"Alyaaa..." memelas Owen pada Alya.
"Alll... Kok gue panggil gk dijawab sihh"
"Gue lagi fokus belajar Owen!" ucap Alya dengan suara pelan.
Owen berdecak kesal.
"Ish, pak Tono bisa aja ngerebut perhatiannya cewek cantik." kesal owen.
Tangan Melisa mengepal.
Sudut bibir Alya tertarik ke atas.
"Ehh ciieee lo senyumm, Ya Allah gue mimpi apaan semalam bisa liat cewek cantik senyum, eh gue liat dari belakang loh kalo elo senyum." kata Owen dengan suara yang sedikit keras.
"Ekhem! Bila pada suhu 27°C, diketahui reaksi tersebut mempunyai Kp sebesar 0,2 atm. Berapa nilai Kc Owen?" tanya Pak Tono.
"Saya tidak tau pak!" jawab Owen.
"Jawabannya Kc = Kp pak." jawab Alya sebelum amarah Pak Tono meledak didepan.
"Hampir saja saya mengusir kamu keluar Owen! Untung saja ada Alya , Baik mari kita lanjut pelajaran." Kata Pak Tono.
"Untung aja ada lo, makasihh yaa All." ucap Owen sambil tersenyum manis.
Melisa hanya bisa tersenyum sinis.
"Serah lo aja dah." ucap Alya lalu kembali fokus pada apa yang sedang dijelaskan Pak Tono di depan.
Owen menulis sesuatu di sebuah kertas lalu ia meramasnya dan melemparkannya ke meja Alya.
Alya berbalik ke belakang dengan raut muka bertanya.
Owen hanya memberi ekskpresi untuk melihat isi kertas itu.
Alya membukanya, dan seketika dahinya berkerut.
Owen memohon pada Alya dan menampikan puppy eyes andalannya.
Alya tersenyum kecil lalu memberi Owen nomor Hpnya.
Owen tersenyum.
Alya mengembalikan kertas itu pada Owen.
Owen membukanya dengan senyum yang belum hilang.
Give me your phone number, pretty please :) ?
Sure :) , +62853######9
🍃🍃
"Mel, gue pulang duluan yah!" kata Alya.
"Oke deh! Btw lo naik apaan?" Tanya Melisa.
"Naik angkot, soalnya kakak gue lagi jalan bareng temennya, kakak gue emang ngeselin abis dah." Cemberut Alya.
"Ya udah deh, ati - ati yah, dadah!" Kata Melisa sambil melambai.
"Dadahh!"
"Alyaa! Gue anterin lo pulang." kata Owen sambil menarik lengan Alya menuju tempat motornya diparkir.
"Gakk mau! gue mau pulang sendiri Owen." teriak Alya sambil mencoba melepas tangan Owen, tapi hasil usahanya nihil, karena tenaga Owen lebih kuat.
"Udah jangan bawel, nih dipake." ucap Owen sambil menyodorkan sebuah helm berwarna putih.
"Lah, gue kan bilang KAGAK MAU!" kata Alya sambil menyodorkan kembali helm itu pada Owen.
"Kalau gue mau gimana? Gak usah bawel, sekarang lo naik."
Alya menghembuskan napasnya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limited Bad Boy
Roman pour AdolescentsLaito Owen Balthwin, cowok blasteran Inggris-Indonesia ini biasa dipanggil Owen Balthwin. Cakep, Hobi Tebar Pesona, Murid baru, dan pastinya Bad Boy. Kalian akan langsung jatuh cinta saat melihatnya tersenyum, tetapi hal ini tak berlaku untuk Alya. ...