12 - Bayu's House

30 7 0
                                    


I'm at a payphone trying to call home
All of my change I spent on you
Where have the times gone--🎶

"Halo? Ini dengan siapa ya?" Kata Alya saat ia menerima telfon dari orang yang tidak dikenal.

"Ini guee, Adley! Your best friend!" Teriak Adley dari seberang telfon yang membuat Alya menjauhkan hpnya.

"Hey! Can you low your voice down?! I'm not deaf!" Balas Alya sambil berteriak.

"Okay, okay! I'm sorry. I wanna ask, lu berangkat ama siapa ke rumahnya Bayu?" Ucap Adley dengan suara yang telah dikecilkan.

"Gue perginya ama Owen. Kenapa lu mau nebeng? Ya udah ntar gue kasih tau si Owen." Ucap Alya saat ia tau apa maksud Aldey menelponnya.

"Ih! Lu emang temen paling peka deh! Love you!! Bye! Gue mau mandi dulu yah!" Ucap Adley sebelum menutup sambungannya secara sepihak.

"Hadeuh, bocah-bocah." Kekeh Alya.

Saat Alya sedang asyiknya bermain instagram, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu kamar Alya, lalu membukanya.

"Al! Si Owen tuh nyariin! Btw, kalian mau kemana? Pergi mulu ih. Lu gak kasian ama kakak ganteng lu ini, disendiriin mulu." Cecar Andi dengan ekspresi sedih yang dibuat-buat.

"Halah! Bomat gua mah! Paling si ogeb didatengin Sindy, pacar barunya." Kata Alya sambil berjalan keluar kamar.

"Lah, lu tau dari mana gue punya pacar?" Ucap Andi dengan muka bodohnya.

"Ya iyalah gue tau! Stalker hebat mah perkerjaannya ya gituan." Kata Alya dengan penuh kemenangan.

"Jadi selama lu punya pacar, baik-baik yah ama adik lu yang cantik, baik, dan rajin menabung ini. Kalo gak adikmu ini laporin Jenderal Bunda." Ucap Alya dengan senyuman semanis gula di wajahnya.

"SKAKMAT." Senyum Alya lagi.

Alya seketika terbahak-bahak saat melihat muka Andi yang tidak bisa diartikan lagi.

"Lu emang adek ternyebelin, awas ya lu! Ntar gue--" Kata Andi tetapi ucapannya dipotong oleh Alya.

"Bunda!!" Teriak Alya.

"Kenapa Al?" Ucap Mei sambil menutup pintu kamar.

Alya melirik ke Andi, dan wajah Andi sangatlah mengenaskan. Ia memelas pada Alya agar tidak memberitahu Bunda.

"Alya sayang Bunda!" Ucap Alya sambil membuat tanda hati ala-ala Korea.

"Kirain penting, yuk kebawah Owen udah nungguin." Ucap Bunda lalu berlalu ke lantai bawah.

"Jangan macam-macam ya!" Ucap Alya sambil berjalan mengikuti Mei.

"Seharusnya gue yang ngomong gitu." Kesal Andi lalu mengikuti Alya.

Sesampainya dibawah Alya segera meminum jus jeruknya, lalu pamit kepada orang tuanya, dan pergi bersama Owen.

🍊 🍊 🍊

"Wen, kita jemput Adley dulu yah! Dia mau nebeng kita katanya." Ucap Alya saat dalam perjalanan ke rumah Bayu.

"Oh oke oke boleh. Rumahnya ke arah mana?" Tanya Owen sambil membawa mobilnya ke arah yang ditunjukkan Alya.

Sesampainya di rumah Adley, Ia langsung pamit pada orangtuanya dan berlari kecil ke arah mobil Owen.

✨✨✨

"Wen! Adley!" Kesal Alya saat mereka sudah sampai di rumah Bayu, dan dengan sengaja si Owen mengunci pintu mobil sebelum Alya turun.

"Owen!!!" Teriak Alya membahana badai pun kalah.

"Iya! Iya! Maap!" Owen tertawa sambil membuka pintu mobil yang ia kunci tadi.

"Lu jadi cowok emang nyebelin banget! Ih rese! Lu juga Adley! Ih kalian bedua nih minta ditabok deh!" Teriak Alya sambil memukul Owen dan Adley dengan kuat, yang membuat mereka mengaduh kesakitan.

"Ampun Al! Yaelah! Maap! Maap!" Ucap Owen sambil berlari ke arah rumah Bayu.

"Ampun bang!! Inem gak bersalah." Ucap Adley sambil mengikuti Owen.

"Awas lu ya!" Alya melotot pada Owen dan Adley.

"Jangan gitu dong mukanya, gue tau kok gue itu tampan." Ucap Owen sambil sesekali memainkan rambutnya.

"IW." Kata Alya dan Adley dengan wajah Jijik.

Setelah Alya dan Adley berkata begitu, Bayu keluar dari rumahnya dan menyuruh mereka masuk ke dalam.

Ternyata hanya mereka bertiga yang belum datang, sedangkan yang lainnya sudah.

Mereka lalu mulai mengutak-atik buku Biologi dan belajar sendiri-sendiri. Tetapi saat bingung dengan beberapa materi, materi tersebut akan mereka pecahkan sama-sama.

"Kalian haus gak?" Tawar si pemilik rumah.

"Haus!!" Serentak mereka semua berteriak.

"Santai aja bapak dan ibu ngomongnya." Kekeh Bayu lalu pergi ke dapur dan mengambil minuman ice lemon tea.

Melisa yang bingung dengan satu materi hendak menunggu Bayu kembali dan bertanya padanya. Tapi hal itu diurungkannya dan lebih memilih Owen yang menjelaskan sekalian mengambil kesempatan untuk dekat dengannya.

"Wen, gue bingung nih sama materi yang ini. Jelasin dong." Manja Melisa pada Owen.

"Eh itu gue juga gak ngerti. Coba deh kita tanya Alya." Ucap Owen lalu menepuk pundak Alya.

Alya aja terus ya.. batin Melisa dengan sangat kesal.

"Kenapa?" Tanya Alya saat merasa ada yang menepuk pundaknya.

"Jelasin dong materi yang ini. Gak ngerti kita." Ucap Owen.

"Gue gak usah deh. Udah ngerti tiba-tiba." Ucap Melisa dengan nada datar dan kembali ke tempatnya.

"Oh oke deh." Ucap Owen.

Alya merasa aneh dengan sikap Melisa belakangan ini. Ia merasa Melisa semakin jauh darinya, dan ia tidak tenang dengan perasaan itu.

"Al. Lu kenapa?" Tanya Owen.

"Eh? gak papa. Yang mana yang lu gak ngerti?" Tanya Alya, lalu mulai menjelaskan hal itu pada Owen.

"Alya emang keren! Makasih yah!" Ucap Owen dengan gembira lalu mengacak rambut Alya.

"Rambut gue OMG. Berantakan pintar!" Kesal Alya lalu mencubit Owen.

"Ampun mang." Ucap Owen dengan kekehan yang bisa membuat siapa saja meleleh.

Liat aja.. Kalian gak selamanya bakal gini terus.. Batin seseorang dengan amarah yang memuncak.

🍓🍓🍓

HI EVERYONE!
Do you guys enjoy the story?
I really hope so🙏

Jangan bosan-bosan yah baca cerita ini!😘
And don't forget to give votes and comments!

Luv yu all!

Limited Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang