[03] BAGIAN TIGA

153 37 23
                                    

Jangan lupa follow wattpad meyunda_

Instagram @meyzayoanda

Budayakan Vote sebelum baca 

Happy reading gaeess :) 

"Jangan dingin-dingin amat ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan dingin-dingin amat ah. Entar kalo udah gue hangatin, kelar hidup loo"  


"paan tuh lo di mading?" tanya Karin.

"hasih audisinya kali,"

"liat yuk," Alo dengan semangat 45 nya berlari meninggalkan kedua sahabatnya.

Sekerumunan orang bergerombol melihat didepan mading. Dengan penuh desakan akhirnya Alo berhasil melihat selembar kertas yang tertempel disana. Tertulis satu kalimat yang membuatnya tercengang.

Karin dan Ambar menyusul Alo yang sudah berlari duluan.

Mereka berdua juga berhasil menembus desakan itu, dan sekarang mereka berada disamping Alo. Alo tercengang, Karin menggoyangkan tubuh diam Alo.

"Lo, Lo, benerean itu nama lo?,"

"Lo jingkrak-jingkrakan gih," goda Ambar pada Alo, Ambar teresenyum, jarang sekali ia mengeluarkan lengkungan itu. Namun kali ini ia keluarkan, karena ia merasakan kebahagiaan sahabatnya.

"omegat, bege bener sihh, ngapain coba make temuin kak Lion segala,"

"lah kan emang Lion penanggung jawab audisinya Alo,"

Mereka masih berdiri meributkan hal sederhana ditengah kerumunan siswa penasaran. Bermacam suara ada disana, ada pekikan tak terima, ada suara tahan tangis, bahkan ada yang pecah tangisnya. Terlalu bolot menangis hanya karena kalah akan hal itu.

"Bisa minggir ga sih," Suara serak-serak basah memecah keributan tiga serangkai tadi ditambah tatapan sinis.

"tau tuh, orang lain pengin liat juga kalii. Kek dia yang menang aja," tambah orang disamping perempuan tadi, Yorita.

Spechless mereka bertiga melihat kebelakang, tak terima diberi tatapan seperti itu Karin angkat suara.

"emang temen gue yang menang mau apa lo?"

"ih kok sewot sih,"

"lo yang sewot,"

"berani lo ya sama senior," ancam Mauren.

"lo yang mulai," Alo angkat suara.

"ehh jangan sotoy lo ya, lo tuh dapet posisi bekas gue. Inget BEKAS GUE," Mauren menekan kata 'bekas gue' kearah depan muka Alo.

Alo tak bisa menahan emosinya yang sudah meledak, hatinya panas melihat tingkah laku senior yang tak patut ditiru itu, tangan Alo sudah tak bisa menahan ingin menjambak rambut panjang Mauren itu. Ia ingin menjambak rambut itu sampai bisa lepas dari kepala Mauren.

ALIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang