasur bertiga ?" sahutnya lagi karna ia merasa sejak tadi tidak ada jawaban dari namja manis di belakangnya.

"N-ne ? .. aku tidak keberatan untuk tidur di mana saja "

"Oke biarkan namja ini tidur di lantai dapur hyung, aku menggelar kasur lipat untuknya dulu di sana" timpal Jungkook di ambang pintu sebelum keluar ruangan dan mendapat tatapan kesal dari kim taehyung yang sedang berdiri di sana.

'Huh..  ingin sekali ku menginjak wajah nya.. nanti deh tunggu ada kesempatan' Taehyung bermonolog ria dalam pikirannya sambil memasang wajah cemberut sebal.

"Abaikan saja anak itu, dia memang menyebalkan.. tapi dia anak yang baik kok" taehyung menatap lamat Jeongguk. Taehyung berpikir bahwa sikap kedua nya sangatlah bertolak belakang. Wajah kembar mereka tidak bisa menjati patokan untuk menyamakan sikap dan kepribadian keduanya. Taehyung mengangguk
"Terimakasih hyung"

"Baiklah aku akan membersihkan badanku dulu.. kau sudah makan?"

Dan hanya di balas gelengan kecil dan pipi merona dari Taehyung.

Kalau begitu cari lah Jungkook suru dia membuat makanan untukmu.

.

.

.

.

.

.

"Hallo permisi! Orang asing.. aku lapar" Jungkook yang sedang mempereteli postol-pistol miliknya di atas sofa mengernyitkan dahi nya mendengar runtut an ucapan Kim Taehyung yang menggunakan logat formal kepadanya tapi entah mengapa terkesan sangat menyebalkan bagi nya. "Orang asing? " 'Apa apaan' batin Jungkook.

"Lalu? buatlah makanan di dapur sendiri kau punya tangan kan?" balasnya sambil tanpa melirik sedikitpun namja yang asa di hadapannya, seakan tidak perduli.

"Tapi Jeongguk hyung bilang kau akan membantu membuatkan makanan untukku "

"tidak mau! kau pikir aku ibumu meminta makanan padaku! aku malas" ucapnya sambil mengibas-ngibaskan tangannya mengisyaratkan taehyung untuk pergi.

"Aku lapar~" rengek taehyung sambil meloncat-oncat kecil di tempatnya.

"Aku tidak perduli~" balas jungkook dengan intonasi rengekan yang sama dengan Taehyung.

Sungguh menyebalkan..

Taehyung menyerah, "yasudah kalau tidak mau... tapi apa kau punya susu pisang lagi?" ucapnya sambil duduk di samping jungkook.

"Aku punya susu" ucap jungkook dengan smirk di wajahnya.

Sedangkan yang di ajak bicara hanya memperhatikan wajah lawan bicaranya dengan wajah bingung.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Tolong jangan lupa vote sama comment yaaa 🤗🤗

Zombie Apocalypse [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang