"Ayo makan siang." Wonwoo memberinya senyum samar dan berdiri dari tempat duduknya.
Mingyu seperti kopinya, pemberi energinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keduanya sampai di sebuah restoran cepat saji meskipun Mingyu mengeluh bagaimana makanan berminyak merusak dietnya tetapi setelah mengetahui Wonwoo menyukai burger keju, Mingyu menyeretnya ke Mc Donald."Jadi Wonwoo, apakah kau memiliki pacar?" Mingyu bertanya entah dari mana mengejutkan Wonwoo. Yang lebih muda melihat si barista yang telapak tangannya diletakan bawah dagu dan menatapnya dengan senyuman.
"T-tidak." Wonwoo menjawab pelan sambil mengunyah burger.
"Apa! Kenapa? Kau kan sangat tampan." Pujian Mingyu membuat Wonwoo merasakan kupu-kupu di perutnya, dia pasti sudah merah sekarang.
"Aku gay."
"Oh, apakah kau pernah punya pacar?" Wonwoo menggelengkan kepalanya dan menatap Mingyu yang masih tersenyum padanya.
"Baguslah." Yang lebih tua berkata dan Wonwoo yakin rahangnya telah jatuh ke tanah.
"Kau tau aku selalu memperhatikanmu setiap pagi atau setiap jam 5 sore, kau duduk di sudut kafe, aku melihatmu tersenyum dan tertawa beberapa kali tetapi itu hanya ketika kau bersama Jihoon atau Hoshi, aku sedikit tertarik denganmu secara pribadi kemudian aku mengetahui dari Hoshi bahwa kau cukup pendiam. Ketika kau pergi ke kafe sendirian, kau akan duduk di sudut yang sama membaca buku sampai tiba waktunya bagimu untuk pergi dan menghadiri kelas, kau begitu manis ketika bersembunyi di balik postur kecil Jihoon setiap kali kalian bersama. " Mingyu terus berbicara sambil menatap wajah memerah pemuda di depannya. Imut.
"Terkadang aku bertanya-tanya apakah Hoshi bercanda denganku ketika dia memberitahuku bahwa kau berusia 19 tahun, aku pikir kau lebih muda, aku bahkan tau ulang tahunmu, tapi aku bukanla seorang penguntit ya!" Wonwoo dengan cepat tertawa ketika Mingyu tiba-tiba menjadi defensif.
"Aku memberitahumu ini karena aku ingin berkencan denganmu." Wajah Mingyu berubah menjadi serius membuat hati Wonwoo berdetak lebih cepat, apakah dia mendengarnya dengan benar?
"Kau bisa menjawab tidak untuk sekarang, tapi bolehkah aku meminta sesuatu?" Wonwoo panik ketika Mingyu mendekat ke arahnya, tubuhnya menutupi pandangan Wonwoo.
"A-apa itu?" Wonwoo bertanya dan Mingyu memberinya senyum sebelum menangkup kedua sisi wajahnya dan memberi ciuman di bibirnya. Ciuman itu singkat dan hangat, Mingyu menarik dirinya duduk kembali sementara Wonwoo menundukkan wajahnya yang memerah karena malu.
"Aku akan menunggu jawabanmu."
Wonwoo seperti secangkir teh, sangat menenangkan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jihoon apakah aneh kalau aku berkencan dengan pria 24 tahun? Maksudku, aku akan berusia 20 tahun tahun ini." Mulut Jihoon menganga sambil mengarahkan matanya dari buku ke Wonwoo."Apakah dia- apakah Mingyu melakukan sesuatu padamu?" Jihoon mendesis pelan mengetahui perpustakaan bukanlah tempat terbaik untuk memarahi temannya.
"Dia tidak melakukan sesuatu padaku, dia hanya menciumku..."
TBC
Please vote and comment 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Coffee and Tea [MeaNie]
FanfictionDi sebuah kafe kecil di pinggir kota, ada barista terkenal yang menjadi bahan perbincangan para gadis. Sementara di sudut kafe ini setiap pagi, seorang lelaki pemalu selalu menatap sang barista dari jauh. "Kau seperti kopi yang penuh dengan kemanisa...