🎶Ungu ft Andien-Saat Bahagia
✥✥✥
Seseorang yang pernah hadir dalam hidup Kayra, kini datang kembali. Bertemu dan berdiri di depan Kayra, entah perasaannya itu masih ada atau tidak. Namun suaranya membuat jantung Kayra kembali berdebar, dia tidak ingin hal ini terjadi lagi.
Kayra tidak ingin melukai hati seseorang lagi, dia tidak ingin dibutakan oleh cinta lagi. Mungkin berpisah dengan Shanu, adalah pilihan terbaik untuk Kayra. Satu hal yang harus kalian tau dari Kayra, ia bukan tipikal cewe yang suka galau sampai berhari hari, tidak mau makan, ataupun menangis seharian.
Kayra malah sebaliknya, dia makan banyak sampai bisa lupa dengan masalahnya, namun anehnya Kayra gak gendut-gendut.
Dia tau mengapa saat itu tuhan memutuskan hubungannya, mungkin karena tuhan punya pilihan lain yang lebih baik untuk Kayra, yang selama ini selalu bersama Kayra, yang selalu ada untuk Kayra, melindungi dan menjaga Kayra dari kecil hingga sekarang. Seseorang yang nantinya akan bernyanyi bersama Kayra. Ya, dia Gevan.
"Hai Kay! Apa Kabar?" Laki laki itu memakai pakaian yang rapih, sama seperti para tamu lainnya yang memang sudah ada beberapa yang datang lebih dulu.
"Hai, baik kok kak, udah lama gak ketemu ya." Kayra membalasnya dengan senyuman.
"Kapan sampai ke Indo? kok belum ketemu di sekolah ya? lo masuk SMA yang sama kan?" Tanya Shanu.
"Namanya bukan jodoh." Dengan santainya Raya mengatakan itu sambil membenarkan tataan rambutnya.
"Udah dari beberapa hari yang lalu kok, Kakak aja kali yang gak ngeliat gue, padahal udah segede ini." Jawab Kayra masih sama, membalas pertanyaan Shanu dengan senyumnya.
"Kay? lo gak ganti baju? acaranya bentar lagi mulai loh." Kemal yang menyadari perubahan dari raut wajah Luna akhirnya mengambil keputusan untuk mengalihkan pembicaraan.
"Ohh iya, gue ganti baju dulu ya. Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi." Kayra mengambil langkahnya menuju kedalam rumah. Shanu menjawabnya dengan anggukan, toh memang acaranya bentar lagi dimulai.
"Lo cantik Lun, Happy Birthday ya."
Deg!
Shanu memamerkan senyumnya kepada Luna, kemudian ia pergi untuk mengambil segelas jus. Luna menatap punggung Shanu sampai menghilang tenggelam dalam kerumunan. Luna hanya bisa menghela nafasnya dengan berat, semoga kejadian itu tidak terjadi lagi.
"Jangan dibawa baper Lun, nanti lo sakit lagi. Gua gamau liat lo nangis-nangis depan rumah gue lagi ya." Raya menatap sinis Luna yang daritadi hanya diam dengan tatapan tertuju pada arah kemana Shanu pergi tadi.
"Maafin abang gue Lun." Ucap Kemal sambil menundukan kepalanya.
"Gapapa kok, masa lalu." Luna menjawabnya kemudian pergi meninggalkan Raya dan Kemal.
"Ck, jawabannya cewe banget. Gapapa tapi sebenernya ada apa apa." Raya menggerutu melihat tingkah laku Luna yang masih saja sama seperti dulu.
"Emang lo gak kayak gitu? lo bukan cewe? Ray, gua gak nyangka." Kemal menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Seolah olah terkejut seperti di drama-drama.
"Gila lo ya!" Raya memukul lengan Kemal dengan keras. Dia memang sudah geram dengan Kemal
akhir-akhir ini, rasanya ingin memakan Kemal hidup-hidup."Sakit Ray." Kemal meringis sambil mengusap lengan yang habis dipukul oleh Raya tadi. Kekuatannya seperti kuda.
✥✥✥
KAMU SEDANG MEMBACA
K A Y R A
Teen Fiction"Menyanyi sama Mendengarkan Musik itu hobi gue, gaada siapa pun yang bisa larang gue, kalau kalian gasuka, gue gapeduli." "Jangan cepat bilang sayang, gue takut lo juga cepet hilang." ------------ "Terkadang untuk melihat kenyataan, kita harus meras...