18. Prom Party - 1

235 18 0
                                    

Minggu ujian nasional yang menegangkan setiap siswa tingkat SMA berakhir sudah. Seiring itu pula mereka was - was menanti hasil kerja keras mereka selama tiga tahun berkutat belajar di bangku SMA. Termasuk Mino, Choco, Sindi, Ardidan serta yang lainnya. Bahkan Wilow juga. Yah wajar, pacar tersayangnya juga mengikuti ujian tersebut. Berharap cemas semoga kekasih uniknya juga lulus.

Beberapa waktu kemudian, pengumuman tiba. Betapa gembiranya mereka, meraih kelulusan sesuai yang diharapkan.

Hingga tibalah malam yang dinanti - nantikan setiap anak SMA dimanapun.

~Prom Night Party~



Tangan Choco bergelayut mesra kedalam lengan kokoh Mino. Ia tampak sangat cantik dengan gaun pink mudanya dengan riasan tipis namun bibir mungilnya merah merona. Rambutnya tetap tergerai bebas dengan hiasan jepit bunga edelweiss di atas rambutnya. Simple but pretty.

Ia sangat serasi bersama pria-nya, Mino. Jangan ragukan soal Mino mengenai penampilannya. Ia tetap terlihat tampan seperti biasanya. Namun khusus untuk malam prom, kadar ketampanannya semakin plus - plus. Tubuh atletisnya berbalut jas hitam bermerek ternama. Tak lupa senyuman andalannya yang selalu sukses meruntuhkan siapapun yang mengarahkan pandangannya kepada dirinya.

Pesta prom berlangsung meriah. Namun hening sejenak karena nyaris seluruh pasang mata tertuju pada Mino dan Choco. Hot couple yang bikin orang - orang merasakan iri amat sangat. Salah satunya Tiara Sharon. Bisa dikatakan mungkin dia adalah wanita tercantik di malam prom ini namun Choco, gadis biasa dengan kesederhanaannya sebagai gadis remaja malah menyedot perhatian semua orang. Mungkin karena kehadiran Mino disampingnya. Memang efek Mino luar biasa pengaruhnya untuk diri Choco.

"Cih! Kayak udah cantik banget saja. Biasa aja kalee...." Tiara mendecih sambil bersedekap dada. Dan disambut kesetujuan dari teman - teman se-genk-nya.

"Iya heran deh, bisa - bisanya Mino kepincut sama cewek jenis spesies langka gitu." sahut salah satu temannya Tiara.

"Aku yakin Mino di guna - guna ke dukun sakti mandraguna. Makanya gak lepas - lepas dari cewek jelek itu." kata temannya yang lain. Tiara tertawa mendengar ucapan ngasal dari temannya itu.

"Hebat ya. Mujarab juga mantra peletnya. Aku juga mau. Siapa tahu Ardidan bakalan jadi milikku. Lumayankan."

"Ah ngimpi banget kamu. Lihat saja tuh cowok sudah kepelet Renata. Heran deh, cowok sekeren mereka jatuhnya sama cewek - cewek yang gak selevel sama kita - kita. Mungkin pada rusak kornea matanya makanya milihnya cewek jenis begitu."

Sekumpulan gadis sok high class dengan barang branded melekat di tubuh mereka menertawai hal - hal menurut mereka kelas rendahan.

And hello girls.... bukankah orang yang suka memandang rendah orang lain justru lebih rendah dari apapun.

Tiara tersenyum saja pada penuturan temannya. Namun mata tetap tertuju pada pria obsesinya itu, Mino. Ia benci pada gadis disamping Mino. Kalau bisa, Tiara berharap saat ini ada air comberan yang bisa ia semburkan ke wajah Choco agar dapat mempermalukan gadis menyebalkan itu. Menurutnya hanya dirinya yang pantas dalam genggaman tangan Mino.

Hello....gue itu jauh lebih cantik daripada elo Choco gembel....

Choco merasa malu menjadi bahan perhatian. Semburat merah menghiasi kedua pipinya. Nyaris saja wajahnya tertunduk menutupi rasa malunya, kalau saja Mino tidak meyakinkan dirinya untuk melangkah percaya diri.

'Badak manis yang kukenal tidak peduli apa yang diucapkan orang lain, selama kamu percaya diri dengan apa adanya dirimu, selama itu baik. Jadi tetap angkat wajahmu. Semua orang berhak merasa cantik ataupun tampan. Kita itu keren karena diri kita itu unik.'

OUR DNA (Sekuel 'Kakak, Kamu Sangat Cantik') ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang