Chapter 18

85 23 45
                                    

Setelah waktu yang cukup lama untuk menenangkan Stephanie, akhirnya keempat gadis itu balik ke mobil saat matahari terbit.

Mereka berempat masuk ke dalam mobil, mendapati mereka semua tengah tertidur kecuali satu orang,

Roa.

Stephanie menatap tajam Roa, sedangkan yang ditatap hanya memasang tatapan tidak bersalahnya.

'Dasar bajingan! Sudah puas menuduhku hah?!' Batin Stephanie menggeram.

Stephanie terus menatap Roa dengan tatapan tajam khasnya itu.

Tak lama, Taeyong bangun dan melihat kelima gadis itu sedang terduduk, kemudian dengan segera, dia membangunkan yang lainnya untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Abettor

"Sial! Kenapa daritadi hanya jalan dan jalan terus! Gak ada kota ataupun bangunan sama sekali!" Amuk Guanlin yang sedang mengemudi itu.

Roa dengan lembut langsung berjalan ke arah Guanlin dan menepuk kepalanya pelan.

"Sabar. Ikuti aja jalan itu." Kata Roa sambil tersenyum kemudian Guanlin juga ikut tersenyum ke arah Roa.

Sedangkan mereka yang di belakang hanya menatap jalanan yang sangat sepi itu. Tidak ada mobil maupun motor yang lewat satupun.

Di paling belakang, keempat gadis itu tengah menatap keluar jendela, melihat pohon - pohon rindang yang tumbuh di sekeliling jalanan.

PUK! PUK!

Ravelline tiba - tiba menepuk tangan Bethany yang duduk di sampingnya.

"Beth, entah kenapa gue rasa ada yang mengikuti kita daritadi." Bisik Ravelline.

"Hah?" Bethany terkejut dan langsung berdiri dan celingak - celinguk, menatap keluar.

"Gak ada ah. Mungkin perasaan lo aja." Bisik Bethany kembali ke Ravelline.

Ravelline hanya mengangguk - anggukkan kepalanya, namun dia yakin ada yang mengikuti mereka daritadi.

DDDRRRRTTT!

Ternyata, apa yang diduga Ravelline benar. Suara machine gun yang menyerang mereka waktu itu kini kembali terdengar dari belakang mobil mereka.

Sontak, mereka langsung berdiri menyiapkan senjata mereka, dan Guanlin tiba - tiba memberhentikan mobil.

"Hey! Kenapa berhenti?" Tanya Jungkook.

"Ayo langsung cek keluar, gue udah muak sama suara senjata itu." Kata Guanlin dan langsung turun dengan membawa senjata.

Yang lainnya juga langsung ikut turun dan bersiap - siap dengan senjata mereka, kecuali Stephanie yang hanya duduk di samping pintu mobil, tak lupa juga dengan sebuah sniper di tangannya.

DDDDRRRRRTTTTT!

Suara machine gun itu semakin keras dan kini telah mengenai mobil mereka.

DOR! DOR! DOR!

Tembakan demi tembakan mereka layangkan, namun tidak mengenai apapun.

[✔] Abettor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang