"Sayang ... Bangun.." ucap mama aji lembut
"Egh.." sebuah keluhan terdengar karena tidurnya di usik
"Sayang... Ayo bangun" mama aji membangunkan lian dengan sangat lembut
"Egh..."
Lian mengerjap rejapkan matanya .
"Tante?" panggil lian
"Iya sayang" sahut mama aji
"Ya ampun.. Hari ini gue sekolah!!!" teriak lian histeris dan langsung bangkit dari tidurnya
"Lian... Hari ini enggak usah sekolah lian kan masih sakit. Tadi tante udah buat surat izin ke sekolah" jelas mama aji dengan senyum yang melengkapi.
"Oh... Iya kita sarapan dulu ya" ajak mama aji
Lian menggeleng dengan cepat
"Enggak makasih tan. Lian udah banyak ngerepotin tante. Lian permisi pulang ya tan.. Makasih atas perhatiannya dan udah mau ngizinin lian tidur di sini. Lian pamit ya tan!!" pamit lian dan langsung pergi dari rumah itu.
Mama aji yang melihat itu langsung menyusul lian. Mama aji takut kenapa kenapa sama lian.
"Motor... Gue mana? Ck... !" lian celingak celinguk melihat kiri kanan mencari motor nya.
"Motornya ada di garasi" tiba tiba mama aji muncul di belakang lian
"Oh... Makasih tan... Lian pamit ya tan... Makasih atas kemarin malam!!" pamit lian dan dibalas anggukan mama aji
Lian langsung ke garasi dan menaiki motornya. Lian melesat dengan cepat meninggalkan perkarangan rumah aji menuju rumahnya
*****
"Papa itu udah kelewatan!!! Mama juga.. Lian itu anak kalian .... Lian itu adik vino.. !!" bang vino memarahi kedua orang tuanya.
"Vino.. " bentak papa
"Vino.. kalaw kamu masih ngelawan... Kamu papa hukum!" ancam mama dengan nada tinggi.
"Kenapa mama sama papa itu gak mau anggap lian... Lian itu juga anak mama sama papa!!"
"Kamu itu gak tau apa apa vino... Jadi kamu diam saja dan sekarang pergi masuk kamar!!" titah papa
"Gak" ucap vino penuh penekanan.
"Lian itu hanya anak.. Pungut.. Yang dibuang di depan rumah kita!! Orang tuanya saja tidak mau punya anak seperti dia apa lagi kami. Kami hanya terpaksa mengadopsi dia!!" jelas mama dengan emosi.
Lian yang sudah sampai di rumah. Hanya terdiam melihat dan mendengar perkataan dari mama dan papanya.
Tes..
Satu air mata lolos
"Hiks.. Jadi.. Lian.. Hiks hanya anak pungut... Hiks" ucap lian lirih.
Banh vino, papa dan mama langsung menoleh serempak
"Lian..?" panggil bang vino
"Hiks.. Sekarang lian tau... Hiks.. Kenapa mama sama papa gak pernah anggap lian.. Hiks.." ucap lian dengan air mata yang sudah keluar dengan deras.
Bang vino langsung berlari ke arah lian dan memeganh erat tangan lian
"Jangan pergi lagi dek.. Abang khawatir... " pinta bang vino
Lian yang menagis dalam diam mencoba tersenyum dan melepaskan tangan bang vino dengan lembut.
"Lian.. Bukan adik abang.. Lian hanya anak pungut!" ucap lian lembut.
Bang vino menarik tangan lian menuju papa dan mama.
"Pa ma... Vino mohon... Tolong anggap lian... Vino mohon...!!" pinta bang vino sambil bersujud.
"Hiks... Bang...!!" panggil lian.
Lian langsung berlari ke atas kekamarnya dan mulai mengemasin.barangnya
"Bodoh.. Gue bodoh... Hiks..!!" oceh liam sambil.memasukan pakainnya ke dalam tasnya.
Lian langsunh turun ke bawah dengan tas besar di punggung.
Lian berlari ke luar rumah dengan isak tangis dan mengacuhkan teriakan bang vino.
Lian melesat dengan cepat dengan motornya menuju entah kemana
Dan tibalah lian di sebuah danau yang luas dan sangat sepi.
Lian duduk di pinggir danau dengan menagis segukan.
"Hiks... Hiks... Gue anak pungut? Hiks.."
"Pantas mama sama papa gak pernah anggap gue... Hiks.m gue cuman anak pungut.. Hiks..!!"
"Tuhan... Gue sudah tidak kuat lagi..."ucap lian dan terus berjalan ke tengah danau.
"Hei!!! Jangan... Bahaya!!" teriak seseorang sambil berlari ke arah lian
"Tuhan... Gue sayang mama papa!! Ucap lian dan lian masuk ke tengah danau..
Lian memejamkan matanya dan masuk ke tengah danau
Byur...
"Seseorang masuk ke danau dan berenang menuju lian.
Laki laki itu berhasil meraih tangan liam dan membawanya ke tepi danau.
Lian yang merasakan seseorang menarik tangannya berkata mengapa? Dan semuanya menjadi gelap
Pria tadi menekan nekan dada lian.. Dengan khawatir
"Ayo.. Bangun!!" pria itu terus mengucapkan kalimat itu.
"Uhuk... Uhuk...!!" lian batuk sambil mengeluarkan air dari mulutnya.
"Lo gak apa apa kan?" tanya pria itu cemas
"Kenapa lo... Se..lamatin gue.. Gue.. Mau sama ... Tu..han..!!" ucap lian dan semuanya menjadi gelap
"Bangun... Woy... Bangun!" pria itu menepuk nepuk pipi lian
Tanpa fikir panjang pria itu langsung membawa lian ke rumah sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
lian
Fiksi Remajaini lah hidupku... hidup yang di penuhi oleh penderitaan. lian andina itu lah aku.. seorang anak yang tak pernah di anggap. seorang anak yang selalu di anggap pembawa masalah. tapi kenapa setiap aku nemuin sebuah kebahagia kenapa berujung penderita...