0 . 4 CONFUSING

10K 755 56
                                    

○●The Truth Untold●○

"Yoongi hyung!

... Yoongi hyung!

... saranghae."

Seketika, kedua orang yang sedang memanas itu menoleh ke arah sumber suara yang mengejutkan mereka.

"Jiminie!!" Taehyung bangkit dengan susah payah, berjalan terseok menghampiri Jimin dengan tubuh yang sedikit membungkuk memegang perut. Tak memperdulikan lagi musuh yang berdiri di depannya.

Sedang Yoongi hanya membisu di tempat, namun matanya tak begitu saja lepas dari jeratan Jimin. Dalam hatinya ingin sekali berlari memeluk tubuh yang terbaring lemah sembari merapalkan namanya berulang kali itu. Yoongi bersumpah sangat merindukan pelukan tubuh itu. Namun apalah daya, hal itu sungguh tidak tepat untuk di pikirkan saat ini.

Walaupun Jimin memang belum sadar, namun bibir tebal yang tiba-tiba menyebut nama itu membuat sang pemilik mendelik kaget. Apalagi Jimin terlihat tak tenang. Keringat di keningnya mulai banyak bercucuran. Ujung matanya pun sedikit basah.

Apa yang sedang Jimin mimpikan?

"Yoongi hyung!"

"Jiminie, ini aku Taehyung. Hey, sadarlah!"

Pipi pucat Jimin ditepuk pelan. Berharap pria itu cepat membuka mata dan melihat fakta bahwa Taehyunglah yang berada di sana. Pria itu tak mau Jimin melihat Yoongi. Itu akan melukai hatinya.

Taehyung juga tak ingin Jimin semakin sakit karena Yoongi. Tapi apa yang Jimin katakan tadi? Saranghae? Yang benar saja, dalam keadaan seperti ini Jimin masih bisa mengatakan bahwa dirinya mencintai Yoongi? Sungguh hal itu membuat emosi Taehyung meninggi.

Mata bengkak Jimin mulai mengerjap perlahan, pelan namun pasti. Membuat Yoongi yang berdiri agak jauh dari sana cukup lega. Apalagi mendengar namanya di sebut, itu sudah cukup membuatnya senang. Senang yang tak terkira.

Namun sayangnya, perasaan senang itu tak bisa bertahan lama. Dalam sepersekian detik ia di buat hancur, perasaannya di dibuat hancur, rasa senang itu langsung hilang ketika Taehyung menyebut hanya dirinyalah yang berada di sana. Tak menganggap Yoongi ada sama sekali. Bahkan Yoongi mendengarnya sendiri.

Apa lebih baik aku pergi?

Tapi bagaimana dengan Jimin?

Lalu, kenapa Taehyung bersikap seperti aku tak ada?

Sebegitu bencinya kah Taehyung terhadapku hingga mengatakan hal seperti itu?

Ah, mungkin aku memang pantas mendapatkan semua ini. ~Batin Yoongi.

"Eung, Yoongi hyung?" Racau Jimin lagi.

"Jimin, hei, aku Taehyung. TaeTae."

Pria itu tersenyum kotak yang sangat manis. Walaupun di bibir dan kaosnya ada banyak buncahan darah, ia tak peduli. Keselamatan Jimin lebih penting baginya. Bahkan Jungkook yang merajuk dan Yoongi si sialan yang menghantui pikirannya, sekarang sudah tak ada lagi di kepalanya. Jimin sudah mengambil penuh atensi dan pikirannya.

"Emm, Tae, Yoongi hyung dimana?"

"Eung?"

Mata Taehyung berpencar mencari keberadaan Yoongi yang jelas-jelas tadi berada di belakangnya. Namun begitu saja hilang.

Tapi bagus. Itu tandanya sebuah kebetulan yang sangat Taehyung inginkan. Tentu saja, kepergian Yoongi dari hadapan Jimin.

"Tae, apa kau baik-baik saja? Apa yang terjadi padamu? Dimana Yoongi hyung?" Jimin mencoba duduk. Satu tangannya ingin memegang pipi Taehyung. "Kau penuh dengan darah, Tae."

The Truth Untold - YoonMin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang