Tok...tok...tok...
Seseorang mengetuk pintu kost lian.
Haduh... Ini pasti ibu kost... Mana gue gak punya duit!! Batin lian takut.
Tok...tok...tok...
"Lian!?" panggil seseorang.
"Zikri!!" seru lian. Lian segera membuka pintu kost nya.
Cklek..
"Sory lama, gue pikir ibu kost" ucap lian sambil mempersilakan zikri masuk. Sedangkan zikri hanya tersenyum menanggapi lian.
"Bentar gue ambilin minum!!" kata lian lalu kedapur mengambil air minum dan ditaruhnya di atas nampan.
"Sory cuman ada air putih" ucap lian sambil menaruh nampan itu di atas meja.
"Santay aja kalek li!!"
"Eh.. Ni buat lu!!" zikri menyodorkan amplop coklat ke lian.
"Apaan?" tanya lian
"Lu ambil aja gue gak terima penolakan!!" tegas zikri.
Dengan ragu lian mengambil amplop itu lalu membukanya.
"Gak.. Gue gak bisa terima ini zik..." lian menyodorkan kembalu amplop itu
"Ambil aja li... Gue ikhlas.." pinta zikri menyodorkan kembali amplop itu pada lian.
"Gue... Gak bisa terima ini zik.. Ini terlalu banyak... Gue masih bisa kerja zik...!!" tolak lian.
"Lo ambil aja li... Gue gak bisa liat lo kerja tiap hari banting tulang buat hidup lo.. Dan gue tau kalau beasiswa lo di cabut. Gue udah bujuk bokap gue.. Tapi gue gak bisa.. Mangkanya gue mau bantu lu li!!" tutur zikri sambil mengenggam tangan lian.
"Gue gak suka di kasihani zik.. Gue masih bisa cari uang!!" lian terus mencari alasan untuk tidak menerima uang dari zikri.
"Li.." panggil aji melas.
"Gue gak bisa zik.. Makasih.. Gue mau tidur.. Kalau lo mau pulang tutup aja pintunya" lian melongos pergi masuk kamar.
******
"Gila... Bisa gila gue mikirin tu cewek!!" teriak zaka menggema di kamar.
"Gue khawatir sama tu cewek.. Gue udah kelewatan" zaka mengerutuki dirinya sendiri.
******
"Lian... Lo pergi kemana sih!!?" aji terus mencari keberadaan lian. Ia takut lian berbuat yang aneh aneh seperti waktu itu.
Dert...dert...
"Hallo bang?"
"Gimana lian udah ketemu?" tanya bang vino lewat telpon.
"Belum bang!! Gue udah gak tau harus nyari kemana lagi!!" aji prustasi putus asa karena lian tak kunjung di temukan.
"Ya udah kita harus tetep semangat cari lian jangan putus asa!!" bang vino menyemangati aji padahal dirinya sendiri hampir putus asa juga.
*****
Detik waktu...
Terus berjalan..
Berhias gelap dan terang...
Suka dan duka..
Tangis dan tawa...
Tergores bagai lukisan....
Seribu mimpi...
Berjuta sepi...
Hadir bagai teman sejati...
Di antara lelahnya jiwa..
Dalam resah dan air mata..
Kupersembahkan padamu.
Meski ku rapuh dalam langkah... Hiks...
Lian bernyanyi sambil berbaring entah kenapa air matanya jatuh dengan sendiri.
Lagu itu seperti sebuah kisah yang ada di dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
lian
Teen Fictionini lah hidupku... hidup yang di penuhi oleh penderitaan. lian andina itu lah aku.. seorang anak yang tak pernah di anggap. seorang anak yang selalu di anggap pembawa masalah. tapi kenapa setiap aku nemuin sebuah kebahagia kenapa berujung penderita...