My Tea (Chapter 3)

4.6K 590 4
                                    

"Soonyoung mengatakan padaku bahwa kau ingin berbicara denganku. Kau harus tahu aku lebih suka tempat tidurku yang nyaman daripada melihat orang aneh di belakang konter melambai ke arah kita dengan senyum bodohnya." Jihoon berkata sambil menatap Soonyoung yang memanggilnya sambil melambaikan tangan. Luar biasa..

"Bagaimana kabar Wonwoo?" Dia bertanya terlebih dahulu mencoba untuk meringankan suasana.

"Dia berteriak-teriak dan tertawa aneh, menjijikkan melihatnya begitu jatuh cinta." Jihoon berkata dan Mingyu dengan cepat menyeringai dan menatap Jihoon dengan mata berbinar.

"Itu saja?" Jihoon hendak bangun dan pergi tetapi Mingyu menahan pergelangan tangannya.

"Hei!" Mingyu mendengar Soonyoung berteriak di belakangnya tetapi dia mengabaikannya.

"Uh, tolong jangan menganggap pertanyaan ini aneh aku bersumpah aku tidak merencanakan sesuatu yang buruk- "

"Ya Tuhan, ada apa? Langsung saja." Jihoon memotongnya dan Mingyu mengangguk.

"Oke, apakah Wonwoo perawan?" Mingyu bertanya dan Jihoon menatapnya dengan wajah datar sebelum tertawa begitu keras.

"Itu saja hyung?" Jihoon bertanya dan Mingyu sekali lagi mengangguk, dia tidak mengerti, mengapa Jihoon tertawa.

"Jadi?"

"Hyung, kau tidak menyadari sesuatu di sini, apakah kau pikir seorang pria pemalu seperti Wonwoo bahkan akan ditidurkan? Yah dia cukup terkenal di universitas tapi Wonwoo tak tertarik pada mereka. Ya Tuhan, Wonwoo bahkan tidak punya pacar sampai kau datang. " Rahang Mingyu seketika jatuh. Dia pacar pertama Wonwoo. Suatu kehormatan.

"Tunggu apa kau berencana menidurinya?!" Jihoon bertanya sedikit keras dan Mingyu dengan cepat menghentikannya.

"Dunia tidak perlu tahu Jihoon."

"Oke Kim cukup, kau membuatku cemburu." Soonyoung tiba-tiba menarik Jihoon dari pegangan Mingyu.

Mingyu menyeringai pada mereka. "Dia milikmu Hoshi, aku akan pergi ke puteriku. Oh omong-omong Jihoon jangan memberi tahu Wonwoo tentang ini." Dengan itu Mingyu berlari keluar dari kafe.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Wonwoo?" Mingyu memanggil lelaki yang berada di dapur mencoba membuat ramen sembari meletakkan tas jinjingnya di sofa.

"Maaf aku datang tanpa memberitahumu." Wonwoo berkata dari ambang pintu dapur hanya untuk melihat Mingyu sudah dekat dengannya. Mingyu memberikan senyum padanya sebelum membungkuk dan memberinya ciuman singkat.

"Tidak, tidak, aku sudah memberimu kunci jadi tidak perlu memberitahuku, hanya saja jarang melihatmu di sini pada hari kerja." Kata Mingyu lalu menyuruh Wonwoo kembali ke ramennya sambil duduk dan melihat Wonwoo mengaduk panci itu. Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan yang sudah tua, memikirkannya saja membuat Mingyu tertawa.

"Jihoon pergi keluar dan um, aku bosan." Mingyu mendengar kompor itu dimatikan dan Wonwoo membawa panci ramen itu dengan dua buah mangkuk. "Mari makan." Wonwoo berkata dan Mingyu dengan senang hati mengambil mangkuk itu dan menuangkannya untuk mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau wangi seperti teh." Mingyu mengatakan entah dari mana saat dia mengubur wajahnya ke rambut Wonwoo yang mengejutkan Wonwoo. Mereka saat ini sedang mandi di bak mandi hangat dengan beberapa sabun wangi yang Wonwoo beli minggu lalu. Suasananya menenangkan dan romantis tapi masalahnya adalah fakta bahwa sekarang Wonwoo dalam keadaan tanpa sehelai pakaian. Mingyu mengaku ia tergoda. Tapi tidak, tahanlah Mingyu.

Mingyu menelan ludahnya. Wonwoo baru saja menyandar lebih dekat dengannya, punggungnya sudah menekan dada Mingyu. Tuhan, tes macam apa ini?!

"Katakanlah Mingyu, aku sudah dewasa dan kau hanya beberapa tahun lebih tua. Aku yakin kau sudah memiliki banyak pasangan yang lebih baik sebelumnya. Seseorang yang lebih banyak pengalaman dan lainnya. Aku tahu kau mengatakan bahwa kau menyukaiku apa adanya tetapi aku tetap merasa sedikit gelisah. " Wonwoo berkata sambil melihat ke atas hanya untuk melihat Mingyu menatapnya dengan senyuman seperti biasanya. Sangat hangat.

TBC

Please vote and comment 😘



✅Coffee and Tea [MeaNie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang