Jun menghela napas lelah. Ia meregangkan otot-ototnya yg telah lelah bekerja untuk menulis rangkuman hampir seluruh bab buku itu. Tugas merangkum sebagai hukumannya tersebut telah ia selesaikan, baru saja. Perutnya mulai berbunyi lapar. Mungkin kekantin fakultas teknik untuk makan kali ini tidak buruk juga. Hitung-hitung disana memang lebih banyak menjual makanan china kesukaan jun.
Menuju kantin yg dimaksud, matanya menangkap penampakan seseorang berkulit gelap yg sedang berjalan menuju arah kantin yg sama sebagai tujuannya. Ia mempercepat langkahnya untuk menyusul sosok tersebut.
"Hoi gyu," panggil jun. Orang yg dipanggil menoleh.
"Hyung ?" sahutnya. Ya, dia mingyu. Kim mingyu lengkapnya. Lebih muda satu tahun dan beberapa semester dari jun namun keduanya memiliki hubungan pertemanan yg baik.
"Gara-gara kau aku terlambat, sialan." keluh jun.
"Mana aku tau hyung. Aku saja membolos kelas siang ini karna terlambat," jawab mingyu.
Jun jadi merasa terbebani. Kalau begitu seharusnya dari awal ia juga membolos sehingga tidak perlu susah-susah berlari sampai memecahkan rekornya segala. Tapi ah sudahlah, Sudah terjadi. Tidak bisa di-undo.
Keduanya sampai dikantin. Memilih bangku lalu memesan makanan masing-masing, keduanya makan dengan lahap, karna kelaparan belum makan siang.
"Hoi Jun !" dari sebrang kantin, seorang pemuda sipit dengan rambut merah mencolok memanggilnya. Jun mengangkat tangannya ganti menyahut panggilan pemuda tersebut sebab mulutnya yg masih penuh dengan makanan.
Terlihat pemuda tersebut berjalan mendekati meja yg ditempati jun dan mingyu.
"Aku mencarimu kemana-mana. Besok Jimin hyung sudah akan keluar dari team. Jadi kita harus mencari satu orang anggota baru team," pemuda sipit itu mengambil tempat duduk tepat dihadapan Jun.
Jun menelan habis makanan dimulutnya. "Jadi ?" tanyanya.
"Ya secepatnya kita harus mencari anggota baru. Satu bulan lagi puncak acara kampus kita. Kita tentu saja harus tampil," jawab pemuda tersebut. Jun menghela napas seraya mengangguk.
"Kalau begitu, aku pergi dulu ya," pemuda itu bangkit berdiri hendak pergi. Tapi jun dengan sigap mencegahnya.
"Tunggu dulu soon," seru jun. Pemuda itu duduk kembali.
"Apa ?" tanyanya.
"Apa ada kriteria tertentu untuk memilih anggota baru ?" tanya jun.
"Tentu saja harus bisa menari. Dan tidak sibuk. Karna belakangan jadwal latihan kita akan padat," jawab pemuda tersebut. Jun mengangguk.
"Lalu kenapa tidak mengumumkan secara resmi saja kalau club kita membutuhkan anggota baru ?" tanya jun.
"Kalau hanya mencari satu orang saja kenapa harus seperti mencari anggota baru seramai-ramainya ?" tanya balik pemuda tersebut.
"Club kalian butuh anggota baru ?" tanya mingyu yg sedari diam menyimak pembicaraan keduanya. Jun dan pemuda tersebut serempak mengangguk pada mingyu.
"Aku punya teman. Ia dari china. Kuliah dikampus kita ini juga. Dia juga pandai menari. Kalian mau kukenalkan ?" tawar mingyu.
Jun dan pemuda tersebut berpandangan. Boleh juga bukan. Lama keduanya berpandangan hingga mingyu cukup jengah menunggu telepati keduanya. Ia memutar bola matanya lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling kantin. Hingga matanya menangkap sosok seorang pemuda berambut pirang yg kelihatan agak terburu-buru.
"HOI SICHENG !" seruan menggelegar mingyu membuat seisi kantin mengarahkan atensi penuh padanya. Tak terkecuali pemuda yg dipanggil olehnya.
Sicheng yg dipanggil langsung mendatangi mingyu. Dan orang-orang mulai mengindahkan mingyu. Sedangkan jun dan pemuda sipit tadi yg sempat terkejut dengan seruan mingyu kini menatap bingung pada pemuda berambut pirang yg baru saja menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Deep [JunHao ft. Seventeen & NCT]
FanfictionMinghao hanya ingin melampiaskan kebosanannya. Tapi sepertinya ia lupa kalau Hati tidak sesederhana kau mengucapkannya. Dan ya, Ia gagal. Karna sejak awal, ini memang rencana dari Sang Sepupu, Zhang Yixing. 2018© Falling Deep saling berkaitan deng...