Seperti bukan dirinya yang aku kenal
-Athala Senja***
Sekarang Atha berada di depan gerbang rumah bernuansa biru. Alamatnya berada pada alamat yang diberikan Boby sewaktu istirahat tadi. Atha sempat bimbang, apakah dirinya benar akan berkunjung kerumah Kevin atau tidak. Dan keputusannya sudah bulat untuk berterimakasih dan mengembalikan jaket yang sempat dipinjamnya kemarin. Atha sempat termenung, pikirannya berpusat pada satu orang sejak tadi pagi. Kevin.
"Misi pak, apakah benar ini rumahnya Kevin?"
Pak satpam yang notabennya adalah orang tua dan sering mengantukpun sedikit terpelonjak kaget mendapatkan penuturan Atha yang tiba-tiba.
"Iya benar Mbak, ada apa ya?"
"Ah ini pak, saya ingin mengembalikan jaketnya Kevin yang saya pinjam kemarin."
"Oh, sini biar bapak saja nanti yang kasihkan ke Den Kevin."
Atha tampak berfikir sebentar. Tapi kalau nanti jaketnya bapak yang ngasih kan berarti aku gak jadi bilang makasih sama kevin? Batin Atha.
"Hmm.. Gimana ya pak?"
"Lha gimana tho? Malah tanya bapak!?"
"Begini pak, Kevin ada di rumah?"
"Iya-- eh enggak Mbak! Den Kevin gak ada di rumah! Hehe bapak lupa!" Sahut pak satpam yang diketahui bernama Bagyo.
"Yang bener ada atau enggak pak? Bohong dosa lho pak! Mau masuk neraka ya Pak?"
Pak Bagyo yang tampak gelisah karena kebohongannya telah terbongkarpun hanya mesem-mesem cantik sambil berkata "Hehe, enggak Neng, bapak ga mau dosa dan masuk neraka. Yaudah sok Neng, masuk aja, Den Kevin ada di dalem."
Pak bagyo pun langsung membukakan gerbang super besar itu. Dan Atha dengan semangat 45 yang sangat, very, so much membara pun melangkah memasuki rumah besar itu dengan langkah pasti dan tidak ada ragu sedikitpun. Tetapi tiba-tiba Atha teringat sesuatu. Sesuatu yang ingin dia katakan tetapi seperti terlewat tadi. Atha pun membalikkan badan dan berkata.
"Pak, jangan labil dong kalau manggil! Kalo Mbak ya Mbak, kalo Neng ya Neng! Labil banget kaya anak ABG!!"
"Weh, Non ee-- maksud bapak Neng, ABG tu apa ya Neng? Merk kecap itu ya Neng?"
Atha yang mendengar penuturan polos bapak Bagyo itu pun hanya menggeleng-gelengkan kepala. Bagaimana bisa kata-kata yang sangat familiar itu saja Pak Bagyo tidak tahu? Dan apa? Merk kecap???.
"Aduh Bapak, beneran ni Bapak bener-bener gak tau apa itu ABG? Ciyus nih pak? Mie apa?"
"Iya Neng bener bapak gak tau apa itu ABG. Bapak taunya ABG tu kecap Neng. Terus tadi mie apa? Bapak sih suka mie Sarimien Neng. Apalagi yang rasa Soto Ayam, ditambah dengan bubuk koya yang super lezat dan kental, di tambah lagi telur, sawi dan--"
Atha yang mendengar banyolan super gak jelas pak Bagyo pun langsung ngibrit lari kedalam rumah menemui sang pujaan hati. Ee-- maaf salah bukan pujaan hati kok. Mungkin lebih tepatnya belum. Muehehehe.... *Dasar Author!*
***
"Kevin!! Kamu dimana sih?"
Sudah hampir 5 menit Atha mengeliligi rumah mewah ini. Lari kesana-kemari ngalor ngidul hanya untuk menemukan seorang Kevin. Ok, Atha mengganggap dirinya sangatlah bodoh. Pasalnya setelah dia masuk kedalam rumah ini, dia memanggil nama kevin dan mencarinya hanya dilantai 1 saja, sedangkan rumah super mewah bin megah ini ada 2 lantai. Dasar bego!. Tapi kenapa rumahnya sepi banget? Masa iya, si Kevin bersihin rumah ini sendirian? Hil yang mustahal! Batin Atha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love
Teen FictionTentang Kevin yang benci angka ' 8 ' dan tentang Atha yang menyukai angka ' 8 ' . Ada apakah dengan angka ' 8 ' ? Apa hubungan angka ' 8 ' dengan mereka? "Karena gue benci angka 8 ! Angka yang buat hidup gue berantakan !" -Kevin Manggala Adiatmaja ...