"Rasain lo!!! Nagis nangis!!! Itu masih permulaan..." zaka tersenyum sinis melihat lian di rooftop menangis. Lalu pergi ke rooftop untuk melihat lian untuk mengejek nya atau semacamnya.
*****
"Aaaaa.... Bodoh!!" lian masih mengerutuki dirinya sendiri."Gaji 500 ribu. Uang kos 250 ribu. Sisanya buat makan sebulan. Aaaa.... Gimana gue bayar uang sekolah!!!" lian menghitung hitung gajinya.
Zaka yang sudah sampai di rooftop tak berani membuka pintu itu. Ia masih diam di depan pintu rooftop mendengarkan ocehan lian.
"Aaaa... Masak gue kerja malam!! Gimana gue belajar kalau gue kerja malam lagian gue harus kerja apa!?" lian masih mengoceh.
"Kerja? Lian kerja? "Batin zaka tak percaya.
"Aduh... Gimana ini!!?" lian masih pusing memikirkan beasiswanya yang di cabut.
Tiba tiba zaka membuka pintu rooftop dan berdiri di depan pintu itu dengan tangan di lipat.
"Minta maaf dulu sama gue. Baru gue balikin beasiswa lo" kata zaka sambil stay cool
Lian mendengar suara zaka langsung menoleh ke arah suara tersebut.
Saat melihat zaka lian menatap tajam tangan nya di kepal nya menahan emosi.
"Lo.." geram lian.
"Kalau lo mau! Minta maaf sama gue. Gue bakalan balikin beasiswa lo" zaka mengulang katanya kembali sambil berjalan maju mendekati lian.
"Gue gak sudi minta maaf sama lo. Seharusnya lo yang harus minta maaf sama zikri!!" ucap lian dingin.
"Emang zikri siapa lo sih!? Sampe lo selalu belain dia ha!?" tanya zaka dengan nada tinggi.
"Yang pasti dia lebih baik dari lo!!" jawab lian penuh penekanan.
"Dan gue gak bakalan sudi minta maaf sama lo kapan pun!!! Lo mau cabut beasiswa gue silakan.. Gue masih mampu bayar uang sekolah!!" tambah lian
"Walau kerja siang malam?" zaka memancing mancing lian.
"Emang nyokop bokap lo gak bisa ngibiayain sekolah lo ya? Ampe lu harus kerja!! Auw.. Kasian banget sih lo".
"Seharusnya lo itu gak usah nyari masalah ama gue. Dan lo liat sendiri kan akibatnya. Gue sih kasih waktu lo 2 hari buat minta maaf sama gue. Tapi kalau lo gak mau ya udah.. Its ok" zaka terus memanasi lian. Dengan tersenyum sinis.
"Udah?" tanya lian geram
"Satu lagi. Zikri itu saudara gue. Dan lo mending jauhi saudara kembar gue. Karena gue yakin lo pasti bakalan bujuk zikri buat balikin beasiswa lo kan?" tambah zaka
Lian mendengar itu tak bisa terima.
"Gue bukan cewek yang suka manfaatin orang!!!" bentak lian..
"Oh iya inget tanggal 3 nanti bayar uang sekolah" kata zaka lalu melongos pergi dari rooftop.
"Aaaa.... Tanggal 3? Ini tanggal 30... Oh Tuhan!!!" teriak lian frustasi.
Lian kembali lagi kekelas dalam ke adaan bad mood.
Lian duduk di bangku nya lalu menengelamkan kepalanya di lipatan ke dua tangannya.
"Kenapa li? Ada masalah?" tanya zikri.
Lian hanya menggeleng kan kepalanya.
"Terus lu kenapa? Sakit?" tanya zikri lagi. Tapi lian menggelengkan kepalanya lagi.
"Terus apa!?" zikri frustasi karena salah terus.
"Gak ada" jawab lian.
"Gara gara zaka tadi ya?" tanya zikri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
lian
Teen Fictionini lah hidupku... hidup yang di penuhi oleh penderitaan. lian andina itu lah aku.. seorang anak yang tak pernah di anggap. seorang anak yang selalu di anggap pembawa masalah. tapi kenapa setiap aku nemuin sebuah kebahagia kenapa berujung penderita...