My Coffee (Chapter 1)

11.2K 921 27
                                    

Saat itu musim panas ketika dia pertama kali melihatnya. Barista baru di pinggir kota ini, dia agak terlihat seperti anak dari pusat kota daripada penduduk desa biasa dari kota kecil ini.

Barista tinggi, tampan dan memiliki senyum menawan, cukup untuk mewarnai hari-hari para pelanggan wanita, dan begitu juga dengan Wonwoo.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.                   
"Wonwoo, cepatlah berikan pesananmu!" Jihoon sahabatnya, mendesis di samping Wonwoo saat dia hanya menunduk ke bawah pada kakinya, merasa malu untuk melihat barista tampan yang saat ini ditugaskan di kasir dan menunggu pesanan mereka.

"Uh, apakah temanmu baik-baik saja?" Sang barista bertanya dengan cemas dan telinga Wonwoo menjadi merah karena malu.

Jihoon membuang napas sebelum mengangguk, "Beri aku mocha cokelat dan cappuccino hangat untuk temanku di sini." Barista itu mengangguk pada Jihoon dan menanyakan nama mereka sebelum mencatatnya di cangkir.

"Aku akan membuatkan kopimu hari ini sayang!" Tiba-tiba seorang barista berambut pirang muncul dari dapur sambil berteriak sambil mengedipkan matanya pada Jihoon.

"Oh Hoshi selamat pagi." Barista di kasir menyambut Hoshi yang mengambil nampan dari tangannya.

"Oh Mingyu, aku akan mengambilnya dari sini, aku akan menaruh banyak cinta untuk kopi milik Jihoon sayangku." Jihoon merotasikan matanya dan menyerahkan pembayaran mereka kepada Mingyu yang menertawakan adegan itu. Sedangkan untuk Wonwoo dia sudah menyelinap pergi dan duduk di meja di sudut kafe.

"Kapan kau akan berkencan denganku? Jihoonie." Goda Hoshi sambil menaruh nampan dengan minuman mereka ke atas meja kasir, Jihoon tidak menjawabnya dan hanya menarik nampan dari kasir dan membawanya ke meja mereka.

"Hei payah, ini minumanmu." Wonwoo mengernyit melihat Jihoon.

"Apa yang terjadi padamu?"

"Kau meninggalkanku di meja kasir dan Soonyoung menggodaku, lagi!" Jihoon mendesis pelan lalu menyesap minumannya.

"Apa yang salah dengan itu? dia akan ada di kelasmu nanti dan dia akan menggodamu lagi. Kenapa kau tidak berkencan bersamanya?" Wonwoo menunduk dan mencium aroma cappuccino hangat-nya mengabaikan dengusan yang diberikan Jihoon padanya.

"Mengapa kau tidak memberi tahu perasaanmu kepada Tuan Hottie kalau begitu?" Jihoon berkata di antara seringainya, merasa puas setelah melihat Wonwoo tersedak minumannya sendiri.

"Diamlah, Bantet."

"Kau juga, si pemalu."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Permisi, bolehkah aku menawarkan kue-kue baru kami untuk kalian?" Mingyu si barista dari meja kasir berkata dan Wonwoo langsung mengangguk sebelum mulai merosot perlahan di kursinya.

"Apa ini?" Jihoon bertanya sambil mengambil satu dan menyerahkannya ke Wonwoo dan mengambil satu untuk dirinya sendiri. Mingyu tersenyum pada Wonwoo yang diam-diam menggigit roti, "Ini adalah croissant puff cheesy-" "Dibuat dengan cinta!" Potong Hoshi dari meja kasir, sembari melambaikan tangannya ke arah Jihoon.

"Hoshi yang mengusulkannya." Mingyu menjelaskan dan Jihoon mengangguk sambil menggigit kue itu.

Mingyu menundukkan dirinya sedikit untuk melihat Wonwoo dan memberinya senyum "Apakah kau menyukainya?"

TBC

Please vote and comment! 😘

✅Coffee and Tea [MeaNie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang