0 . 0 Prolog

35.6K 1.3K 71
                                    

○● The Truth Untold ●○

Hari ini langit terlihat mendung. Bayangan awan yang tak tertembus sinar matahari membuat semuanya menjadi gelap. Pun udara dingin yang berhembus, seperti menusuk kulit tak memberi ampun.

Dan dia hanya menatap layar ponselnya yang sedari tadi terus ia geser ke kanan dan ke kiri menggunakan ibu jari mungilnya. Telinganya ia sumpal menggunakan earphone berwarna kuning yang merupakan pemberian dari seseorang yang pernah -masih- mengisi hatinya.

Bersandar di bahu tempat tidur merupakan pilihan yang sangat tepat untuk saat ini. Mengistirahatkan tubuh yang memang sudah tak sanggup lagi untuk menjalani hari. Apalagi dengan perasaan kalut yang sedari tadi menyelimuti. Tentang pertemuan mereka di hari itu, pembicaraan mereka, dan segala sesuatu yang menandakan berakhirnya sebuah hubungan yang sangat dekat, begitu mengganggu pikiran dan juga hatinya. Karena kenangan yang sudah tercipta tak akan bisa hilang begitu saja.

Hati kecilnya masih terkunci rapat, dan dia tak lagi bisa menemukan dimana kunci itu berada. Perasaannya terjebak tanpa ada jalan keluar. Apalagi ponsel pintar yang digenggamnya itu masih menyimpan banyak potret dirinya bersama kesayangannya.

Ia bahkan bingung, semua video, foto, lagu, dan apa saja yang berkaitan tentang orang itu masih saja membuatnya tersenyum. Padahal apa yang sudah di lakukannya sudah cukup menjadi alasan Jimin untuk sangat membencinya.

Namun entah apa yang membuat Jimin malah tersenyum. Kebodohannya melepas pria itu, atau kegilaannya karena tak bisa melupakan semua tentang pria itu. Terkadang Jimin lebih ingin amnesia saja daripada harus berkutat dengan ingatan-ingatan indah yang begitu menyakitkan hatinya.

Hingga entah sejak kapan, sekarang Jimin jadi seperti introvert. Dia lebih senang menyendiri, dimanapun itu. Entah sedang di kamar, sedang makan, membeli sesuatu di luar, atau sedang melakukan hal yang lainnya.

Ia lebih memilih menghabiskan waktunya sendirian atau berdiam diri di kamar. Bahkan keluar dari kamar untuk sekedar makan atau bertemu member lainnya saja jarang sekali ia lakukan. Entahlah, hal apa yang menjadi pemicunya. Yang Jimin tahu, melamun adalah hal yang paling sering ia lakukan tanpa sadar.

Pemuda Park masih merasakan sakit yang tidak terkira. Karena hatinya yang masih terluka, robek, hancur, dan apalah itu. Yang jelas meninggalkan bekas yang cukup hitam dan tak bisa di obati dengan obat biasa. Bahkan obat itu belum ketemu.

Pun kepalanya jadi tak karuan, apa yang menjadi isinya tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Ingin sekali memaki namun tentu saja tak pantas. Dia bukan lagi miliknya. Dan sudah tidak ada hak milik untuknya. Jimin hanya takut tak bisa menahan emosinya kadang-kadang, itu akan sangat memalukan dirinya sendiri di depan teman-temannya jika ia sampai lepas kendali.

Sebenarnya Jimin tak mau melihat hyung kesayangannya selalu tertawa dan terlihat bahagia bersama orang lain. Tidak, bukan orang lain. Tapi bersama teman satu kamar Jimin sendiri, Jeong Hoseok. Jimin bersumpah serapah kalau hal itu sungguh menyakitkan. Temannya sendiri sedang menghianatinya.

Namun tak ada banyak hal yang bisa di lakukannya, dia hanya bisa diam dan inginnya tak mau ambil pusing akan hal itu. Tapi nyatanya sangat sulit. Karena kesakitan itu selalu ia saksikan setiap hari di depan kedua matanya sendiri.

Terkadang Jimin selalu menyibukkan diri untuk berlatih dance, vocal, atau bermain game bersama Taehyung sahabatnya dan juga Jungkook yang sudah dia anggap adiknya sendiri.

Pun saat menganggur, Jimin juga senang membantu Seokjin untuk merekam acara makan-makannya yang di beri nama "Eat Jin". Atau mengajari Namjoon dance terbaru. Ya begitulah cara Jimin mengisi waktu kosongnya untuk mencegah kesakitan itu datang menghantui. Dirinya sengaja membuat hari-harinya begitu melelahkan, agar saat malam tiba, dia bisa langsung terlelap tidur tanpa memikirkan apapun.

Selanjutnya, untuk Hoseok dan Yoongi. Kalian sudah paham bukan apa yang terjadi pada mereka berdua? Sepertinya tak usah di jelaskan dulu tentang kedekatan mereka. Biarlah seperti itu. Dan berjalan apa adanya dengan mengabaikan pemuda Park yang sangat menyedihkan. Tolong lupakan saja Park Jimin yang hatinya sedang hancur.

○● The Truth Untold ●○

The Truth Untold - YoonMin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang