0 . 3 FIGHT

10.4K 825 36
                                    

○● The Truth Untold ●○

"Hei, kalian dengar itu? Ada suara gebrakan dari lantai atas."

"Iya, Jin hyung benar. Ada apa ya?" Jungkook membenarkan dengan matanya yang membulat.

"Jangan-jangan ... " Taehyung melebih-lebihkan apa yang tak di ketahuinya dengan wajah yang polos sembari menatap satu persatu orang di meja itu bergantian.

"Apa?" Jin jadi penasaran. Namjoon pun sama.

"Hei, lebih baik kau diam saja. Tak usah berlebihan." Hoseok kesal.

Taehyung seperti sengaja berkata seperti itu. Sudah sakit hati karena Yoongi perhatian kepada Jimin, di tambah lagi banyak hal membingungkan yang menyusul setelahnya. Membuat Hoseok paling tak tenang daripada yang lain.

"Eung, apa kalian mendengarnya lagi? Yoongi hyung seperti berteriak meminta tolong!" Kata Namjoon.

"Emm," Taehyung mengangguk, merasa mendengarnya juga. " ... biar aku dan Jungkook saja yang melihatnya, hyung."

Taehyung menawarkan diri dan di balas dengan anggukkan oleh Namjoon. Ia beranjak sambil menggandeng Jungkook untuk berlari ke lantai dua di mana kamar Jimin berada.

Keadaan sepertinya sedikit memburuk. Semua terlihat panik tak terkecuali Jin. "Joonie, sebenarnya ada apa?"

"Aku tak tahu, hyung. Tenangkan saja dirimu. Biar mereka berdua melihatnya dulu."

Namjoon tersenyum sembari mengusap pelan bahu Jin untuk menenangkannya. Di balas Jin dengan anggukkan pelan sambil menggenggam tangan Namjoon yang terdampar di bahunya.

Mereka sungguh terlihat manis.

"Aish."

Hoseok yang melamun jadi merasa muak melihat pemandangan manis di depannya. Matanya memutar jengah sambil lalu membuang muka. Rasa khawatirnya terlalu besar terhadap Yoongi. Ia tak mau terjadi apa-apa kepada kesayangannya itu. Dan sekarang, Hoseok kesal sekali kepada teman satu kamarnya, Park Jimin.

Kenapa dia merepotkan sekali sih?

Kenapa semua orang perhatian padanya?

○● The Truth Untold ●○

BUKKK

"BRENGSEK!!"

"Tae hyung, apa yang kau lakukan?"

Jungkook berteriak histeris melihat Taehyung yang tiba-tiba saja memukul Yoongi tepat di pipi kirinya.

"HEI BRENGSEK!! Apa tak cukup kau menyakiti Jimin? Apalagi yang kau mau? KAU INGIN MEMBUNUHNYA? HAA!?!?"

Ditariknya kerah baju Yoongi yang sedang tersungkur di dinding dengan tidak elitnya, sambil terus menghujamkan kepalan tangannya berulang kali. Meninggalkan bekas biru ke unguan di kulit pucat itu.

"Hyung, kenapa kau diam saja? Apa kau memang PENGECUT?!? JAWAB!!!"

"TAEHYUNG, CUKUP!!" Jungkook menahan tubuh Taehyung yang sekali lagi ingin melayangkan tinju ke arah Yoongi. Jungkook memeluk tubuh kekasihnya itu erat dari belakang sembari menariknya mundur.

"HEI! kau ini kenapa?" Yoongi akhirnya menjawab dengan smirk di wajahnya. Begitu santai. Karena tergesa-gesa bukanlah dirinya.

Sama sekali tak ada penyesalan yang Taehyung lihat dari wajah itu. Rasanya ingin langsung membunuhnya saat itu juga. Seandainya saja tak perlu ada alasan untuk tak membunuhnya. Karena alasan pertama bagi Taehyung adalah BTS, dan yang kedua adalah Jimin. Tentulah Jimin sangat mencintai Yoongi. Jangankan Yoongi mati, jarinya terluka sedikit saja Jimin sudah hampir kehabisan air mata.

The Truth Untold - YoonMin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang