1 . 3 I'M SORRY (NC 21+)

17.6K 638 116
                                    

○● The Truth Untold ●○

Jimin terbangun, entah apa yang membuat tidurnya terganggu hingga ia terbangun dan duduk. Tapi yang terpenting, sekarang Jimin mengucek matanya bingung. Bagaimana bisa dirinya berpindah tempat dari sofa ke kasur? Padahal ia sangat yakin kalau dirinya tidur di sofa depan ruang TV tadi.

Jadi bagaimana bisa?

Ia terus mengingat-ingat tapi tak kunjung ingat. Setahunya Taehyung hanya membekalinya sebuah selimut, lalu dirinya pergi ke sofa untuk tidur. Sudah itu saja.

Apa ada yang aku lewatkan?

Jimin masih bingung.

Ia meneliti lagi, kira-kira berbaring di tempat tidur milik siapakah dirinya sekarang. Matanya menyipit tajam karena memang keadaan kamar dengan pencahayaan minim dan remang-remang membuatnya jadi sulit untuk melihat dengan jelas.

"Aku dimana?" Lirihnya pelan.

"Eoh, Jimin! Kau terbangun?" Suara serak dan rendah itu mengejutkan Jimin. Ia sampai sedikit berjingkat mendengarnya. Karena jelas-jelas tak ada seorang pun yang terlihat muncul di sekitarnya.

"T-taehyung, k-kau dimana?" Tubuh Jimin mulai berkeringat dingin. Namun ia percaya, itu suara Taehyung yang benar-benar sudah ia hafal dengan baik.

Jimin jadi sedikit mundur dari posisi duduknya. Niatnya agar ia bisa menjangkau seluruh pandangan di depannya walaupun susah untuk di lihat karena gelap. Sebenarnya rasa takutnya pun lebih besar.

"T-tae?"

Brukk

Entah datang darimana, seseorang tiba-tiba mendorong Jimin dari depan hingga ia terlentang dan merobohkan badannya ke kasur hanya dalam sekali hentakan. Tak hanya itu, orang itu menindih dan membekap mulut Jimin dengan tangan. Membuat sang empu memekik. "Eemmhh!"

Mata Jimin seketika mendelik, betapa terkejut dirinya di perlakukan seperti sedang di sekap. Hingga reflek ia menggigit salah satu jari tangan seseorang yang membekapnya itu.

"Auwh!!"

"Lepaskan aku! Lepaskan! Ku mohon!" teriak Jimin sambil sebisa mungkin mendorong tubuh orang yang menindihnya itu agar menjauhinya.

"Jimin, ini aku!"

Plakk!!

Jimin takut, tubuhnya gemetar hebat sampai-sampai ia tak sadar telah menampar orang itu kencang-kencang sambil memejamkan mata.

"Jimin! Hei!" Taehyung memegang kedua pundak Jimin. Menggoyangkan tubuhnya agar Jimin membuka mata.

"Taehyung! Apa yang sedang kau lakukan? Aku bisa mati gara-gara kau!" Jimin bernafas pendek-pendek saking takutnya. Ia sungguh kesal.

"Hehehe" yang di marahi hanya tertawa kecil sambil mengelus pipinya tanpa rasa bersalah sedikit pun. "Ngomong-ngomong tamparanmu boleh juga, Jim."

"Kau ini menyebalkan sekali! Ini semua tidak lucu!" Jimin mendorong badan Taehyung hingga jatuh ke kasur tepat di sampingnya. Lalu ia berbalik membelakangi si rambut ikal dan menenggelamkan tubuhnya pada selimut tebal berbulu milik Taehyung.

"Hei! Hei! Bagaimana bisa kau tidur seenaknya di tempat tidurku?! Bahkan kau sedang marah padaku!" Goda Taehyung.

"Yasudah aku pergi!" Ucap Jimin tanpa beranjak sedikitpun dari tempat ternyamannya. Lagipula mau pergi kemana? Kamarnya sudah tidak bisa ia tempati, pasangan baru telah mengambil alih semuanya.

"Yasudah pergi! Kenapa masih diam di sini?" Taehyung terkikik.

"Taehyuuuunnggg!" Jimin mendadak berbalik. Kesal sekali mendengar Taehyung terus mengerjainya. Ingin ia makan saja rasanya pria menyebalkan sekaligus sahabat tersayangnya itu. Namun ...

The Truth Untold - YoonMin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang