Aku akan selalu setia berdiri disini tuk
jadi pendengar setiamu,
mendengarkan setiap inci
kata yang keluar dari mulut indahmu.- Athala Senja
***
Bulan telah menunjukkan kuasanya di langit malam. Didalam ruangan serba pink ini, dengan di temani puluhan ternak babi Atha, Kevin berbaring lemah dengan kepala yang bertumpu pada kepala kasur, tubuh diselimuti selimut pink, dan dikelilingi oleh berbagai bantal beraneka ragam. Bukan Atha namanya jika tidak memaksakan kehendaknya. Katanya sebagai anggota PMR SMA Bina Nusantara, aku harus merawat orang yang sedang sakit, terutama warga sekolah. Dan kamu sebagai salah satu warga sekolah berhak untuk menerima kesembuhan. Ok, karena Kevin tidak mau memperpanjang masalah yang ada, akhirnya diapun menuruti kemauan Atha yang ingin mengobati dirinya untuk sembuh. Bahkan Kevin tidak merasa lemas, dirinya menganggap bahwa dirinya sangat sehat sekali. Apanya yang mau disembuhin coba?. Batin Kevin.
"Aaaaaa.. pesawat mau mendarat ke goa!!"
"Apaan sih! Dikira gue masih anak kecil apa pake goa-goaan segala! Udah dibilang gue gak laper juga!"
"Makan Vin, ini yang buat si Boby loh, kamu gak mau ngerasain gitu? Dikit aja ya!"
"Enggak Tha!" Kevin tetaplah kevin, mau sampai 1001 cara pun Kevin tetaplah Kevin yang keras kepala. Jika tidak maka tidak, dan jika iya maka iya.
"Yaudah deh, aku makan aja. Berhubung aku juga laper." Ucap Atha setelah banyak cara dilakukan untuk membujuk seorang Kevin Manggala Adiatmaja. Keinginan Atha sangatlah simple yaitu supaya Kevin memakan nasi walaupun barang sebutir saja.
Satu suapan pertama sudah masuk kedalam mulut Atha. Atha memang tidak main-main dengan perkataannya jika ia memang akan memakan makanan tersebut. Tak selang berapa lama terdengarlah bunyi yang diduga berasal dari perut seseorang yang dihadapannya Atha, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kevin. Atha sempat senyum sedikit mendengar suara itu. Katanya gak laper, tapi kok perutnya bunyi?. Batin Atha.
"Eh, ngapain lo senyum-senyum sendiri kayak orang gila aja! Oiya gue lupa kalo lo tu emang orang gila!."
"Habisnya lucu sih, katanya gak laper tapi perutnya bunyi! Karena kekenyangan? Iya? Hahahaaha..."
"Sini gue makan! Siniin piringnya." Ucap Kevin sambil merebut piring yang di pegang Atha.
"Gak mau! Aku ambilin lagi aja ya yang baru dibawah?" Tawar Atha.
"Gausah! Udah siniin! Lama!."
"Enggak!"
"Siniin enggak tuh piring."
Dan selanjutnya adalah perebutan piring antara kedua manusia yang berada di dalam ruangan ini. Kevin dengan keinginannya untuk memakan makanan ini dan Atha yang tetap bersikeras untuk mengambilkan Kevin makanan di lantai bawah. Kevin yang geram dengan adegan tarik menarik tiada ujung inipun menarik pergelangan tangan Atha agar berhenti untuk menarik piringnya. Atha yang kaget dengan perlakuan Kevin pun langsung berhenti melakukan aktivitas merebut piringnya. Dapat dilihat dengan jelas oleh Kevin, mata bulat Atha yang menjadi semakin bulat karena perlakuannya. Melihat Atha yang seperti ini membuat Kevin merasa gemas dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love
Teen FictionTentang Kevin yang benci angka ' 8 ' dan tentang Atha yang menyukai angka ' 8 ' . Ada apakah dengan angka ' 8 ' ? Apa hubungan angka ' 8 ' dengan mereka? "Karena gue benci angka 8 ! Angka yang buat hidup gue berantakan !" -Kevin Manggala Adiatmaja ...