Part 8

4.1K 547 80
                                    


"Sejak itu aku melarikan diri dari apertemen miliknya hyung"
Dua pemuda kembar itu menatap Kim Taehyung yang baru saja menyelesaikan ceritanya.

"Lalu bagaimana dia bisa sampai ke sini  ya?" Jeongguk bergumam kecil melirik ke , lalu di lirik nya pintu ruang tamu yang membatasi mereka bertiga dengan pria asing di luar sana.

"Aku pun tidak tahu hyung "ucap taehyung sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Jungkook memandang jengkel pemuda bermarga Kim di depan nya itu. Kenapa pemuda itu tidak bisa berhenti membuat masalah, setidaknya untuk sehari saja. Dan yng lebih menjengkel kannya lagi apa ini? Ingin menjemput Kim Taehyung pulang? Ingin sekali Jungkook meninju lelaki asing yang di ketahui bernama Park Jimin di depan sana.

"Jadi bagaimana ini hyung Tae takut dengannya... dia--" Taehyung ragu.. Berpikir sejenak sebelum menatap dua Jeon kembar di depannya sebelum melanjutkan "--seperti memiliki ganguan kejiwaan"

.

.

.

.

Suara hujan serta petir saling bersahut-sahutan membuat aura orang yang sedang berkumpul di dalam gedung tinggi itu semakin memburuk

Sekarang mereka ber-empat sedang berkumpul di ruang tamu.. duduk di atas sofa berwarna merah maroon dengan canggung kini Kim Taehyung duduk dengan posisi formal seakan sedang melaksanakan interview pekerjaan. Sesekali mencuri pandang ke arah Jungkook dan Jeongguk secara bergantian.

"Taehyung.. Ku mohon kembalilah ke rumah kita.. rumah kita berdua..." Taehyung hanya memandang lelaki yang sedang berlutut sambil memegang tangannya lembut dengan pandangan sendu atau lebih tepat nya pandangan dengan sirat tak tega.

"Jiminie hyung ... aku tinggal di sini sekarang  ... bahkan aku bukanlah juga istrimu...Ku mohon sadarlah" Menjawab dengan ragu, jujur ada sedikit perasaan merasa bersalah. Park jimin adalah satu satu nya orang yang mengulurkan tangan untuk nya di saat tidak ada orang lain yang bersedia.

"Apa yang kau bicarakan Tae.. kau adalah istriku... tolong jangan seperti ini, tolong jangan pergi lagi... aku tidak bisa hidup tanpamu aku bisa gila" dengan mata memerah hampir menagis dan wajah penuh keputusasaan. Lalu di pengangnya tangan Kim Taehyung lembut seakan meyakinkan semuanya.

Melihat Park Jimin yang berantakan penampilan nya membuat hati Kim Taehyung Sedikit mencelos. 'Apa ini semua sebabku? ' batin namja manis itu sedih, mengapa ia selalu menjadi beban orang lain, selalu menjadi dalang dalam permasalah orang lain.

Jungkook dan Jeongguk saling menatap satu sama lain seakan berbicara dengan tatapan mereka.

Di satu sisi mereka berdua kasihan melihat orang di depannya ini yang memiliki ganguan mental yang mereka baru saja ketahui di sebabkan oleh istrinya...  tetapi di sisi lain mereka berdua juga takut lelaki ini berbahaya yang bisa saja  melukali Taehyungnya. Orang gila tidak bisa di prediksi bukan?

Bisa ditekani lagi, Taehyung nya. Kedua lelaki bermarga Jeon itu memiliki pikiran yang sama.

Setelah bergelut dengan pikiran nya Kim Taehyung menarik langkah mundur.

"Jimin hyung..."Jimin  menatap nanar taehyung yang berdiri di depannya.

"P-pulanglah... aku akan tetap di sini"

Jujur saja taehyung tidak tega mengusir Jimin yang sudah ia anggap sebagai hyungnya  dan memperlakukannya dengan baik.

Park jimin menatap Kim Taehyung nanar, lalu kemudian melirik dua Jeon bersamaan. Dia tidak percaya ini. Kim Taehyung nya kini sekarang memilih orang lain dan itu sungguh menyakiti hati nya. Park jimin menghela nafas panjang.

"Aku tidak akan pulang jika kau tidak ikut bersamaku"ucap Jimin mantap sambil berdiri  melangkah maju lalu membawa kim taehyung ke dalam pelukan erat.

Itulah keputusan akhir Park Jimin dan tidak dapat di gugat siapapun termasuk Taehyung sendiri

.

.

.

.

"Kau dapat tidur di sini"  Jeongguk sambil melempar bantal dan selimut ke arah Jimin yang sedang duduk di melintang, mengistirahatkan kaki nya pada meja kecil di sana.

Park Jimin melirik Jeongguk. Menurut nya pria yang bernama Jeongguk ini sedikit lebih bersahabat ketimbang Jeon yang satu nya lagi.

"Terimakasih" dan hanya di balas deheman oleh Jeongguk, ia melangkahkan kaki nya menjauh sebelum terhenti seketika mendengar penuturan lancang dari yang ada di belakang nya.

"--Dan terimakasih juga telah menjaga Taehyungku" Jeongguk menoleh, mengernyitkan dahi nya tak suka di kala saat kata 'taehyungku' keluar dari bibir tebal laki-laki di depannya itu.

"Hmm.. bukan masalah .. lagi pula dia adalah milikku sudah sepatutnya aku menjaga dan merawatnya" Ucap Jeongguk tanpa menunggu respon sang lawan bicara berlalu melewati dan masuk ke dalam kamar.

Park jimin meremas genggamannya. Ia tidak terima, Kim Taehyung adalah Milik nya, ia percaya Kim Taehyung adalah istri nya yang di kirimkan oleh Tuhan setelah kematian sang istri yang begitu tiba tiba dan tidak masuk akal.

Pria bermarga park itu bahkan semakin yakin setelah ia mengenal Kim Taehyung lebih jauh, dari sifat kekanak-kanakan nya, dari sikap manja dan cara namja manis itu menyebut dan menceritakan sesuatu itu sangatlah sama persis seperti mendiang sang istri. Mengingat kembali moment- moment bersama istrinya tanpa sadar mata berbentuk bulan sabit itu menitik kan air mata.

Ia merasa sesak dalam dada nya,"Mengapa terasa sakit di sini sayang" Ia bergumam sendu.. dengan diri nya sendiri ia berbicara, Ia menunduk memijit pelipisnya Sebelum mengacak rambut nya frustasi.

Beberapa menit lelaki bermarga park itu bergelut dengan pikiran-pikirannya. Kini sekarang ia bersandar pada sofa, menatap langit-langit dinding dengan tatapan kosong.

'Dia milikku.. milik Park Jimin seorang... bersiaplah taehyungie kita akan segera pulang ke rumah kita berdua... Jika perlu aku akan mengikatmu agar kau aman dan tidak  kabur lagi seperti dulu'

'Kita akan hidup bahagia selamanya, aku berjanji akan membahagiakan mu'

.

.

.

.

TBC

.
.
.

Jangan lupa voment yaa 🤗🤗
Makasihh buat yang udah mau mampir 💜💜💜


Zombie Apocalypse [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang