Sekarang aku bingung harus berterimakasih atau tidak dengan jarak.
Karena jarak, kamu jadi lebih sering mencariku melalui sebuah pesan. Setiap hari bahkan setiap waktu. Tetapi karna jarak pula kita tak pernah jumpa.
Jadi sekarang aku harus apa?
Kamu dimana? Rindu ini sudah benar-benar menyiksaku.
Setiap hari ia selalu meluas seakan memberitahu ku bahwa jarak antara kamu dan aku memang begitu jauh.
Kamu dimana? Tidak adakah sedikit saja niatmu untuk melawan si rindu ini?
Dia benar-benar sudah membuat tameng untuk hatiku, sehingga aku tidak bisa merasakan apapun kecuali rindu.
Semenjak berkenalan dengan sebuah jarak, mengapa sekarang setengah hidupku selalu bertemu dengan rindu.
Seolah jaraklah penyebab dari semua kerinduan yang berbondong datang kepadaku disetiap harinya.
Apakah rindu juga menghampiri hari-harimu?
Meluas seperti apa yang aku rasakan?
Atau bahkan lebih besar dan lebih luas lagi?
Kamu jarang memberitahuku jika kamu sedang dihampiri oleh rindu, kamu hanya bertanya apakah rindu itu sudah sampai padaku atau belum.
Apa semua rindu ini kamu yang kirimkan?
Atau, kamu sengaja membuat rindu itu terus datang kepadaku setiap harinya?
Apa mungkin setelah itu kamu akan membayar semua rindu ini yang kupikir kamu dan jarak adalah penyebabnya?
Beri aku tanda, bahwa kamu tidak diam membiarkan semua rindu menguasai diriku dan juga kamu, bahkan kita.
.
.
.
🙈🐳
