Dan faktanya, aku bagaikan secarik kertas putih polos nan kosong. Tidak tahu apa-apa.
-Athala Senja
***
"Tha, lo gak ada makanan gitu? Atau cemilan kek, gue laper nih!"
"Iya nih, babang Shawn juga laper."
Kevin dkk sekarang berada dirumah Atha. Bagaimana bisa? Siapa lagi kalau bukan biang keroknya si Atha. Sehabis pulang dari cafe tadi sore, Atha merengek ditemani di rumahnya, pasalnya rumahnya kosong tidak ada orang. Bagaimana bisa mereka mau menemani Atha di rumahnya? Jawabannya gampang! Hanya dengan sedikit sogokan yaitu : boleh bermain ps milik kakaknya sepuasnya, boleh nyemil apapun dirumahnya, dan boleh menonton film apapun yang ada di rumah Atha mau film dari zaman purba sampai film yang baru kemarin tayang di bioskop pun Atha punya.
Kemana semua personil rumah ini? Ok kita absen satu-satu. Ayah dan Ibu Atha pergi menghadiri undangan pernikahan tantenya di Jogja, Kakak Atha sedang lembur mengerjakan tugas kuliah dan katanya akan menginap dirumah temannya saja, dan yang terakhir adik Atha, adiknya sedang mengikuti kemah selama 3 hari 2 malam. Pembantu dirumahnya yang biasa disapa Bi Iyem ikut suaminya mengundurkan diri karena harus mengurus anaknya yang sakit parah.
Dan disinilah Atha berada di ruang tengah keluarga besarnya. Disana terdapat Eza, Martin, dan Wahyu yang sedang bermain ps milik adik dan kakaknya, sedangkan Boby, Kevin, dan Atha menonton film.
"Yah, gue menang lagi! Ah bosen gue menang! Yakali lu kalah terus. Hahahahahhah." Ucap Martin mengejek Wahyu.
"Bacot anjir, baru juga menang 2 kali! Dah ah gue capek. Nih Za, lo mainin aja."
"Enggak ah, males gue! Lawan gue noob sih! Ya kali nanti gue menang terus, kan gak lucu."
Daneza Dwi Purnomo. Siapa yang tak kenal dia? Cowok gamers dengan segudang prestasinya di bidang game.
"Za, Tin, Yu masak yuk, perut gue sudah meronta-ronta untuk dimasukkan makanan. Kata Atha kalau masak, ya masak aja semua bahan udah ada di kulkas." Ajak Boby.
"Hayuk! Iya nih perut gue udah kekukarangan vitamin M, Makanan."
Mereka berempat pun melesat kedapur untuk memasak makanan. Boby terkenal dengan keahliannya dibidang kuliner, jago masak jangan ditanya sudah pasti Bobylah ahlinya. Boby dibesarkan dari keluarga yang punya skill memasak yang cukup tinggi. Terutama ayahnya, ayahnya bekerja sebagai chef dan sudah mendirikan cabang restaurant keluarganya dimana-mana.
Di ruang keluarga hanya tersisa Atha dan Kevin. Keheningan menyelimuti mereka berdua, tanpa ada satu niatpun untuk memulai percakapan. Keduanya fokus menatap ke layar segiempat yang menampilkan sebuah film action. Hingga suara Kevin memecah keheningan. Kevin mendekatkan tubuhnya agar semakin dengan dengan Atha, menepis jarak diantara keduanya. Didekatkannya mulut Kevin ke telinga Atha, dan mulai berbisik.
"Ehem, Tha gue mau ngomong penting sama lo!"
"Heemm? Ngomong apa? Ngomong aja!."
"Emm, anu gue--"
"Apa?"
"Gue--"
"Apa sih Vin lama banget!"
"Gue--"
"Kevin!!!!"
"Gue kebelet bok*r, boleh numpang kamar mandi?" Ucap Kevin dengan nada yang terlampau cepat dan suara yang sangat pelan.
"Astaga! Cuma mau bilang itu aja susah! Dikamar mandi aku aja dilantai atas, soalnya kamar mandi bawah rusak. Yuk aku anter."
Atha membimbing Kevin menuju kamarnya yang terletak di lantai atas. Dibukanyalah pintu coklat itu perlahan, harum khas strawberry menyeruak seiring dengan dibukanya pintu, yang akan menampilkan kamar dengan dominasi warna pink dari pink tua sampai pink muda semuanya ada disini. Di depan pintu saat membukanya pun terdapat keset hello kitty yang menyambutnya, bingkai-bingkai foto terpajang dengan rapinya pada dinding-dinding berwarna pink tua. Sampai-sampai Kevin bergidik ngeri melihatnya. Bagaimana anak SMA bisa punya kamar seperti layaknya anak SD? Dan ini? Boneka babi berwarna pink dengan berbagai ukuran bertebaran disana-sini. Anjir berasa ternak babi. Batin Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love
Teen FictionTentang Kevin yang benci angka ' 8 ' dan tentang Atha yang menyukai angka ' 8 ' . Ada apakah dengan angka ' 8 ' ? Apa hubungan angka ' 8 ' dengan mereka? "Karena gue benci angka 8 ! Angka yang buat hidup gue berantakan !" -Kevin Manggala Adiatmaja ...