Budayakan vote sebelum baca
Jangan lupa follow instagram @meyzayoanda dan wattpad meyunda_
Happy reading gaeess
"Bagi gue, dengar suara lo itu sama kayak gue dengerin musik. Bikin gue terhibur."
Sehabis diantar pulang oleh Dev, Alo kedatangan tamu tak diundang. Siapa lagi kalo bukan Ambar dan Karin.
Mereka berdua sedang berada di dapur bersama bunda Alo, katanya sedang membuat rujak buah. Tapi buahnya sudah hampir setengah masuk ke perut mereka. Jadi apanya yang ingin dimakan nanti? Sambel kacangnya? Dasa mereka berdua pikir Alo.
"Kok Alo baru pulang?" tanya bunda Alo sambil mengupas mangga.
"Tadi Alo temenin temen Alo ke gramed dulu bunda." Jawab Alo.
"Temenin si Devchandra?" tanya Karin, mulutnya mengunyah buah.
"Telen dulu buahnya rin, muncrat-muncrat tauu."
Bunda Alo hanya geleng-geleng kepala melihat mereka sambil tersenyum. Bunda Alo memang friendly dengan teman Alo. Coba saja Alo tadi pulang tanpa ada mereka habislah riwayatnya. Beberapa hari ini memang Alo sering pulang telat, bodohnya ia lupa pula minta izin.
"Alo beli buku juga?" tanya bunda nya.
"ya enggak lah bunda, liat sampulnya aja Alo udah pusyying." Alo bangkit menarik tangan Ambar, pergi ke kamarnya.
"Nih buahnya udah dipotong bunda," Karin memberikan nampan berisi bermacam buah pada bunda.
"Bawa aja sana, kalian mau main di kamar Alo kan?"
"Semuanya bunda?"
"Iya, bunda masih punya banyak stok di kulkas."
"Yaudah, Karin bawa ya bunda." Karin membawa nampan itu menyusul Ambar dan Alo yang telah melenggang pergi duluan.
***
"Lo, lo tadi ngapain aja sama Dev?" Tanya Ambar.
"Nemenin dia beli buku, sekalian tebengan pulang."
"Cuma itu?"
"Iya." Alo mencolek buah mentimun ke bumbu rujak kemudian memasukkan ke mulutnya.
"Lo, keknya si Dev tuh punya rasa deh sama lo," Sambar Karin ditengah mengunyah rujaknya.
"Jangan basing nyimpulin deh rin, dia cuma minta temenin doang kok."
"Tapi dia sering ngechat lo, Lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALION
Teen FictionKata orang cinta akan terasa jika terbiasa. Kata orang jangan terlalu membenci nanti bisa jadi cinta. Kata orang jangan sia-siakan dia, nanti jika hilang kamu akan kehilangan. Kataku, turuti saja kata hatimu. Untuk urusan ini, tutup telingamu, tutup...