1 . 7 RUN

8K 576 114
                                    

○● The Truth Untold ●○

"Namjoonie, cepatlah! Kenapa kau selalu saja lama?" Seokjin berkacak pinggang di depan pintu kamar kekasihnya sambil terus berteriak memanggil namanya. Bukan Seokjin namanya jika tidak heboh, apalagi jika menyangkut Namjoon, dunia serasa milik mereka. Ya, dunia aneh yang mereka ciptakan sendiri dan selalu membuat mereka nyaman, walaupun teman-temannya menganggap itu semua tak masuk akal.

Yoongi yang duduk di sofa hanya tersenyum melihat musuh bebuyutannya dalam hal berdebat itu menunggu Namjoon dengan tak sabar. Padahal jam masih menunjukkan pukul setengah lima sore. Sebenarnya Yoongi iri melihat pasangan itu. Hubungan mereka kuat walaupun banyak selisih paham setiap harinya. Adu mulut, salah paham, saling pukul, dan cemburu, tak pernah luput dari hubungan percintaan mereka setiap detiknya. Bahkan mereka jarang sekali terlihat manis, tapi memang begitulah cara mereka menyalurkan perasaannya. Lebih baik menjadi diri mereka sendiri walaupun kelihatannya dari luar mereka sangatlah rusuh. Tapi mereka selalu tahu cara membuat pasangan mereka selalu merasa nyaman dan penuh cinta, dan itulah yang selalu menjadi pondasi hubungan Jin dan Namjoon.

"Hyung, kau tak sabaran rupanya? Buka saja pintunya, sekalian melihat tubuh kekasihmu yang katamu paling seksi itu."

Yoongi terkikik sendiri di sofa depan televisi yang tak jauh dari kamar Namjoon. Puas rasanya bisa mengejek Seokjin.

"Hei! Sejak kapan kau duduk di situ!" Seperti biasa, Jin selalu nyolot dan melotot jika berbicara pada Yoongi.

"Sejak satu detik yang lalu."

"Dasar gila!" Jin mendengus lalu beralih pandang dari Yoongi ke pintu kamar, mengetuknya kembali sambil berteriak. "Namjoon! Apa belum selesai juga? Kita akan kemalaman, kasihan Taehyung harus menunggu di sana!"

Taehyung?

Yoongi baru ingat jika Taehyung yang semalam menjaga Jimin di rumah sakit.

"Kenapa aku bisa lupa?"

"Apanya?" Jin menyahut lagi dengan galaknya.

"A-ani ani, hyung."

Yoongi segera bangkit dan berlari.

"Hei! Kau mau kemana Yoongi-ah?"

Tak ada jawaban dari Yoongi, membuat semakin Jin kesal. Namun tak lama terdengar suara mesin mobil uang menyala, dan semakin lama suaranya semakin menjauh.

Itu Yoongi.

Yoongi pergi, sudah tak sabar ingin bertemu Jimin nya. Sebenarnya penasaran juga dengan apa yang tengah Taehyung lakukan di sana. Dan yang terpenting, jangan sampai Taehyung menyentuh Jimin sedikit pun. Karena Yoongi bersumpah akan membawa Jimin kembali dalam pelukannya.

"Ini semua gara-gara kau, Namjoon-ie! Yoongi sudah berangkat sendiri tanpa kita!"

"Tunggu sebentar! Kau tak sabaran sekali 'sih hyung?"

Namjoon akhirnya membuka pintu. Tatanan rambut khasnya sungguh rapi, dengan celana di atas lutut serta kaos sewarna laut yang ia kenakan sungguh membuatnya seratus kali lebih tampan. Apalagi dengan tambahan jaket parka hitam yang agak panjang. Jin jadi melongo, mendongak melihat pria yang lebih tinggi darinya itu dari ujung kaki dan berhenti tepat di wajah.

"Hei! Ayo! Kenapa kau malah melihatku seperti itu, hyung?"

○● The Truth Untold ●○

Yoongi berlarian dari tempat parkir mobil menuju ruang perawatan Jimin yang masih berusaha ia ingat-ingat dimana. Yoongi menggunakan sweater tebal berwarna putih. Karena sejak saat itu salju masih saja turun, walaupun sudah sedikit dan jarang, bahkan hampir tak ada. Namun suhu di luar masih belum sepenuhnya naik dan udara masih sangat dingin.

The Truth Untold - YoonMin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang