"Sesibuk itukah ?" tanya minghao. Ia nampak membulatkan matanya setelah mendengarkan jadwal latihan untuk club performance—juga latihan tambahan untuknya yg akan tampil bersama soonyoung, jun, dan chan di puncak acara kampus. Jun mengangguk sambil tertawa gemas melihat ekspresi minghao. Omong-omong, mereka berdua baru saja keluar dari kelas masing-masing dan bertemu secara tak sengaja. Dan disinilah mereka, taman belakang kampus. Membicarakan apa yg perlu dibicarakan tentang agenda club performance dan hal lain yg berkaitan.
"Lalu, gege bilang aku langsung ikut tampil di acara kampus padahal aku anggota baru ?" tanya minghao. Jun mengangguk lagi.
"Memangnya anggota lain tidak ada ? Maksudku, aku kan anggota baru. Ada anggota lain yg lebih senior dan pasti punya kemampuan yg melebihiku," jun mengangguk menyetujui ucapan minghao.
"Kau benar." ujar jun. Minghao menatap jun seolah 'apanya yg benar?'
"Aku memang tampan," minghao memasang wajah datarnya. Apa pemuda dihadapannya ini sudah gila? Ia mengatakan hal lain dan pemuda ini menjawab hal lain. Dan lagi, apa-apaan itu?! Siapa yg mengatakan ia tampan? Memang sih ia tampan. Sangat malah. Tapi daritadi bahkan minghao tidak membahas hal itu. Seketika minghao berharap sifat inilah yg membuat yixing memperbolehkannya untuk membunuh jun.
"Terserah gege," ujar minghao masih dengan wajah datarnya. Jun yg melihat perubahan ekspresi minghao semakin tersenyum ganteng. Minghao hanya menghela napas.
"Sudahlah, ge. Terima kasih banyak atas penjelasannya. Aku permisi," minghao memberikan senyum tipisnya lalu melangkah pergi. Tapi belum lewat tiga langkah, jun sudah mencekal tangannya. Membuat minghao mau tidak mau berbalik badan dan tanpa disangka menubruk dada jun.
"E–eh?"
Jun tanpa sadar menahan napasnya. Sebelum menahan napasnya tadi ia sempat mencium aroma parfum minghao dan sialnya parfum itu langsung jadi aroma kesukaan jun. Sangat harum dan menggoda. Seperti pemakainya yg kini dalam posisi dekapan jun. Sedangkan minghao sendiri sudah terpaku menatap jun. Wajah itu semakin tampan saat dilihat dari dekat. Dan mata itu, bagai menghipnotis minghao untuk selalu menatapnya. Oh—dan jangan lupakan debaran jantung keduanya yg berdetak tidak karuan.
Tanpa disuruh, tangan jun langsung memeluk pinggang minghao dan mendekatkan tubuh pemuda china manis itu untuk semakin menempel dengan tubuhnya. Jun sendiri menundukkan sedikit wajahnya agar sejajar dengan wajah minghao.
"G-gege ?"
Ah, lihatlah bagaimana bibir menggoda milik minghao memanggil jun. Mata jun tak teralihkan dari benda kenyal yg terlihat manis tersebut.
"Hm?" suara rendah dan dalam milik jun menyahut. Minghao gugup seketika mendengarnya. Apa yg ingin dikatakannya tertahan ditenggorokan seakan enggan untuk dikeluarkan.
"M—maaf kalau aku menganggu kalian, tapi jun hyung—"
Seketika jun melepaskan pelukannya pada tubuh minghao. Begitupun minghao, ia langsung melangkah mundur sehingga terdapat jarak diantara keduanya sekarang.
Jun menoleh pada mingyu yg menganggunya. Ia bersumpah akan menendang pemuda kelebihan kalsium itu.
"—kau dipanggil soonyoung hyung,"
Ok tidak jadi. Dalangnya ternyata soonyoung. Biar jun ganti sumpahnya untuk menendang pemuda sipit itu.
"A–ah baiklah. Aku akan segera kesana. Kalau begitu sampai jumpa," jun menoleh canggung kearah minghao yg masih setia diam sambil sedikit menundukkan wajah.
"Eum—ho, g-gege pergi dulu. Sampai jumpa lagi nanti," jun memberikan senyumnya. Tak lupa ia mengusap pucuk kepala minghao sebelum pergi. Yg diusap hanya mengangguk kaku. Masih merasa canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Deep [JunHao ft. Seventeen & NCT]
FanfictionMinghao hanya ingin melampiaskan kebosanannya. Tapi sepertinya ia lupa kalau Hati tidak sesederhana kau mengucapkannya. Dan ya, Ia gagal. Karna sejak awal, ini memang rencana dari Sang Sepupu, Zhang Yixing. 2018© Falling Deep saling berkaitan deng...