"Tiada hari yang tak indah, nikmati duniamu sebelum dunia menikmatimu"
"Kau tau, kenapa kusuka ketika keburukanku dibicarakan orang lain?"
"kenapa?" tanya Alo dengan suara sedikit samar karena terbawa angin.
"aku suka karena tanpa kuminta mereka menambah catatan amalku,"
"lalu apa yang kau suka selain itu?" tanya gadis itu kemudian.
"perlu kujawab?"
Hanya dibalas senyuman kecil oleh gadis itu, dengan alis sedikit terangkat.
"Kamu," jawab Lion singkat tapi berhasil membuat gadis itu mengembangkan senyum dibibirnya.
Seketika renyahan tawa mereka terdengar dari atas motor klasik itu, sederhana memang tapi bagi mereka itu mewah.
"Kau tau?" Lion kembali memberi pertanyaan pada gadisnya itu.
"apa?"
"aku sangat mencintaimu,"
"bullshit,"
"mau bukti?"
"mana?"
"tanya aja,"
"sama siapa?"
"sama tuhanku, tanya seberapa sering ia mendengar namamu disetiap sujudku,"
Senyum Alo semakin mengembang, pipinya terasa hangat. Rasanya segera ia ingin menyelam ke laut sedalam-dalamnya untuk mendinginkan pipinya itu.
"emang kakak sholat?" goda Alo.
"Sholatlah,"
"kok aku nggak tau?"
"kamu gaperlu tau, cuma namamu aja yang kupinjem, boleh kan?"
"yaudahhh," bukan senyum lagi yang nampak diwajah Alo, melainkan deretan gigi putih dan pipi merah padam yang tak mampu lagi ia sembunyikan.
***
A/N
Budayakan vote sebelum membaca
silahkan komen apapun yang kalian rasakan
Terimakasih buat yang udah vote
semoga suka dengan karya ini
mohon difollow wattpad @meyunda_
jangan lupa follow akun instagram @meyzayoanda
Terimakasihhh :*
KAMU SEDANG MEMBACA
ALION
Teen FictionKata orang cinta akan terasa jika terbiasa. Kata orang jangan terlalu membenci nanti bisa jadi cinta. Kata orang jangan sia-siakan dia, nanti jika hilang kamu akan kehilangan. Kataku, turuti saja kata hatimu. Untuk urusan ini, tutup telingamu, tutup...