(6)

19 7 0
                                    

Lian mengerjap rejapkan matanya.

Putih

Ya hanya ruangan putih dan...

Sedikit

Bau obat obatan

"Lian!! Lu gak pa pa kan?" tanya aji khawatir

Lian tak mengubris pertanyaan aji. Lian hanya diam sambil melihat sekelilingnya.

Tes..

Satu air mata lian berhasil lolos.

"Li, lu gak pa pa kan? Bentar gue panggilin dokter dulu!!" ucap aji semberi beranjak dari kursinya dan berlari ke luar dari ruangan lian sambil meneriaki nama DOKTER dengan keras nya

Kenapa?

Kenapa saat gue mau bunuh diri kenapa selalu ada yang cegah gue?

Kenapa?

Takdir apa lagi yang mau kau beri Tuhan?

lian terus bertanya tanya dalam batinya. Dan menagis dalam diam.

"Hiks.. Hiks.. "

Hanya isak tangis yang terdengar

Tiba tiba lian mencabut selang infus di tangannya dan beranjak dari bangkar, keluar meninggalkan ruangan itu sebelum aji datang bersama dokter.

Kenapa lu selamatin gue?

Penderitaan apa lagi yang bakalan kau beri Tuhan?

Lian pergi dan rumah sakit dengan tangan yang mengeluarkan darah akibat ia mencabut selang infus sembarangan.

Lian entah berjalan kemana. Ia tak tahu harus pergi kemana.

Jika aku kembali ke rumah...?

Lian segera menggelengkan dengan cepat kepalanya. Tak mungkin jika ia kembali ke rumah itu.

Tapi...

Jika bukan rumah itu ia harus kemana??

°•°•°•°•°•°•°•°• 

"Dokter!!!" aji meneriaki nama itu sembari berlari di koridor rumah sakit.

Cukup 5 kali aji meneriaki nama itu sambil berlari hingga seorang dokter mengampirinya.

"Ada apa nak?" tanya dokter itu

"Temen gue udah siuman dok!! Cepet periksa dia dok gue takut dia kenapa kenapa!!" ucap aji dengan tak sabaran dan nafas yang tak beraturan

"Baiklah ayo!" ucap dokter itu.

Tak lama setelah itu sampai lah aji dan dokter itu di depan ruang rawat lian

Brak..

Aji membuka pintu itu dengan sedikit kasar karna takut terjadi apa apa sama lian.

Kosong!!?

"Lian" ucap aji lirih

"Kosong?" ucap dokter itu

"Nak!?" panggil dokter itu.

Aji hanya diam tak mengubris panggilan dokter itu. Di pikirannya hanya ada lian.

"Minggir!" ucap aji sembari berlari meninggalkan dokter itu dengan segudang pertanyaan

Lu dimana li?

Gue khawatir sama lu li!

Aji terus berlari meninggalkan rumah sakit itu.

lianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang