⚠WARNING UNTUK CHAPTER INI⚠
🔞 🔞 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞"Ah! A-apa itu ?!" Pegangan Wonwoo di pundak Mingyu mengencang sesaat Ia merasakan cairan dingin menetes di celahnya kemudian jari-jari Mingyu menelusuri lubang sensitifnya, menggosoknya dengan gerakan melingkar.
"Tenang, itu hanya pelumas, aku tidak akan menyakitimu." Mingyu meyakinkan Wonwoo dengan ciuman di rahang pemuda itu lalu mendorong jari tengahnya perlahan-lahan. Wonwoo menutup matanya dengan erat dan menghela nafas.
"Uh, sayang, kendurkan sedikit kau sangat sempit." Mingyu mencoba menyesuaikan jarinya ke dalam sebelum menambah yang lain.
"Ah!" Wonwoo tiba-tiba melempar kepalanya ke belakang dengan satu tangan memegang erat pada paha Mingyu.
Dua jari Mingyu sedang bekerja di dalam lubang Wonwoo yang ketat, bergerak masuk dan keluar.
Setelah memiliki tiga jari di dalam tubuhnya, tubuh Wonwoo jatuh ke atas Mingyu, ketika Mingyu berpikir Wonwoo sudah siap, dia menarik jari-jarinya keluar dan menepuk pantat Wonwoo.
"Hei, masukkan aku ke dalammu dan bergeraklah perlahan agar tidak sakit." Wonwoo mengangguk lalu tertunduk melihat ke bawah hanya untuk melihat batang Mingyu berdiri tegak di atas perutnya dan kepala penisnya penuh dengan pre-cum. Wonwoo menelan ludah dan tangannya meraih benda itu.
Mingyu mendesis ketika Wonwoo mencengkeram ereksinya dan memompanya pelan. Wonwoo mengangkat tubuh kecilnya ke atas penis Mingyu dan perlahan-lahan membimbingnya ke lubangnya yang basah.
Wonwoo perlahan menurunkan dirinya mengernyit karena rasa sakit saat perlahan-lahan menyesuaikan Mingyu di dalam dirinya. Setelah benda itu berada di dalam Wonwoo sepenuhnya, Wonwoo melepaskan erangan panjang menekan kepalanya di dada Mingyu. Mingyu menenangkannya dengan ciuman saat ia menyesuaikan diri dengan ukuran miliknya.
"Ah, tidak! Ahh!" Mingyu mulai menggerakan dirinya ke dalam Wonwoo.
"Fuck, maaf, aku tidak bisa menahannya, kau begitu ketat, rasanya enak." Dia mengatakan sambil memegang kedua sisi pinggang Wonwoo dan memintanya untuk bergerak perlahan.
Dan Wonwoo melakukannya, dia bangkit dan turun di atas ereksi Mingyu. Setiap kali Wonwoo turun dan menabrak tempat tertentu dia merasa seperti akan pingsan karena kepuasan ini.
Di sisi lain, Mingyu berbeda, dia merasa seperti meledak di sini dan sana, Wonwoo sangat ketat dia ingin bercinta dengan keras.
Mingyu tiba-tiba mendorong Wonwoo dan Mingyu tidak melewatkan ketukan untuk mendorong masuk ke dalam Wonwoo, Wonwoo melepaskan erangan saat Mingyu menggigit sisi leher Wonwoo, meninggalkan bekas gigitan merah.
"M-mingyu, aku akan keluar!" Wonwoo tersedak isakannya ketika tangan Mingyu mencengkeram erat ereksinya dan menghentikannya untuk mencapai orgasme.
"Fuck, uh, bersamaan, aku sudah dekat." Mingyu berbisik di telinga Wonwoo dan membuatnya mengerang lagi saat Mingyu menumbuk langsung pada prostatnya. Kakinya teebuka lebar, jari-jarinya meringkuk dari kenikmatan, Wonwoo is in bliss.
"Ah!" Dengan satu dorongan kuat, Mingyu mengubur dirinya jauh di dalam Wonwoo, menanam benihnya di dalam, segera setelah tangan Mingyu terlepas dari batang Wonwoo, ia menjulurkan seluruh cairan ke perutnya dengan punggung melengkung ke belakang.
Mingyu menjatuhkan badanya ke atas Wonwoo tidak memikirkan kelengketan di antara mereka, dia mengulurkan tangan untuk mengambil handuk dan menyeka air mani di antara mereka dan berguling untuk menempatkan Wonwoo di atasnya. Wonwoo menelengkupkan kepalanya di dada Mingyu dan merasakan jantungnya berdetak sangat cepat.
"Tadi itu sungguh bergairah." Mingyu mengatakan sambil mengusakan tangan ke rambut Wonwoo.
"Aku akan menganggap itu sebagai pujian." Wonwoo bergumam sebelum menghela napas dan tersenyum.
Wonwoo terlihat seperti kucing yang menderu di atasnya, Mingyu tidak bisa menahan untuk mengangkat wajah mengantuk Wonwoo dan menciumnya.
"Berhenti, aku lelah dan ..... lengket."
"Aku mencintaimu." Mingyu mengatakannya entah dari mana mengejutkan Wonwoo.
Wonwoo memberinya senyum sebelum mengangkat wajahnya dan mencium Mingyu.
"Aku sangat mencintaimu."Kau adalah teh ku, nyaman dan menenangkan, teh yang ingin ku cicipi berulang-ulang.
TBC
Please vote & comment! 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Coffee and Tea [MeaNie]
FanfictionDi sebuah kafe kecil di pinggir kota, ada barista terkenal yang menjadi bahan perbincangan para gadis. Sementara di sudut kafe ini setiap pagi, seorang lelaki pemalu selalu menatap sang barista dari jauh. "Kau seperti kopi yang penuh dengan kemanisa...