Chapter 22

74 22 17
                                    

Anak buah Roa langsung menyeret Tiffany dan Ravelline supaya mereka tidak lari pergi.
Namun, mereka tidak menyadari ada Stephanie yang sedang terduduk di balik salah satu pohon besar.

Stephanie langsung saja bersembunyi supaya mereka tidak mengetahui keberadaannya.

"Sial! Dimana lagi satu gadis gak tau diri itu?" Desis Roa geram tatkala tidak melihat ada Stephanie.

Stephanie menelan ludahnya kasar, berusaha memikirkan apa yang harus dilakukannya. Dia berusaha menepis semua kegugupan yang melingkupi dirinya dan terus berpikir sampai akhirnya dia mendapat sebuah ide yang menurutnya sedikit berani. Awalnya dia tampak ragu, namun saat menyadari bahwa waktunya tidak banyak sampai Roa datang menemuinya, tanpa aba - aba dia langsung mengeluarkan sebuah pistol dari saku roknya dan segera menembaknya ke arah atas sebanyak tiga kali.

DOR! DOR! DOR!

Secara tidak langsung, dia sedang berusaha memberikan kode kepada para lelaki akan keberadaan mereka.

Roa langsung melihat ke arah dimana suara itu berasal dan dia melihat Stephanie sedang berada disana memegang sebuah pistol.

"Dasar gadis keparat! Lo memang gak ta diri ya?!" Kata Roa dan langsung menuju ke Stephanie dan menendangnya kasar, kemudian menjambaknya.

"LEPASIN!" Stephanie menjerit sekeras - keras mungkin, berusaha melepas cengkeraman tangan Roa di rambutnya, namun kekuatan Roa jauh lebih unggul daripada dirinya.

"Diam lo! Lo mau ngasi kode ke teman - teman lo itu kan?" Teriak Roa sambil terus menjambak rambut Stephanie sampai dia sudah terduduk di tanah.

"Iya! Emang kenapa?" Balas Stephanie tak kalah keras dari Roa.

"Lo gak usah lawan gue, bajingan!" Kata Roa lagi dan menampar Stephanie dengan keras.

"Ikat dia!" Perintah Roakepada salah satu anak buahnya dan anak buahnya langsung menarik dan menyeret Stephanie dengan keras, kemudian mengikatnya seperti posisi sebelumnya.

Ketiga teman di sampingnya hanya bisa menangis menahan rasa sakit dari cambukan bertubi - tubi yang diberikan oleh anak buah Roa.

"Lihat aja! Kalian bakal habis di tangan gue!" Amuk Roa di depan mereka.

"Apalagi lo! Sok hebat!" Kata Roa dan langsung saja mengeluarkan pisau dan menggores sembarang tubuh dan wajah Stephanie.

Dia sangat emosi dan langsung menyerang mereka sembarangan.

"Arghhh!" Teriak Stephanie menahan kesakitan.

"Gue belum puas sama lo! Gue juga bakal bunuh temen lo!" Teriak Roa lagi dan langsung menggores wajah Tiffany yang berada di samping Stephanie. Tiffany langsung berteriak kesakitan.

"Kalau lo gak puas sama gue, gue aja yang lo lukai! Jangan lukai mereka! Urusan lo sama gue kan?!" Teriak Stephanie sambil menahan sakit akibat luka goresan.

Tiffany sudah menjerit kesakitan daritadi, sedangkan Bethany dan Ravelline cuma bisa diam sambil menahan tangis.

"AKU TIDAK PEDULI!" Teriak Roa lagi dan lanjut menyakiti Bethany yang ada di sebelah Tiffany.

Roa sudah menyerang mereka secara membabi - buta.

Dalam hati mereka berempat hanya bisa berharap, semoga teman - teman mereka yang lain bisa mengetahui keberadaan mereka melalui kode tadi.

Abettor

Mereka masih enggan beranjak untuk melanjutkan perjalanan mereka.

[✔] Abettor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang