Chapter 16

77 22 52
                                    

"Kim Minkyung. Kalian bisa memanggilku Roa." Jawab gadis itu sambil tersenyum kembali.

Para lelaki itu masih menatap gadis yang bernama Roa itu dengan kagum.

Mereka seperti terhipnotis oleh kecantikan Roa.

Memang perlu keempat gadis itu akui, Roa sangat cantik. Jika dibandingkan dengan mereka, mereka masih kalah telak.

"Boleh gak gue sama kalian? Gue juga bisa bertarung. Gue janji bakal bantuin kalian melawan Mark itu." Kata Roa sambil menatap mereka semua dengan puppy eyes nya.

Mereka semua tiba - tiba diam, seperti beku sesaat ketika melihat manik mata Roa.

"Tentu saja boleh! Kita seneng banget kali lo ikut." Kata Guanlin tiba - tiba dengan antusias diikuti anggukkan para lelaki.

Keempat gadis itu sontak mengerutkan kening mereka, menatap para lelaki dengan tatapan tidak setuju. Mereka bahkan belum mengatakan persetujuan apapun untuk mengizinkan gadis itu ikut dengan mereka.


"Apa gue udah bilang iya?" Kata Stephanie ketus dari belakang.

Semuanya tiba - tiba diam, menatap Stephanie yang bangkit, kemudian menatap manik mata mereka dengan kontak lensa khasnya yang menambah kesan super dingin kepadanya.

Stephanie kemudian berjalan ke arah mereka dengan terseok - seok karena mengingat kondisinya yang belum pulih diikuti Bethany dibelakang.

Stephanie menatap kedua manik mata Roa dengan intens.

Roa juga menatap Stephanie dengan tatapan tajam, bukan seperti tatapan yang dia berikan kepada para lelaki.

Dingin.

'Mampus kan jadi triple dingin ini' -author

"Apa lo bisa dipercaya?" Tanya Stephanie kepada Roa tiba - tiba.

"Jadi, lo enggak percaya pada gue?" Rengek Roa dan kemudian menatapnya kembali dengan puppy eyes, bukan tatapan dingin seperti tadi.

Tiba - tiba, Jungkook langsung menghampiri Stephanie dan merangkulnya.

"Udah deh, mending lo istirahat aja." Kata Jungkook dan menarik Stephanie menuju jok belakang.

Tetapi Jungkook terkesan seperti menyeretnya dengan paksa.

"Gak papa, pokoknya kita akan bantuin lo kok." Kata Daniel kemudian Roa menampilkan senyum terbaiknya.

"Terimakasih."

Abettor

Mobil mereka melaju terus mengikuti jalan yang tadi mereka lewati. Jalan itu seperti tidak ada akhirnya. Hanya pepohonan yang berada di sekitar jalan itu.

"Ini kenapa gak ada jalan keluarnya sih?" Tanya Jungkook kepada mereka semua.

"Kurasa kita harus tetap lurus, gue yakin diujung sana pasti mulai ada kota." Sahut Roa.

"Kok lo tau?" Sentak Ravelline tiba - tiba.

"Aku pernah lewat sana." jawab Roa dengan santai.

[✔] Abettor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang